Arani POV's
Aku merasa bangun lebih pagi dari biasanya agar pergi ke sekolah lebih awal daripada Leo. Tapi, aku malah menemuinya sedang ngegym saat hendak ke dapur. Sejak aku terciduk bermesraan dengan Nevy, sikap Leo berubah. Padahal hari itu belum ada satu hari aku berpacaran dengan Nevy, lelaki sekaligus wanita itu sudah memergoki ku. Rasanya jadi tidak seru. Haha.
Namun, aku sedikit merasa aneh setiap kali berhadapan dengannya. Sikapnya dingin dan acuh. Meski ia tetap perhatian denganku. Tetap membersihkan rumah. Menyiapkan makan untukku. Memberiku uang jajan. Saat pulang dan berangkat sekolah pun aku bersamanya. Aku ingin sekali membuatnya jenuh dan jera sehingga ia bisa membenciku lalu menceraikanku. Terkadang aku tidak bisa menebak jalan pikirnya.
Sebenarnya saat ia memergoki aku dan Nevy, tanpa sengaja hati ku terenyuh karna mendengar ucapannya. Aku sedikit merasa bersalah. Seharusnya aku senang dan bangga karena sudah membuatnya sakit hati lebih dari biasanya. Ia berkata bahwa ia mencintaiku. Dia itu bodoh atau apa? Meski dia bukan laki-laki seutuhnya, sudah sewajarnya dia marah sejak awal karena perlakuanku yang kasar dan sarkastik. Tapi, anehnya aku justru merasa tidak enak hati sejak kemarin. Sehingga aku jadi agak takut menemuinya. Namun, aku sadar gengsiku terlalu besar dan tentu saja seharusnya aku senang sekarang.
Aku mengurungkan niatku untuk ke dapur dan kembali kekamar lalu bergegas mandi. Usai dengan mandi dan berseragam rapi alu mematut diri didepan cermin besar yang ada di lemari.
Ngomong-ngomong aku sula design interior kamar ku. Cocok sekali dengan selera ku. Kata Kakek, Leo yang menyiapkan segala hal. Huft selalu lelaki itu lagi.
Aku mengusap perutku yang semakin terasa kencang. Meski belum terlalu nampak. Beberapa saat aku terdiam. Rasanya menjalani hidup seperti ini terasa sedang berada didalam mimpi yang panjang. Aku sadar, Leo selalu memanjakanku selama ini. Beda dengan Nevy. Ya memang tidak bisa dibandingkan. Toh aku dan Nevy hanya main-main. Kalau boleh jujur, aku lebih memilih jomblo. Tidak berhubungan dengan siapapun. Tapi, saat sadar ini semua nyata. Mau tak mau aku harus menerimanya, kan?
Tapi, ketika sadar sedang berbadan dua. Aku selalu teringat kejadian pemerkosaan itu. Aku benar-benar membenci Leo karna itu. Coba saja bayangkan. Disaat kau sedang menikmati masa muda mu. Memiliki mimpi yang sedang kau kejar mati-matian. Seketika semua itu rusak karna pernikahan sialan ini. Pemerkosaan itu dan harus hamil. Rasanya bemar-benar membuat sesak didada.
Hal lain yang membuat ku benci pada Leo adalah. Sikapnya yang romantis. Sikapnya yang perhatian. Sikapnya yang selalu memanjakanku. Sikapnya yang sabar dan mengaku salah. Aku benci. Aku takut. Takut luluh dan akhirnya malah menjilat ludah ku sendiri karna mencintainya. Sialan! Tidak. Aku tidak akan mencintainya.
Padahal dulu, ia adalah salah satu guru yang aku senangi pelajarannya. Tapi, sekarang aku sangat membencinya. Terlebih dia itu bermuka dua. Bilang mencintaiku tapi nyatanya genit dan welcome dengan semua wanita disekolah. Baik itu guru maupun murid. Dasar cupu!
Hari ini kuputuskan untuk naik ojek online. Saat aku keluar Leo tidak ada dimanapun. Pintu kamarnya terbuka. Aku terperanjat saat sedang memaatikan ia benar-benar tidak ada dimanapun. Tapi, tiba-tiba ia keluar dari kamarnya. Dan sudah berpakaian rapi. Sejak kapan dia bersiap pergi ke sekolah?
Suasana menjadi canggung. Ia hanya menatapku lalu berjalan meninggalkanku. Aku memutar bola mata malas melihat tingkahnya yang sok.
Aku hendak keluar dari gerbang saat Leo baru saja masuk kedalam mobilnya. Dan saat ia sudah mengeluarkan mobilnya, aku baru akan memesan ojek online.
"Ayo masuk" Kata Leo setelah membuka kaca mobilnya.
"Nggak. Gue mau naik ojol" Sahutku ketus.
"Oh oke" Timpalnya lalu menutup kaca mobil dan langsung melajukan mobilnya. Apa? Dia mengabaikan ku? Aku yang dulu selalu jadi prioritasnya? Hah apa-apaan aku ini. Biar saja dia pergi sendiri. Toh aku juga bisa pergi sendiri. Sial ini tidak sesuai ekspektasiku. Seharuanya alu pergi lebih dulu dibanding dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Untuk Leo
RandomArani Adelia, gadis 17 tahun yang amat membenci seorang pria berusia 34 tahun bernama Leonardi Keenan Vicente yang tak lain adalah suami sekaligus guru Sosiologi nya sendiri. Pernikahan atas dasar perjodohan dari kedua kakek mereka, membuat mereka t...