(34)

134 24 1
                                    

--- ѧғṭєя яѧıṅ ---
#34

Tolong bantu koreksi nama:')

🅥🅞🅣🅜🅔🅝🅣!


"Kamu udah makan?" tanya Alan pada Rania yang berada di sampingnya.

"Udah, aku cuma pengen jalan-jalan aja bukan makan." mereka berada di mall lantai atas sedang mengobrol sambil melihat pengunjung di lantai bawah.

"Kapan? Ya sekalian makan biar gak kelaparan." tanya Alan sambil menatap gadis di sampingnya.

"Tadi, kamu lapar ya?"

Alan menggeleng, "Aku gak lapar, cuma khawatir aja kalo kamu belum makan. Kali aja kamu gengsi gak berani minta makan padahal kelaparan." ucap Alan sambil terkekeh menggoda Rania.

"Mana ada kayak gitu?!"

Alan tertawa lalu menyentuh kedua pipi Rania dengan kedua jari telunjuknya, "Ini kenapa merah gini?" godanya yang membuat Rania semakin memerah.

"Kamu bikin malu aja."

"Ohh aku bikin malu ya? Oke cukup tau." akting Alan.

"Bukan gituuuu,"
"Kok marah sih? Maksudnya kamu yang buat aku malu bukan kamu mempermalukan aku, gitu."

Alan tertawa lalu mencubit pipi Rania, "Iya tau, bercanda doang."

"Ihh." kesal Rania yang sudah dibuat memerah.

"Ayo keluar, udah selesai ngademnya." ucap Alan sambil menggandeng tangan Rania, Rania terkekeh lalu berjalan mengikuti Alan.

Mereka ngademnya rada elit, kalo orang-orang ke minimarket tapi mereka ke mall.

Mereka berjalan bersama dengan obrolan yang membuat senyuman terus terpancar sejak tadi.

Pukul 17. 27 WIB, Alan mengantarkan Rania untuk pulang, Alan mampir di rumah Rania singkat karena ia harus menuju panti sekarang.

"Aku pamit ya." pamitnya sambil tersenyum.

Rania mengangguk, "Iya, hati-hati." ucap Rania yang mendapat anggukan serta senyuman Alan.

"Cepat amat Bang, gak nunggu Papa pulang?" sahut Riyan.

"Lain kali aja, lagi ada urusan dadakan nih." ucap Alan.

"Ohh oke, ti ati di jalan." Alan mengangguk sebagai jawaban dan mulai berjalan keluar rumah Rania.

"Lan," panggilan Rania menghentikan langkah Alan. Alan menoleh melihatnya, "Maaf." kebiasaan Rania yang merasa bersalah mengganggu waktu Alan.

Alan tersenyum, "Gak usah minta maaf terus, 'kan gak salah apa-apa. Aku pamit ya." ucap Alan sambil melambaikan tangannya ke arah Rania.

Alan sudh keluar dari rumah Rania, ia masuk ke mobil, "Ke panti Pak." Pak Amin mengangguk.

Alan melihat ponselnya, ia melihat vidio yang baru saja dia dapat. Beberapa bukti yang sudah ia dapat, ia lihat satu persatu walau rekaman tidak terlalu jelas.

"Ini orang yang sama apa berbeda?" gumamnya.

"Kenapa Nak?"

"Ehh ini pak, dapat bukti lagi cuma Alan bingung ini orang yang sama apa bukan."

"Bajunya kali yang sama."

"Kayaknya sih Pak, soalnya mereka cuma orang suruhan."

"Ya semoga cepat ketemu pelakunya, ini mau ketemu neng Raya?"

After Rain(✔)🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang