(32)

163 30 0
                                    

--- A͙f͙t͙e͙r͙ R͙a͙i͙n͙ ---

#32

MATAMU GAK SEHAT BACA TANPA ADA JEJAK!

🅥🅞🅣🅜🅔🅝🅣!

Raya tidak bisa tidur, ia memikirkan beberapa terroran yang akhir-akhir ini ia dapatkan dan sebelum Ibunya meninggal ia mendapat terroran yang bertuliskan 'Mati hari ini'. Raya beranggapan terroran itu tidak hanya mengancamnya namun juga menyakiti orang yang berada disekitarnya agar membuat dirinya menderita.

"Siapa orang dibalik terroran ini?" gumamnya penasaran. Penerror ini tidak begitu menonjolkan tujuannya, itu membuat Raya tidak tahu apa yang diingikan penerror ini, kenapa ingin sekali membuatnya menderita.

Tokk tok

Suara ketukan pintu membuat Raya sedikit terkejut dan menoleh ke arah pintu yang sudah terbuka sedikit, terlihat laki-laki bisu yang menggerakkan tangannya seolah menyuruh Raya makan.

"Aku tidak lapar." jawab Raya dengan melihat Zain.

Zain menuliskan sesuatu di bukunya, lalu menunjukkannya ke Raya. Raya berdiri dari duduknya dan menghampiri Zain untuk membaca apa yang ditulis Zain.

"Tadi ada seseorang yang meminta nomer mu, katanya sangat penting." Raya menatap Zain, "Terus?"

Zain kembali menulis sesuatu. "Aku memberinya, karena dia mengatakan jika nomer mu sangat penting."

Drrrrttt

Suara ponsel Raya yang berada di meja bergetar, Raya menoleh lalu berjalan cepat mengambil ponselnya dengan ekspresi kembali cemas. Pesan dari nomer yang tidak dikenal.

No tidak dikenal
Jangan mencoba mengganti nomer mu! Atau akan ku bunuh kau sekarang!

Raya membulatkan mata, lalu menatap Zain. "Bagaimana orangnya?! KATAKAN!" ucap Raya dengan sedikit berteriak.

Zain terkejut melihat Raya yang marah, Zain menulis dengan tangan bergetar. "Seorang laki-laki turun dari mobil, tapi di mobil ia tidak sendiri ada beberapa orang. Laki-laki itu tampak asing, aku tidak pernah melihatnya di daerah sini. Umurnya sekitar 30-an mungkin."

"Laki-laki, 30 tahun?!" Zain mengangguk.

Raya diam lalu mengacak rambutnya kesal dan berjongkok, ia menangis. "Siapa dia?!" gerutunya.

Zain merasa bersalah karena memberi nomer baru Raya ke orang tanpa izin, dan membuat Raya marah sekaligus menangis.
"Maaf, 'kan aku. Aku tidak tahu siapa orang itu, aku pikir dia orang baik yang kamu kenal."

"Baik katamu?! Dia kumpulan orang yang membuat Ibu ku meninggal!" ucap Raya menatap tajam Zain dengan mata yang memerah karena menangis.

Zain diam, ia tidak lagi menulis apapun karena itu akan semakin membuat Raya marah.

Raya bingung bagaimana menghindar dari orang-orang jahat itu, melacak nomernya? Ayolah mereka setiap harinya mengancam dengan nomer yang berbeda, sudah lelah Raya memblokir nomer-nomer itu.

"Ahh aku sangat lelahhh!" ucap Raya lalu menghapus air matanya dan menatap Zain.

Zain gugup lalu ia menggerakkan tangannya, "Apa terjadi sesuatu yang membuat mu seperti ini?"

"Ya, ada." jawab Raya.

Zain ingin menulis sesuatu, namun Raya menurunkan buku kecil milik Zain agar Zain tidak menulis sesuatu untuknya.
"Akan aku ceritakan padamu." ucap Raya membuat Zain menatapnya dengan terkejut, bagaimana gadis ini berucap sangat lembut pada Zain?

After Rain(✔)🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang