Dahyun keluar kamar setelah selesai membersihkan diri. Perut nya sangat lapar, berharap Unnie nya itu sudah menyiapkan sarapan untuknya.Mata Dahyun menangkap dua orang yang dikenalnya sedang berbicara dengan seorang Ahjussi yang seperti nya tidak asing bagi Dahyun.
"Paman Lee?" Dahyun mendekat. Membuat ketiga orang itu menoleh.
Orang yang di panggil Dahyun pun langsung bangkit dan membungkuk kearah nya.
"Selamat pagi Nona Kim. Senang bertemu denganmu lagi" sapanya.
"Ne. Ada apa Paman?"
"Duduklah Dahyun, aku akan membuatkan minuman untuk kalian. Sana-yaa, kajja ikut Unnie" ucap Nayeon lalu menarik Sana menjauh dari mereka.
Dahyun duduk, menatap datar kearah Ahjussi didepannya.
"Tuan Kim menyuruhku untuk menemuimu disini. Kau sudah besar Nona, seharusnya bukan sekarang tapi kondisi Tuan- ah maksudku..."
"Bisa ke intinya saja Paman?"
Lee menatap Dahyun dengan takut. Gadis didepannya ini mempunyai aura yang sangat mematikan. Wajah dingin yang diwarisi oleh Papa nya itu membuat siapa saja mudah takluk pada nya.
"Sebentar lagi kau akan lulus, Tuan Kim menyuruhmu untuk segera melakukan tanggung jawabmu"
Dahyun belum mengerti apa yang dikatakan oleh paman Lee. "Tanggung jawab yang mana Paman?"
Paman Lee lalu membuka tas kantor nya, mengeluarkan beberapa berkas yang tidak dimengerti Dahyun keatas meja.
"Minggu depan pengangkatan Nona menjadi Direktur Utama di Eagle Corp milik Tuan Kim. Saya tau, usia Nona masih sangat muda. Tapi dengan apa yang pernah Nona pelajari, Nona sudah sangat pantas untuk menerima jabatan itu secepatnya. Mohon pengertiannya Nona, perusahaan kita tidak bisa terus-terusan mengalami kekosongan pemimpin."
Dahyun terkejut, memang benar kalau dulu Papa nya itu sering mengirim orang-orang perusahaan untuk memberi pelajaran bisnis untuknya. Termasuk Paman Lee ini, dia bahkan sering memberi buku super tebal pada nya. Dan harus dipelajari oleh Dahyun setiap lembarnya.
Tapi sungguh, Dahyun tidak tertarik dengan dunia bisnis. Di hanya ingin membuka studio musik sendiri, menyalurkan hobi bermain musiknya untuk kegiatan yang lebih bermanfaat untuk orang-orang di sekitarnya.
"Tapi bagaimana bisa Paman? Aku masih sekolah. Lagian kenapa bisa terjadi kekosongan pemimpin? Bukankah Papa juga selalu sibuk dengan pekerjaan nya itu"
Paman Lee mendadak gugup saat mendengar pertanyaan Dahyun.
"Ah maksud saya Tuan Kim sedang berada di Jepang. Kita tidak bisa menyelesaikan semuanya tanpa kehadiran Tuan Kim. Dan masalah sekolah, Nona tidak perlu khawatir. Nona bahkan bisa lulus dengan nilai tertinggi meskipun tidak pernah masuk sekolah untuk semester akhir ini" jelas Lee.
"Kenapa bisa begitu Paman?"
Lee terkekeh. "Astaga Nona. Apa Nona lupa? Selain tuan Kim yang bisa melakukan segalanya, Nona sendiri juga punya kecerdasan diatas rata-rata. Sekali membaca saja Nona sudah bisa mengerti setiap isinya."
Dahyun mengangguk mengerti. Saat hendak bertanya lebih banyak lagi, Paman Lee meminta ijin untuk pulang.
"Kalau begitu saya permisi Nona, minggu depan ada supir perusahaan yang akan menjemput Nona. Bersiaplah Nona, saya permisi dulu."
Dahyun menatap punggung Paman Lee sampai menghilang saat pintu itu tertutup. Kemudian berganti menatap berkas yang ditinggalkan Paman Lee untuknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET TALKER
Fanfiction"Tidak ada yang nyata di dunia ini, bahkan aku tidak pernah berfikir kalau kebahagiaan itu benar-benar ada",-Kim Dahyun "Ada apa dengan nya? Seolah semua orang tidak berhak bahagia kecuali dirinya",-Jung Jaehyun "Aku menyayangimu, Kim Dahyun. Kuhara...