(42)

138 22 21
                                    

--- αƒтєя яαιη ---
42

Voтмenт!




3 tahun kemudian~

3 tahun berlalu dengan cepat dan Kevin masih betah menjomblo, padahal Erik sudah akan ke pelaminan mendahului semuanya.

Andri dan Intan semakin sibuk dengan kasus yang setiap harinya datang, Yera sukses berkarya dengan baju rancangannya, Kenzi masih sama seperti dulu hanya saja semakin sukses, Putra maupun Kevin fokus semester, Alan membantu usaha Papanya dan Aksa pemilik cabang cafe kakaknya di Inggris.

"WOY ANJIRRR ERIK BENERAN NIKAHHH! PAKAI PELET DUKUN MANA COBA?!" teriak Putra ketika menerima undangan dari Surabaya.

Telinga Alan sedikit berdengung ketika Putra ngegas.

Alan sedang bersama Putra dan Kenzi, tumben? Ya kebiasaan dapat callingan Nyonya Yera, mau tidak mau mereka selalu pemotretan untuk brand baju rancangan Yera. Bagi Yera, bayar model kelas Aksa itu mahal, kalo mereka-mereka ini bisa ditawar, bisa juga gak dibayar, begitulah keuntungannya.

"Nama ceweknya bukan tetangganya Abdul, 'kan?" tanya Kenzi sambil melihat disain undangan Erik yang berwarna gold

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nama ceweknya bukan tetangganya Abdul, 'kan?" tanya Kenzi sambil melihat disain undangan Erik yang berwarna gold.

Putra terkekeh, "Udah mupon kayaknya,"

"Kapan nyusul Tra?" goda Alan sambil menyenggol lengan Putra.

Putra melihat Alan lalu melihat Yera yang sedang melihat hasil pemotretan, "AYANGGG BESOK NIKAH YA!" ucapnya sambil terkekeh.

"Kantor KAU tutup, ayang." jawab Yera yang masih fokus melihat foto pemotretan.

Semua yang berada di tempat itu hanya bisa tersenyum geli melihat keuwuan mereka, uwuuu adalah rutinitas yang mereka lihat sehari-harinya jika Putra dan Yera sedang bersama.

"Tenang, gak ada yang tutup kalo Putra butuh!" sahut Kenzi.

"Nahh benar! Besok ya?!" ucap Putra menggoda kekasihnya itu.

"Ngajak nikah kayak ngajak temanin beli makanan kodok." kata Yera melihat tiga pria yang lagi tampan-tampannya.

"Anjirrr." Alan dan Kenzi tertawa mendengar ucapan Yera.

Putra hanya bisa tersenyum masam mendengarnya, lalu berdiri dan menghampiri kekasihnya itu. "Gimana biar gak kayak ngajak temanin beli makanan kodok?"

Yera melihat Putra lalu kembali fokus ke hasil pemotretan, "Kok nanya aku sih, ya mana ku tau. Balik duduk sana, foto lagi."

After Rain(✔)🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang