Bagian 10

927 110 2
                                    

Sudah lama mereka mengobrol dirumah Nayeon. Namun gadis yang ditunggu-tunggu belum juga menampakkan wajahnya.

"Nay, dimana adikmu?",-tanya Jisoo memecah keheningan

"Aku juga tidak tau. Biasanya dia pulang cepat",-jawab Nayeon

Nayeon terlihat khawatir memikirkan Dahyun yang belum pulang.

"Ah mungkin dia sedang bersama temannya",-batin Nayeon

Sana yang tidak mengerti arah pembicaraan mereka hanya menyimak saja. Rasanya Sana ingin bertanya siapa adik Nayeon. Tapi mengurungkan nya saat melihat kekhawatiran nya.

"Ini sudah sore. Aku dan Sana pamit pulang dulu ya Nay. Mungkin lain waktu aku main kesini lagi",-ucap Jisoo

Nayeon mengangguk lalu ikut berdiri mengantar mereka sampai luar rumah

"Lah mana mobilnya?"

Jisoo heran dan berjalan kesana kemari mencari mobilnya

"Hei kau tadi tidak membawa mobil. Dasar pikun",-Nayeon

"Yak! Kenapa tidak bilang dari tadi? Aku sampai lelah mencarinya"

"Aku hanya senang saja melihat mu bolak balik. Siapa yang menduga kalau gadis se famous dirimu ternyata sepikun itu",-ejek Nayeon

Jisoo mulai kesal dia juga menatap tajam kearah Sana yang hanya dibalasnya dengan menunjukkan dua jarinya ✌️

"Aku pesan taksi Online saja ya Unnie"

"Ne cepatlah, aku bosan berada disini"

.

Dahyun POV

Aku kembali ke meja dengan perasaan kesal. Kenapa tadi aku berterima kasih pada nya? Pasti namja aneh itu merasa besar kepala.

Eunbi juga, kenapa dia belum sampai. Padahal jarak Cafe ini dan rumahnya tidak terlalu jauh. Mana perut sudah lapar.

Saat aku sedang mengomel sendiri, namja aneh itu menghampiri ku dengan membawa nampan berisi makanan.

"Ekhemm, ini makanan mu"

Apa-apaan dia? Kenapa bicara denganku tanpa melihat wajahku? Aku memperhatikan gerak-geriknya didepan ku yang sedang sibuk menata makanan di meja.

"Duduklah, temani aku makan"
Ucapku saat melihat dia hendak pergi kembali kedapur

"Apa?! Aku masih banyak pekerjaan"

"Temani aku atau aku adukan pada bossmu kalau kau sudah melukaiku"

"Aishh, apa ini kebiasaan orang kaya. Selalu saja bertingkah seenaknya"

Dia mengomel dengan suara pelan namun tetap menurut dan duduk di depanku.

Aku tidak memperdulikan nya dan memilih langsung memakan makananku. Namja aneh itu juga terlihat tidak peduli dan hanya diam saja.

"Lepas topi mu itu. Semua orang melihat aneh kearahmu". Aku menyuruh nya untuk melepaskan topi yang digunakan semua pekerja Cafe disini. Takut barangkali pengunjung yang lain berfikiran buruk padanya.

"Eh apa? Apa tadi aku mengkhawatirkannya?",-batinku

"Ne"

Namja aneh itu menurut dan melepaskan topi nya dan juga kain yang melekat di luar bajunya.

"Apa aku juga harus melepas bajuku?"

Ucapnya dengan pergerakan tangan yang seakan siap membuka bajunya

"Hei bodoh! Apa yang kau lakukan? Dasar namja aneh",-ketusku

Dia lalu menurunkan tangannya dan memalingkan wajahnya untuk melihat keluar jendela

SWEET TALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang