Bagian 17

808 98 5
                                    

Suasana bus berubah hening karena kebanyakan dari mereka memilih untuk tidur. Mereka memang berangkat dari jam 6 sore dan diperkirakan sampai besok pagi. Karena jarak perkemahan yang lumayan jauh dari sekolah.

Sedari tadi Sana tidak bisa memejamkan matanya. Pikirannya kalut karena memikirkan gadis yang ada di samping nya. Sana menoleh, dan mendapati Dahyun sedang bermain dengan ponselnya. Mungkin dia sama seperti nya yang tidak bisa tertidur.

"Sana-yaa?"

"Hmm"

"Apa aku boleh bersandar dibahumu? Kepalaku sakit terbentur kaca jendela setiap kali bus ini menginjak sesuatu"

"Ne, kemarilah" ucap Sana sembari menepuk bahu nya.

"Kau tidak mengantuk?",-tanya Tzuyu yang sudah nyaman dengan posisinya

"Sebentar lagi juga aku akan tidur"

Sana mengusap kepala Tzuyu untuk menghilangkan bosan. Aroma wangi dari rambut Tzuyu memanjakan indera penciuman nya.

Merasa ada yang memperhatikan, dia pun menoleh kesamping kanannya. Mata mereka bertemu meski dengan pencahayaan yang kurang, tapi Sana masih bisa melihat jelas kalau Dahyun menatap nya. Dengan posisi Eunbi yang masih bersandar di bahu nya sama seperti Tzuyu.

Sana memalingkan wajahnya, entah perasaan yang sama masih saja Sana rasakan. Dia rindu Dahyun, namun kenangan di masa lalu mengubah perasaan itu menjadi hambar.

Bagaimana sikap Dahyun yang seolah tidak melakukan kesalahan. Dan dia juga seperti membenci diri nya. Membuat Sana tidak habis pikir dengan tingkah teman kecil nya itu.

.

"Semuanya bangun!!" Ketua OSIS sudah mulai berteriak membangunkan mereka

Padahal Dahyun baru saja memejamkan matanya, membuat nya sedikit pusing karena dibangunkan tiba-tiba.

"Dubuu, ayo cepat. Teman-teman kita sudah pada turun" ajak Eunbi

"Ne"

Dahyun membenarkan hoodie yang dia pakai. Membereskan tas nya dan memastikan tidak ada yang ketinggalan. Melihat sebentar layar ponselnya. Masih jam 5 pagi. Saat Dahyun berdiri, dia melihat sesuatu di jok samping nya.

"Yak Eunbi! Kau meninggalkan airpodmu"

"Ah jinjja? Wah gomawo Dubu. Matamu sungguh sangat tajam"

Mereka lalu turun dari bus. Udara dingin langsung menusuk kulit Dahyun. Dia dengan reflek merapatkan hoodie nya lagi. Tidak lupa kedua tangan yang terus dia gosok-gosokkan, mencari kehangatan.

"Sayang, kau butuh pelukan?"

Seseorang menghampiri Dahyun dan membuatnya mendongak karena perbedaan tinggi mereka.

Dahyun hanya melengos tanpa menggubrisnya. Dia juga memeluk lengan Eunbi yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya

"Eh?" Eunbi kaget karena Dahyun memeluk lengan nya sangat erat. Membuat nya sedikit kesusahan untuk membalas pesan.

Namun Eunbi langsung tersadar saat melihat siapa yang ada disamping Dahyun

"Yak! Apa yang kau lakukan disini? Pergilah",-usir Eunbi

"Memangnya kenapa? Aku juga peserta camping disini",-elaknya

"Aish, Sungjae-ssi kau boleh berdiri dimana saja. Asal jangan di sini. Kau merusak suasana"

"Memangnya suasana apa yang ku rusak ha? Aku hanya menawarkan pelukan untuk gadisku yang sedang kedinginan",-ucap Sungjae santai

"Kau bilang gadismu? Jangan__"

SWEET TALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang