#16.Pindah kelas

30.5K 1.4K 28
                                    

Aresha mendekati Vano,ia mengira Vano tidak menyadari bahwa ia berada di sini.Sejujurnya Vano sudah mengetahui keberadaan Aresha sejak gadis itu membuka pintu rooftop.

Ketika Aresha ingin menggapai tangan kedua tangan Vano yang berdarah itu,ia terkejut saat Vano membuka suaranya.

"Ngapain lo ke sini?"ucap Vano dingin dan datar

Aresha tidak menjawab,karna ia tahu bahwa Vano sedang emosi dengannya.Aresha tidak tau apa penyebab Vano seemosi ini.

"Udah selesai mesraan sama gebetan baru hah?"ucap Vano terdengar seperti sindiran halus.

Mendengar itu Aresha semakin bingung dan rasa kesalnya mulai muncul.

"Apa sih?"ucap Aresha masih sabar

"Ternyata lo itu sok polos ya"sarkas Vano

"Apa sih Van!"ucap Aresha dengan nada sedikit meninggi

Vano berjalan mendekat ke Aresha dengan tatapan seperti harimau ingin memangsa mangsanya,sontak itu membuat Aresha takut dan ia menundukan kepalanya.

Vano mencengkram dagu Aresha dan menariknya keatas,ia menatap Aresha dengan tatapan yang masih sama beberapa menit.

"Vano kamu kena hmmmmpp"ucapan Aresha terhenti karna Vano mensumpal bibir Aresha dengan bibirnya.Vano mencium bibir Aresha dan melumatnya kasar.

Mereka lumayan lama melakukan itu.Tampaknya hanya Vano yang beraksi,karna Aresha tidak membalas sama sekali,ia hanya diam.

Setelah itu Vano melepaskan ciuman itu ketika mereka sudah mulai kehabisan nafas.

"Kamu kenapa?"tanya Aresha melembut

"Gak!"ucap Vano masih dingin

"Vano please jangan kaya gini"ucap Aresha

"GUE BILANG GUE GAK APA APA"Bentak Vano,Aresha ketakutan sekarang.

"A aku cu cuma nanya"ucap Aresha terbata bata

"YAUDAH!MENDING LO PERGI!URUSIN COWO SIALAN LO ITU"ucap Vano yang mampu membuat hati Aresha sesak karna ucapan Vano dan nada cowo itu.

"Van kamu ke napa sih hiks"ucap Aresha sambil mulai menangis

Mendengar Aresha menangis,amarah Vano langsung hilang entah kemana.Apa yang di katakan oleh sahabat Vano benar adanya,Vano pasti tidak akan melukai istrinya.

Vano langsung mendekap Aresha karna ia sudah sadar akan tindakannya tadi.Aresha menangis di dada bidang Vano.

"Maaf,jangan nangis lagi"ucap Vano melembut

"Hiks hiks,Vano jahat!"ucap Aresha sambil memukul dada bidang Vano

"sakit sayang"protes Vano saat Aresha memukulnya dengan brutal

"Biarin,aku lebih sakit di tunduh selingkuh sama kamu"ucap Aresha

"kan emang benar kan?"tanya Vano membuat Aresha merasa sesak lagi.

"VANO!"rengek Aresha

"Udah udah diem dulu,jangan nangis"ucap Vano yang mampu membuat nangis Aresha mereda.

"Sekarang kita duduk dulu"ucap Vano

Aresha dan Vano duduk di sofa yang memang di sediakan Vano untuk dirinya tidur di sini.

"Kamu mau tahu kenapa aku marah?"tanya Vano

"Iya"jawab Aresha

"Karna kamu jalan sama Reyhan"jawab Vano seadannya.

"What?just that?seriously?"Areaha tampak tidak percaya dan kesal sat mengetahui hal itu.

"What the!you say just that?"maki Vano

Married My Enemy(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang