Hari ini merupakan hari ke 5 mereka di pulau dewata Bali kebanggaan Indonesia,hari ini Aresha memutuskan untuk berpergian dengan Figo.
"Res,kamu udah nentuin tempatnya?"tanya Vano kepada Aresha
"Udah kok"jawab Aresha
"Dimana?"tanya Vano sambil menatap Aresha penasaran.
"Pura Ulun Danu Beratan Begudul"ucap Aresha sambil melihatkan foto tempat itu.
"Yaudah ayo"ajak Vano
Vano menggandeng Aresha keluar dari kamar untuk segera ke pulau itu,ia tidak ingin pulang kemalaman yang mengangkibatkan Aresha kecapekan.
"Ijin sama panitia dulu"ujar Vano
Mereka langsung berjalan menuju tempat di mana panitia hari ini berkumpul,pastinya panitia setiap hari akan bergantian menjaga murid agar mereka dapat berlibur juga.
"Misi,kami akan pergi ke pulau Ulun Danu Beratan Begudul"ucap Vano kepasa panitia
"Widih!katanya di sana pemandangannya cantik"ujar salah satu anak osis
"Ok,mau pakai mobil gak?"tanya ketua osis
"Boleh"jawab Vano
Ketua osis itu pun memberikan kunci mobil kepada Vano,dan Aresha dan Vano langsung menuju parkiran.
Ketika mereka di parkiran mereka melihat begitu banyak siswa dan siswi di sana,ada yang baru saja kembali,ada juga yang baru akan berangkat seperti Aresha dan Vano
Aresha dan Vano memasuki mobil putih yang di pinjamkan oleh ketua osis itu,Vano menyetir dan Aresha duduk di sebelahnya.
"Pakai google maps yah"ujar Vano
"Okey,tapi katanya ada yang pernah nyasar kalau pakai google maps"ujar Aresha kepada Vano
"Doain aja gak,kemarin Arekha kan pakai google maps juga tapi gak nyasar"ujar Vano
Memang benar kemarin Arekha menggunakan google maps juga untuk sampai ke pantai yang mereka kunjungi kemarin,dan syukurnya mereka tidak kesasar.
Vano mengikuti setiap perintah yang ada di google maps itu,walaupun ia rada takut juga mengikuti google maps ini,apalagi suara mbak mbaknya tidak berubah takut mbak mbaknya ngantuk kurang tidur kan berabe.
Setelah 30 menit menyetir,Vano mulai bingung dengan rute jalan ini.Jalannya tampak asing untuknya,karna ia bukan tinggal di Bali dan pastinya tidak tahulah.
"Res,kayanya kesasar"ujar Vano menampilkan tampang watadosnya
Aresha membelakan matanya saat mendengar apa yang Vano ucapkan,sungguh menyebalkan.
"Gimana dong?"tanya Aresha
"Jalan aja ntar nanya penduduk sini aja"ujar Vano
Mereka terua saja menancap gas di tempat tidak dikenal mereka,bisa di bilang tempat ini lumayan pelosok karna jarang ada orang yang lewat atau tinggal di sini.
Aresha menangkap seorang bapak bapak sekitar berumur 40an tahun dan ia menyuruh Vano stop.
"Kenapa?"tanya Vano menatap Aresha bingung
"Itu ada bapak bapak,tanya aja yuk"ujar Aresha
Vano dan Aresha pun turun dari mobil dan mendekati bapak bapak itu yang sedang mencangkul,mungkin untuk menanam seseatu.
"Permisi pak"ucap Vano sopan
"Iya?"jawab bapak itu sambil menatap penuh tanya kepada Aresha dan Vano
"Kami kesasar sepertinya,mau numpang tanya nih pak"ujar Vano sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
KAMU SEDANG MEMBACA
Married My Enemy(Completed)
Ficção Adolescente(REVISI) "Perjodohan?1 kata yang rasanya sudah tidak asing di telinga kita.Namun,inilah yang gue rasain,di jodohin sama musuh sendiri"Aresha Adira Raveena Lecester "Di jodohin?gue kesal tapi gue gak mau buat ortu gue kecewa jadi iyain aja.Gue juga b...