(37)

115 24 10
                                    

--- Aғᴛᴇʀ Rᴀɪɴ ---
#37

🅥🅞🅣🅜🅔🅝🅣!

Alan sekarang sedang ada di cafe depan kampus menunggu Rania, dia duduk dengan mata yang terus melihat ke arah luar, berharap matanya melihat Rania.

Alan melihat jam tangannya, sudah satu jam ia duduk di sini dengan dua kali pesan minum. Alan mulai bosan dan memainkan ponselnya, ia mengirim pesan pada Zain.

Alan
Apa kau sudah pulang dri krja?

Zain
Sudah. Raya mendpt ancaman, aku tidak tau ia pergi ke mana tadi dia berlari ke luar dan aku kehilangan jejaknya.

Alan menegakkan punggungnya ketika membaca balasan pesan dari Zain.

Alan
Bgaimna kau tau dia mndapat ancaman?!

Zain
Dia keluar tnpa membawa ponsel, seseorang menelfon dan aku mengangkatnya.

Alan
Apa katanya?! Prgi ke mana Raya skrang?"

Zain
Sebuah ancaman yg mnghrskan Raya dtang tepat waktu. Dia tdk memberitahu sesuatu

Alan
Cek pesan di ponselnya, aku yakin ada sesuatu. Kirim ke nomerku, cepat Zain!

Alan menunggu balasan Zain dengan jari yang tidak bisa diam mengetuk punggung ponselnya dan mata fokus menatap layar ponselnya.

Zain
Pict~

Aku yg akan ke sana

Alan membaca pesan yang difoto oleh Zain.

Alan
Zain itu bahaya!

Alan berdecak lalu berdiri, matanya melihat ke arah depan cafe lalu kembali melihat ponselnya, ia mencari kontak Pak Amin.

Alan menelfon Pak Amin namun lama tidak diangkat, umpatan kasar keluar dari mulutnya. Alan meraih tasnya dan membayar minum lalu berlari keluar dari cafe, ia berniat menghentikan sebuah taksi yang lewat. Menunggu Pak Amin bukanlah cara yang cepat, Alan akan terlambat sampai sana jika menunggu Pak Amin yang posisinya ada di rumah.

"Maaf Ran," gumamnya ketika mendapat taksi dan masuk untuk pergi ke alamat yang dikirim oleh Zain.

Alan menelfon Rania, namun ponsel Rania tidak aktif.

"Sial! Jika nanti dia menunggu di sana bagaimana?!" gerutunya kesal.

Dia bingung, di sisi lain dia sedang menunggu Rania namun sudah satu jam Rania tidak datang, di sisi lain Raya dalam bahaya. Menjelaskan ke Rania bisa diundur seperti yang dilakukan Rania pada Alan, mengulur waktu sampai Alan menunggunya satu jam di sana, namun bahaya yang mengancam Raya tidak bisa diundur.

Alan mengirim pesan untuk Zain lagi.

Alan
Zain, prgi ke kantor polisi. Biar aku yang ke sana lebih dulu! Jika terjadi sesuatu, biar polisi yg menangani.

Zain
Tp dipesan itu tdk boleh ada kau dan polisi

"Persetan dengan pesan ancaman." gerutunya.

Alan
Raya yg tdk boleh! Jika kau yg membawa polisi tdk ada msalah! Kau mau kita ke sana lalu terbunuh bersama tnpa ada yg tau?

Zain
Baiklah

After Rain(✔)🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang