Bagian 23

836 98 5
                                    

Tzuyu tidak bisa memejamkan matanya. Pikirannya masih belum tenang karena memikirkan cara bagaimana mempertemukan Sana dengan Dahyun

Dia pun berbalik, menghadap punggung Sana. Bahu itu terlihat bergerak teratur menandakan Sana sudah terlelap dalam tidurnya.

Kemudian Tzuyu memilih untuk keluar tenda dengan tidak menimbulkan suara. Dia butuh ketenangan agar bisa mencari jalan keluar.

"Apa aku harus menemui Taeyong? Ah iya. Astaga kenapa aku tidak kepikiran dari tadi.",-batin Tzuyu

Dia pun berjalan menuju tenda Taeyong dengan semangat. Matanya langsung berbinar saat melihat punggung namja itu yang sedang melamun di depan api unggun. Terlihat sedang menghangatkan tubuhnya.

"Annyeong",-sapa Tzuyu ragu-ragu

Taeyong mendongak dan terlihat terkejut saat melihat Tzuyu di depannya. Dia hanya melebarkan mulutnya tanpa menjawab apa-apa.

"Yak! Kenapa diam saja?"

Ujar Tzuyu yang langsung duduk disamping Taeyong. Tubuhnya menjadi hangat saat merasakan hawa panas dari api didepannya.

"A-apa yang kau lakukan disini? Pergilah aku sedang tidak ingin diganggu"

Tzuyu bingung saat mendengar ucapan dingin dari Taeyong. Tidak biasanya namja itu bersikap aneh seperti ini. Bukankah selama ini dia berusaha
mati-matian mendapatkan hati Tzuyu?

Tapi ini?

"Aku ingin minta bantuan darimu"

"Kenapa harus aku? Pergilah, aku tidak mau membantu mu"

"Jika kau membenciku karena aku tidak menerima perasaan mu. Tolong jangan limpahkan semua ini pada temanku. Biarkan dia menemui Dahyun!"

"Mwo? Kau percaya diri sekali. Justru karena temanmu itu aku harus membencimu."

"Kenapa? Dahyun sendiri yang menolong Sana. Itu semua kecelakaan! Kenapa kalian egois sekali? Kalian bahkan tidak berterimakasih dengan Jaehyun yang jelas-jelas menyelamatkan nya!"

Tzuyu mulai terbawa emosi. Dia tidak terima jika semua ini menjadi kesalahan Sana sepenuhnya. Ditambah mereka bahkan tidak menghargai usaha Jaehyun.

"Dahyun begitu juga karena Sana. Coba saja kalau dia tidak menemuinya, pasti__"

"Memangnya kau tau Dahyun membenci Sana atau tidak ha? Dahyun juga tidak akan suka jika kalian hanya menyalahkan Sana. Kenapa tidak salahkan aku saja? Aku yang membuat mereka satu kelompok!"

Taeyong tersentak. Ini pertama kalinya dia dan Tzuyu berbicara berdua dengan waktu yang lama seperti ini. Biasanya Taeyong hanya menyapanya dan Tzuyu melengos tidak peduli. Ditambah, Tzuyu berteriak marah padanya.

"Tolong aku.. setidaknya untuk hal ini tolong bantu aku"

Tzuyu tiba-tiba terisak. Sambil menutup wajah dengan kedua tangannya. Taeyong menatap wajah tertutup Tzuyu. Pemandangan di sebelahnya sungguh sangat indah. Rambut coklat Tzuyu terkena cahaya api dengan latar belakang langit malam yang gelap


Setelah selama ini dia berusaha melupakan semua perasaan nya juga mengubur hidup-hidup harapannya. Namun sekarang,

Taeyong  jatuh cinta lagi.

Gadis disampingnya mudah sekali merebut hatinya. Ini tidak adil. Bagaimana Taeyong bisa sedalam itu jatuh cinta pada Tzuyu?

"Kau..apa yang kau lakukan saat berada di posisiku? Tolong setidaknya beritahu aku apa yang harus kulakukan. Sana itu temanku, dan aku tidak bisa membiarkannya terluka",-lirih Tzuyu

SWEET TALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang