3 bulan kemudian.
Kehamilan Aresha sudah memasuki minggu ke 12 atau 3 bulan,selama itu pula Vano selalu menemainya,ia mengurus seluruh pekerjaannya di rumah,dan ketika meeting akan di wakilkan oleh Belvyah atau Bryan.
Vano mengakui bahwa terkadang ia kewalahan meladeni Aresha yang ngidamnya tidak biasa itu,dimana orang orang ngidam hal hal wajar,sedangkan Aresha mengidam hal hal tidak wajar dan membuat Vano terkadang pusing sendiri,contohnya seperti sekarang.
"Vano!"panggil Aresha
"Apa sayang?"jawab Vano dengan lembut
"Mau makan indomie"ujar Aresha dan membuat Vano menghela nafas lega,syukurnya Aresha tidak meminta yang aneh aneh.
"Yaudah aku masakin dulu"jawab Vano dan di angguki oleh Aresha
Vano berjalan menuju dapur rumahnya,ia mengambil sebungkus indomie dengan rasa kaldu.Setelah selesai memasak mie itu,Vano langsung menghampiri Aresha dan memberikannya.
"Nih mienya"ujar Vano
Aresha menatap binar mie yang di berikan oleh Vano,namun hanya selang 1 detik tatapan binar itu berubah menjadi tatapan kecewa dan Vano di buat bingung oleh istrinya.
"Kenapa?"tanya Vano
"Aku maunya itu mienya warna warni!kuahnya harus warna biru kaya laut,trus mienya harus warna hijau mewakili rumput laut,trus harus ada merah mewakili ikan ikan berwarna merah,harus ada warna pink juga untuk bintang laut.Sisanya kamu cari sendiri,intinya aku mau 7 warna"ujar Aresha sambil tersenyum dan membuat Vano menganga mendengarnya.
"Gak bisa makan gini aja sayang?"tawar Vano
"Gak ada penolakan!"kekeh Aresha
Dengan perasaan setengah kesal akhirnya Vano menuruti kemauan Aresha,tampaknya anaknya begitu suka mengerjai papanya sendiri.
"Untung sayang"batin Vano
Vano kembali lagi ke dapur,pertama tama ia memisahkan kua dan mienya,kemudian ia memberikan pewarna makanan berwarna biru laut di kuah mie itu.
Vano membagi mie itu menjadi 7 bagian,kemudian ia menuangkan warna merah terlebih dahulu di mangkuk pertama.
"Nyampur deh please!!kalau gak puyeng gue"doa Vano dalam batinnya
Vano tersenyum puas saat warna mie itu berubah menjadi warna merah,kemudian Vano menuang warna pink di mangkuk lainnya dan seterusnya sampailah di warna ungu.
"Gini amat yah ngidamnya,untung gue sabar"gumam Vano
Vano mencampur mie 7 warna itu dengan kuah berwarna biru,kemudian ia langsung memberikannya ke Aresha.
Aresha menatap mie itu dengan tatapan berbinar,ia tampak antusias untuk memakan mie itu.
"Makasih Vano sayang!"ujar Aresha
Aresha mencoba memakan mie berwarna warni itu lengkap dengan kuah warna biru pesanannya.
"Vano!!!kok gak ada rasa??"tanya Aresha
"Masa?"ujar cowo itu tidak yakin
Vano ikut mencicipi mie itu dan alhasil memang benar mie itu berasa tawar alias no rasa.
"Kok bisa sih?"gumam Vano.
Aresha tertawa melihat mimik wajah bingung Vano,sungguh lucu suaminya ini.Sudah lelah lelah mewarnai mie dan kuahnya eh malah gak ada rasa.
"Yaudah kamu cari dulu bumbunya,kali aja kamu lupa masukin bumbunya"ujar Aresha
Vano mengangguk dan langsung berjalan menuju dapur untuk mencari bumbu indomie tadi yang mungkin saja ia lupa masukan,ia berharap bumbunya tidak terbuang di tong sampah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married My Enemy(Completed)
Teen Fiction(REVISI) "Perjodohan?1 kata yang rasanya sudah tidak asing di telinga kita.Namun,inilah yang gue rasain,di jodohin sama musuh sendiri"Aresha Adira Raveena Lecester "Di jodohin?gue kesal tapi gue gak mau buat ortu gue kecewa jadi iyain aja.Gue juga b...