a̾f̾t̾e̾r̾ r̾a̾i̾n̾ ---
#27
Votment!
"Ibu di mana?" tanya Alan yang melihat Raya di depan ruangan.
Raya menoleh melihat Alan dan Rania yang sekarang berada di depannya, "A-ada di dalam." jawabnya lemah.
Rania mengelus bahu Raya, "Ibu pasti baik-baik aja."
Alan dan Rania sangat khawatir karena mereka sudah menganggap Ibu Raya adalah Ibu mereka juga. Alan dan Rania sangat sedikit mendapat kasih sayang seorang Ibu dan dipertemukan dengan Ibu Raya, mungkin awal pertemuan sedikit tidak baik karena Ibu Raya benar-benar tidak bisa diajak komunikasi dengan baik, ia selalu marah dan menangis, namun dengan berjalannya waktu Ibu Raya bisa menerima keberadaan Alan maupun Rania. Mereka berdua merasakan memiliki ataupun dekat dan merawat seorang Ibu, walau itu bukan Ibu kandung mereka.
"Kenapa Ibu bisa gini?" tanya Alan, Alan trauma dengan wanita yang dibawa ke rumah sakit.
"Pelakor datang ke panti buat nyamperin Ibu dan ngasih surat cerai, itu kata Ibu panti. Dan dari tadi sore Ibu benar-benar kembali jadi kayak awal, bahkan makin parah. Gue masuk kamar pas gak dengar lagi teriakan Ibu, di situ Ibu gak sadarkan diri, gue kira tidur tapi gue bangunin gak bangun-bangun." penjelasan singkat Raya.
Raya itu tetap Raya yang dulu, walau dia sudah tidak lagi tinggal di rumah laki-laki yang tidak pantas ia panggil Papa. Dia masih tetap sering keluar malam, dia jarang tidur di panti, dia sering keluar ketika Ibunya sudah tidur dan kembali di pagi buta. Dunia malam menurutnya sedikit membantu meringankan beban pikirannya, ia masih tetap Raya yang dicap badgirl oleh semua orang.
Setelah Rania berpamitan pulang, waktu itu juga Raya pergi dari panti untuk mengurangi beban. Dan hal itu juga yang membuat Raya menyesal, jika tau istri muda Papanya akan datang dan mengusik Ibunya lagi, mungkin dia tidak akan pergi dari panti.
Bukan malah mengurangi beban, yang ada bebannya semakin bertambah apalagi berhubungan dengan Ibunya, ia benar-benar ingin menyerah saat ini.
"Surat cerai?"
"Ibu digugat cerai. Kalo sampai terjadi sesuatu sama Ibu, gue bakal datengin mereka!"
"Sabar Ray, kita berdoa aja Ibu baik-baik aja." ucap Rania yang masih mengelus bahu Raya agar mengurangi rasa khawatir.
Seorang Dokter keluar dari ruangan yang berada di depan mereka, "Siapa keluarganya?"
"S-sa.. "
"Kami anaknya Dok, apa yang terjadi sama Ibu?" Alan memotong ucapan Raya.
"Ibu kalian memiliki penyakit Alzheimer."
"Apa penyakit itu berbahaya Dok?"
"Sangat, ini adalah penyakit yang menyerang psikis manusia. Penderita bisa saja langsung meninggal seperti penderita penyakit jantung, namun Ibu kalian masih selamat dan saat ini dalam kondisi kritis. Jika Ibu kalian sadar, kemungkin dia tidak akan mengingat apa-apa. Sepertinya Ibu kalian memiliki riwayat penyakit depresi ya?" jelas Dokter.
Raya hanya bisa diam membisu mendengar penjelasan Dokter, air matanya keluar tanpa izin. Ibunya benar-benar rusak kejiwaannya, apa tadi kata Dokter? Ibunya menderita penyakit Alzheimer? Kenapa kabar buruk datang terus menerus, Raya ingin istirahat sebentar tapi sepertinya ia tidak boleh beristirahat.
"Iya Dok, Ibu depresi." ucap Rania.
"Seharusnya kalian menjaganya, jangan membuat kondisinya semakin depresi dan membuatnya mengidap penyakit ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain(✔)🔚
Teen FictionSequel Gone⏩ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ✔ ✒ Cerita tentang Alan, setelah semuanya berubah dan bertemu dengan masalah baru yang tidak terduga. "Kebahagiaan pasti datang, walau bukan dengan orang yang sama seperti di masa lalu." PLAGIAT_ ...