Hari ini adalah hari terakhir mereka di pulau dewata Bali ini,dan nanti malam mereka akan melakukan party di tepi pantai yang diselenggarakan oleh panitia dan dewan guru.
Mereka semua sedang bergotong royong membantu menyiapkan party malam ini.
"Bantuin gue ngusun tikar woi!"panggil Aqira
Aresha,Belvyah,Cresya dan Lia langsung menghampiri Aqira yang tampak seperti orang bodo di tengah pantai membawa segulung tikar besar.
Mereka membawa tikar itu bersama dan menyusunnya dengan teratur dan rapi,mereka di bantu oleh anak anak yang lain juga.
"Yang cowo angkat kursi gih!ikutin pak banu!"ujar seorang siswi yang di duga wakil panitia tour ini.
Semua orang yang meradsa cowo pun mengikuti pak Banu untuk mengangkat kursi,terkecuali cewe cewe.
"Yang cewe bantuin gue ambil bantal buat alas duduk ayo"ajak cewe itu
Semua hanya menurut saja,dari pada tidak menurut dan mengangkibatkan telinga memiliki gangguan karna cewe ini super cerewet plus suaranya cempreng.
Mereka membawa bantal dan meletakannya sesuai dengan intruksi cewe itu.
"Gila mereka dapat barang kaya gini dari mana coba?"heran Belvyah
"Dari pihak pantai deh kayaknya,kan itu di simpan di gudang gitu"ujar Aresha
"Gue merasa beruntung jadi cewe kali ini,liat deh cowo cowo udah ngangkat kursi bolak balik eh sekarang ngakat meja juga"ujar Aqira menatap cowo cowo yang mengangkat meja itu dengan wajah tidak menyenangkan.
"Mereka kan strong katanya"jawab Lia dengan nada mengejek
Mereka terbahak mendengar Lia,ditambah wajah cowo cowo yang menunjukan seperti akan mati tertimpa meja.
"Panas anjir!"omel Belvyah karna metahari sedang bersinar dengan teriknya.
"Terima nasib aja"jawab Aqira
"Yang cewe cewe kalian boleh pulang ke kamar dahulu!tapi nanti jam 5 sore balik lagi ke sini bantu nyiapin makanan"ujar sang ketua panitia.
Semua ciwi ciwi tampak kesenangan di perbolehan kembali ke kamar,namun tampaknya cowo cowo memasang wajah tidak senang.
"Skuy balik"ajak Cresya
Aresha,Lia,Belvyah dan Aqira mengangguk dan langsung berjalan menuju kamarnya.
Aresha berjalan sendirian karna memang arah kamar ia dan kamar temannya beda arah,dan alhasilah ia berjalan sendirian.
Aresha langsung memasuki kamarnya dan berbaring sebentar,kemudian ia bangun dan menyiapkan pakaian yang akan ia pakai untuk acara nanti malam.
Ia menunggu Vano kembali ke kamar dan setelah 30 menit munculah Vano dengan wajah penuh keringat memasuki kamar.
"Astaga!kucinta AC"ujar Vano yang baru saja melangkahkan memasuki kamarnya.
"Capek?"tanya Aresha
"Pake banget malah"jawab Vano
"Tapi keliatannya meja itu gak berat kok"ujar Aresha
"Tampang doang ringan,sekali di angkat kayanya hampir 10ankg ada kali"ujar Vano sambil meneparkan dirinya di kamar
Aresha tertawa mendengar penuturan Vano,jujur saja meja itu memang tampak tidak berat,tetapi menurut kata kata Vano ternyata meja itu berat bukan main.
"Katanya cowo seterong"ujar Aresha sengaja
"Seterong yang seterong sih tapi gak juga suruh ngangkat begituan bolak balik,malah jauh lagi!panas pula"omel Vano
![](https://img.wattpad.com/cover/200157710-288-k438537.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married My Enemy(Completed)
Dla nastolatków(REVISI) "Perjodohan?1 kata yang rasanya sudah tidak asing di telinga kita.Namun,inilah yang gue rasain,di jodohin sama musuh sendiri"Aresha Adira Raveena Lecester "Di jodohin?gue kesal tapi gue gak mau buat ortu gue kecewa jadi iyain aja.Gue juga b...