"Lalu bagaimana? Apa kita akan selamanya berada disini?"
"Kau tunggu sebentar. Aku akan mencari cara, kurasa aku bisa memanjat. Tebing ini lumayan keras untuk kita naik keatas"
Jaehyun pun meninggalkan Dahyun. Dia sudah sibuk membuka semua peralatan yang ada didalam tasnya. Untung saja dia membawa tali.
Dahyun melihat setiap pergerakan Jaehyun. Hatinya bertanya-tanya kenapa dia mau menolong nya? Padahal mereka belum pernah sedekat ini sebelumnya.
Tanpa disadari, Dahyun tersenyum saat mengingat bagaimana Jaehyun bersikap baik dengannya tadi.
"Dahyunnn!"
Dahyun tersadar akan lamunannya, dan melihat kearah Jaehyun yang sudah berlari mendekati nya.
"Waeyo?"
"Aku sudah mengikat tali, kurasa kita bisa memanjat"
"Kau saja yang memanjat. Lalu kau bisa kembali lagi dengan membawa anak-anak yang lainnya"
"Mwo? Kenapa kau tidak ikut?"
"Kakiku sakit. Bagaimana bisa aku memanjat?"
Jaehyun baru teringat kalau kaki Dahyun tidak memungkinkan untuk dia berjalan. Apalagi memanjat.
Hah~
Jaehyun memilih duduk disamping Dahyun yang tengah bersandar di tebing jurang.
"Kau ada masalah apa dengan Sana?"
Dahyun menoleh saat Jaehyun membuka suara. Wajar saja jika Jaehyun bertanya, karena gara-gara itu mereka bisa terjatuh kesini.
"Bukan apa-apa"
"Hah? Bukan apa-apa maksudmu? Lalu apa yang kau debatkan tadi hingga membuatku terjebak dalam situasi ini?"
"Bukan urusanmu"
"Tentu saja menjadi urusanku. Bagaimana jika aku tidak ada? Apa yang akan terjadi dengan kalian? Kalian bahkan hampir membunuhku juga!"
"Memangnya siapa yang menyuruhmu melakukan itu? Aku tidak memaksa mu kecuali karena kau yang peduli"
"Tentu saja aku peduli!"
Dahyun tersenyum getir, lalu memalingkan wajahnya.
"Kau bisa meninggalkanku sekarang. Mencari tau tentang keadaan gadismu itu. Kau seharusnya tidak ada disini kan? Maaf sudah merepotkan mu"
Jaehyun bingung dengan ucapan Dahyun. Apa yang dia maksud dengan gadisnya? Siapa? Namun sedetik kemudian Jaehyun paham dengan apa yang ada dipikiran Dahyun.
"Iya. Seharusnya aku menikmati waktu dengan tenang bersamanya.
Tapi sial, aku malah menghabiskan waktuku di jurang""Lalu kenapa kau masih disini? Pergilah. Aku tidak butuh belas kasihmu"
"Aish, gadis ini benar-benar. Tidakkah dia tau kalau aku sedang membicarakan nya?",-batin Jaehyun.
"Hah~karena aku sangat mencintai nya maka naiklah kepunggungku. Aku akan menggendongmu sampai keatas"
Jaehyun sudah berjongkok sambil memunggungi Dahyun. Namun gadis itu masih diam sambil menatap nya
"Yak! Cepat naik. Sebentar lagi akan turun hujan. Aku takut air sungai itu akan naik kesini"
"Haiiisssshhh"
Jaehyun pun menarik tubuh Dahyun paksa. Memakaikan tas pada punggung Dahyun lalu menggendong nya.
"Apa yang kau lakukan? Turunkan aku!"
"Nanti, aku belum naik sudah kau suruh turun. Tenang dan diamlah"

KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET TALKER
Fanfiction"Tidak ada yang nyata di dunia ini, bahkan aku tidak pernah berfikir kalau kebahagiaan itu benar-benar ada",-Kim Dahyun "Ada apa dengan nya? Seolah semua orang tidak berhak bahagia kecuali dirinya",-Jung Jaehyun "Aku menyayangimu, Kim Dahyun. Kuhara...