Warning!
Part ini mengandung konteks ena-ena dan kekerasan. Bayangin sendiri aja. Semoga dapet feel sange nya! Ati-ati coli ga sadar.
#astaga gua bacot apa sih
Yaudah intinya jangan lupa vote.
Happy reading ghaess.***
Leo meraih tangan Arani dan menarik nya pelan hingga tubuh Arani mengikuti langkah mundur Leo. Mereka tiba ditepi kasur. Leo mengangkat dagu Arani agar gadis itu menatapnya.
"Hari ini, kamu udah puas hang out kan? Dan malam ini waktunya kamu menjalani kewajiban kamu sebagai istri saya" kata Leo sambil memeluk dan mengelus leher serta punggung Arani. Gadis itu lantas mematung sesaat.
Leo hendak mencumbu bibir tipis Arani. Namun, gadis itu menahan tubuh Leo dan menjauhkan wajahnya. "Jangan pak" kata Arani dengan nada gemetar.
"Ayolah Arani. Saya ini suami kamu. Udah lama saya nahan hasrat ini. Sampe kapan kamu tega biarin saya menahannya?" jawab Leo dengan nada berat dan santai. Membuat kaki Arani kian ikut gemetar. Tangan Leo semakin menarik tubuh Arani kedalam dekapannya dengan tangan kiri yang sedari tadi bersemayam dipinggul gadis itu. Lalu bergerilya dibokong Arani sambil meremasnya dengan sangat lembut.
"Pak stop!! Saya mohon!" kata Arani lagi. Leo hanya tersenyum melihat raut wajah Arani yang ketakutan. Dimata Leo, wajah polos itu membuatnya semakin merasa horny.
Tak sabar. Leo mendorong tubuh Arani hingga terhempas diatas kasur. Secepat kilat ia membuka celana pendek dan celana dalam nya yang masih melekat. Hingga tak tersisa satu helai benangpun pada tubuhnya. Sontak Arani menutup kedua matanya dengan tangan kala mendapati batang junior Leo yang mengacung tegak sempurna dengan ukuran yang luar biasa.
Arani semakin merasa takut. Membayangi lubang vaginanya dirajam oleh batang Leo saja membuatnya ngilu.
Leo beranjak untuk mengunci pintu kamar dan mematikan lampu, hanya lampu diatas nakas yang masih menyala. Sementara itu, Arani sudah berdiri didekat meja belajarnya dan berusaha menghindari Leo. Ia ingin kabur. Meski ia tau bahwa semuanya sudah terlambat. Lelaki dengan seringaian diwajah tampannya itu menghampiri Arani dengan langkah santai sambil tersenyum.
BRAKK
"Awh" pekik Leo saat Arani nekat memukulnya dengan kamus tebal yang ada dimeja belajarnya. Arani nyaris memukulnya lagi, tapi Leo lebih cepat menahan tangan gadis itu dan mengambil kamusnya serta menaruhnya lagi di meja.
Tanpa berkata apapun, Leo langsung menggendong tubuh Arani dan menghempaskannya lagi diatas kasur. Dengan rasa tak sabar, Leo langsung membuka pengait handuk yang masih melilit pada tubuh Arani. Hingga tubuh mungilnya yang indah terekspos dengan jelas. Gadis itu maaih berusaha menutupi payudara dan vaginanya sebisa mungkin.
Leo menyingkirkan tangan Arani dengan sedikit memaksa. Lalu menindih tubuh gadis itu. Arani meronta sekuat tenaga. Tapi Leo menahan kedua tangan Arani keatas.
Berbeda dari Leo yang semakin nafsu, perasaan Arani justru sedih dan amat marah. Tapi, seolah tak menghiraukan gadis itu, Leo justru langsung menyambar bibir gadis yang saat ini sedang dalam kungkungannya.
"Mhh" Arani masih berusaha meronta. Tapi Leo terlalu kuat untuk dilawan dengan tubuhnya yang mungil. Leo memejamkan matanya sambil terus menikmati bibir istri sahnya. Bibir Arani terasa kenyal dan nikmat. Membuat Leo ketagihan.
Cumbuan Leo semakin memanas kala tangannya mulai meraba payudara Arani. Seolah Arani adalah daging rusa terbaik yang pernah dirasakan oleh seekor singa yang kelaparan. Leo meremas serta memainkan puting Arani dengan lembut dan agak sedikit menekan. Cumbuannya beralih pada leher Arani lalu berpindah ke dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Untuk Leo
RandomArani Adelia, gadis 17 tahun yang amat membenci seorang pria berusia 34 tahun bernama Leonardi Keenan Vicente yang tak lain adalah suami sekaligus guru Sosiologi nya sendiri. Pernikahan atas dasar perjodohan dari kedua kakek mereka, membuat mereka t...