After Rain(✔)🔚

(17)

--- αƒтєя яαιη ---
#17

ＶＯＴＭＥＮＴ!

"Kamu gak ikut?" tanya Alan saat melihat Kalea sedang santai menonton tv.

Kalea menoleh melihat penampilan Alan yang oke.
"Kalea nanti aja bareng Papa, kalo bareng Kak Alan nanti cewek sendiri."

"Ohh gitu, yaudah kakak berangkat duluan." pamit Alan.

Kalea mengangguk, "hati-hati diculik cewek!"

"Iya!" jawab Alan berjalan keluar.

Kalea menatap punggung Alan yang menjauh.
"Ganteng banget tuh orang, tadi pagi makan paan dah?" gumam Kalea.

Makin nambah umur makin kece. Kalo dulu polos sekarang parah parah parah tidur aja ganteng.

Alan berjalan keluar gerbang melihat mobil Kenzi dan 3 laki-laki tengah bersandar menunggu Alan. Mereka sepakat pergi ke Bandung bersama dengan mobil Kenzi.

Kevin melihat Alan dari bawah ke atas.
"Gue suka style lo."

Alan menggunakan warna yang fresh hari ini, atasan kemeja batik lengan pendek berwarna biru putih, celana jeans panjang, tas selempang bahan kulit dan jam tangan warna hitam, ditambah sepatu berwarna sama dengan batiknya.

"Style Aksa lebih oke dari gue," ucap Alan melihat Aksa yang cukup keren dengan batik berwarna maroon.

Jadi tema pernikahan Kak Adara itu harus menggunakan batik, maka dari itu style mereka bernuansa batik.

Mereka masuk ke mobil, Kenzi yang mengemudi dan di sebelahnya ada Aksa, Kevin duduk berdua dengan Alan di belakang.

Alan melihat Kevin, "Lo kok gak pakai batik Vin?"

Kevin memperlihatkan jam tangannya yang terdapat motif batik.
"Tuh batik."

"Njirr jam tangan lo doang?" Sahut Kenzi yang melihat Kevin dari kaca.

"Yang penting batik elah, gue males pakai batik Bapak gue."

"Kenapa emang batik Bapak lo?" tanya Aksa.

"Males ya males."

"Bilang aja kegedhean,"

"Nahh tuh tau!"

Mereka tertawa dengan kejujuran Kevin.

Perjalanan cukup lama jadi mereka berangkat siang, untuk pertama kalinya mereka pergi bersama ke Bandung.

Mereka mengobrol agar tidak gabut di dalam mobil 5/6 jam menuju Bandung.

"Ehh Lan gue mau nanya nih mumpung ingat," ucap Kenzi sambil mengemudi dengan santai.

"Nanya apa Zi?"

"Lo dulu, 'kan gak bisa lihat dari lahir ya? Terus gimana caranya Lo bisa jadi pinter dan bisa masuk perguruan tinggi favorit?"

"Nahh iya ya, gue sempat kepikiran juga tapi gak pernah nanyain." sahut Kevin.

Alan tersenyum dengan pertanyaan mereka.
"Caranya? Punya semangat yang tinggi biar bisa. Gue dulu itu punya pemikiran gini, 'Buta gakpapa tapi jangan sampai bodoh, orang bodoh itu gak berguna nantinya, kata Papa'
Dari situ gue berusaha keras buat belajar walau susah banget karena gak bisa lihat. Gue lebih mengutamakan cara hafalan, jadi daya hafalan otak gue cepat banget."

"Lo dulu punya guru pribadi?" tanya Aksa sekarang duduknya menyamping melihat ke mereka.

Alan melihat Aksa, "Iya ada guru khusus dan buku-buku gue juga khusus, cara belajar gue itu menghafal jadi apa yang dibaca atau diterangkan gue harus bisa ingat itu semua."