#15.Sisi lain Vano

31.4K 1.4K 46
                                    

Aresha dan Vano terbangun karena suara deringan ponsel milik Vano,mau tidak mau Vano harus mengangkatnya agar tidak kembali mengganggu tidur mereka.

"Hallo"Vano berucap dengan keadaan jiwa yang masih belum terkumpul sempurna

"Woi bro!lo nikah sama Aresha?"teriakan orang di sebrang sana membuat jiwa Vano terdasar 100%

"Iya kenapa lo?"tanya Vano terdwngar sedikit tidak senang.

"Aduh nyesel gue sama Verrel gak dateng"ucap Septihan sang penelepon

"Serah lo dah,bye gue ngantuk mau tidur"Vano berniat mengakhiri panggilan unfaedah ini namun orang di sebrang sana kembali berkicau.

"Eh anjir pasti ada Aresha kan samping lo"ujar Septihan

"Iya lah goblok dia kan bini gue"Vano langsung mematikan panggilan itu setelah mengatakan kalimat tersebut.

"Siapa?"tanya Aresha

"Septihan"Vano menarik selimutnya dan kembali memasuki dunia tidurnya

"Vano lo mau tidur lagi?udah jam enam geblek lo gak mau sekolah apa?"pagi pagi seperti ini Vano sudah terkena omelan istri cantiknya itu.

"Capek,gak mau"balas Vano dan kembali menaikan selimut yang Aresha turunkan tadi.

"Sekolah atau aku diemin 1 minggu?"ancam Aresha berhasil membuat Vano langsung bangun.

Vano berjalan ke kamar mandi dengan keadaan dua mata yang masih tertutup.Sejujurnya ia males sekali untuk sekolah hari ini.Kemarin ia baru saja akan membujuk Aresha agar libur lagi seminggu gitu namun, naasnya Aresha sudah mengeluarkan ultimatum mematikan.

Setelah Vano selesai Mandi dan sekarang giliran Aresha yang mandi,setelah sudah siap mereka pun berpamitan dan pergi sekolah.

Mereka berdua sampai di sekolah menggunakan Mobil sport kesayangan Vano.Hari ini Aresha tidak mengikat rambutnya,ia membiarkan rambut itu tergerai indah.

Aresha dan Vano turun dari mobil dan semua mata tertuju pada mereka berdua.Banya yang menatap dengan iri ke mereka,kenapa dua insan yang sempurna itu kenapa bisa bersama?pikir mereka.

"Kamu ada bawa ikat rambut gak?"tanya Vano

"Ada kenapa?"jawab Aresha

"Siniin"titah Vano,Aresha memberikan karet rambut itu kepada Vano.

Vano menerimanya dan dengan begitu lihai ia mengikat rambut Aresha menjadi ponytail hanya menggunakan tangan.Memang tidak terlalu rapi karna menggunakan tangan.

"Kok tumben kamu mau aku ikat rambut?"tanya Aresha sembari menatap ke arah Vano

"Diem dulu ya ngadap depan sana(membelakangi Vano),jangan gerak"ucap Vano,dan lagi lagi Aresha hanya patuh

Tiba tiba Vano langsung memeluk Aresha dari belakang dan ia mendekatkan wajahnya ke leher putih mulus milik Aresha,Vano melancarkan aksinya untuk mencium leher jenjang Aresha.

Dan tepat di ciuman yang terakhir ia mengisap kuat sehingga membuat Aresha sedikit kesakitan.Vano mendusel dusel leher Aresha,gadis itu mengerang geli.

"Okey silakan ke kelas ya,aku mau ke kantin dulu bye sayang"Vano langsung berjalan menjauh dari Aresha tanpa menunggu jawaban gadis itu.

"Sialan lo Van,udah lakuan itu depan semua orang dan lo suruh gue masuk kelas sendiri!pokoknya malem ini lo tidur di teras"maki Aresha dalam hati.

Vano berjalan menuju ke  tongkrongannya,ia dapat melihat tatapan kagum dari Anggota gengnya dan tatapan kaget juga dari ketiga sahabatnya.

Married My Enemy(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang