Kami terus berputar-putar selama setengah jam. Namun kami justru semakin mendekat ke arah jurang. Perasaan ku semakin gusar karena dari tadi aku bicara tapi tidak ada yang merespon nya.
Mereka juga berjalan sembarangan, saling menjauh saat kulit mereka tidak sengaja bersentuhan. Berteriak keras saat bertemu atau melihat binatang disini. Membuat ku bertambah frustasi
"Aaaaa!"
Aku langsung menoleh saat mendengar teriakan Sana. Berjalan cepat menghampiri nya
"Kau kenapa Sana-yaa"
"i-ini. Ada apa di rambutkuu?"
Aku melihat kepala Sana. Dan benar, ada ulat diatasnya.
"Apa?",-tanya Dahyun
"Ulat"
"Aaaaa! Jaehyun cepat kau singkirkan. Yaaak!! Tolong akuuuu"
Sana berlarian kesana kemari sambil terus menepuk-nepuk kepala nya. Aku jengah melihat nya, ini sudah ke empat kalinya rambut Sana di tempeli ulat
Aku pun berdiri dengan malas, hendak menghampiri Sana. Namun Dahyun sudah memegang tangan Sana untuk membuat nya berhenti bergerak
Pukk!
"Awwww!"
Dahyun memukul kepala Sana dengan sebilah kayu. Membuat ulat itu jatuh dari rambut nya. Namun sepertinya Dahyun membuat kesalahan
"Yakk! Apa yang kau lakukan? Kenapa memukulku? Ini sakit",-seru Sana
"Apa? Aku hanya membuang ulat itu"
"Tapi tidak dengan memukulku kan?"
"Lalu aku harus apa? Bicara baik-baik dengan ulat itu agar meninggalkan rambutmu?",-kesal Dahyun
"Kau sengaja memukulku Hyunie!"
"Yak! Kau harusnya berterimakasih. Kenapa jadi marah seperti ini?"
"Apa aku harus berterimakasih pada orang yang menyakiti ku ha?"
"Bicaramu semakin melantur. Lagiyan, tanpa disuruh ulat itu juga akan pergi sendiri. Karena sikapmu itu"
"Kenapa dengan sikapku? Memang nya kau tau siapa aku?",-tanya Sana
"Tentu. Kau jenis manusia yang gampang membenci orang lain hanya karena kesalahan kecil"
Astaga. Ada apa ini? Aku hanya memandang bergantian kedua orang yang sedang berdebat ini dengan bodoh. Kepalaku seakan mau pecah saat mendengar ucapan mereka yang tidak ku mengerti.
Bagaimana ulat itu bisa membuat kesalahan sebesar ini?
"Kesalahan apa yang kau maksud?"
"Memangnya ada berapa kesalahan yang ku buat hingga membuat mu lupa?"
"Aku tidak seperti yang kau katakan. Jangan sok mengenalku, kita bahkan__"
"Hei hei, tolong hentikan. Apa kalian gila berteriak di dalam hutan?"
Aku mendapat tatapan mematikan dari keduanya. Membuatku beringsut mundur. Lalu membungkuk hendak mencari ulat yang tadi menempel di rambut Sana. Barangkali setelah ulat itu meminta maaf padanya, mereka berdua jadi tenang.
"Sudahlah. Tidak perlu membahas itu. Aku juga tidak berniat kembali ke masa lalu",-ucap Dahyun
"Iya aku tau itu. Kau memang egois"
Sana berjalan meninggalkan kami, suasana hutan mulai gelap. Mungkin ini sudah lebih dari satu jam. Namun kami belum menemukan jalan keluar, juga tidak bisa kembali ketempat tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET TALKER
Fanfiction"Tidak ada yang nyata di dunia ini, bahkan aku tidak pernah berfikir kalau kebahagiaan itu benar-benar ada",-Kim Dahyun "Ada apa dengan nya? Seolah semua orang tidak berhak bahagia kecuali dirinya",-Jung Jaehyun "Aku menyayangimu, Kim Dahyun. Kuhara...