Enam

1.3K 87 10
                                    

Leo mengetuk pintu kamar barunya. Setelah beberapa saat tak ada jawaban, ia langsung membuka pintu kamar yang tak terkunci.

Ia berdecak kagum kala melihat isi kamar tersebut. Terakhir yang ia lihat di kamar ini, hanya ada ranjang kingsize dengan warna serba putih. Entah sejak kapan, kamar ini sudah berubah menjadi indah sedemikian rupa. Dengan hiasan bunga-bunga dibeberapa titik. Dengan tatanan kamar bak kerajaan di dalam dongeng. Semuanya menjadi bernuansa emas.

Saat melihat keranjang, ia melihat Arani yang terbaring diatasnya. Ia sudah melepas semua riasan dan memakai baju tidur.

Tanpa berniat menganggu istrinya tersebut, Leo langsung bergegas mandi setelah melucuti semua pakaiannya dan meletakkannya didepan pintu kamar mandi.

Sekitar 15 menit, Leo pun selesai mandi. Ia melilitkan handuk dipinggulnya lalu keluar dari kamar mandi. Alisnya berkerut saat tak mendapati pakaian yang ia letakan didepan kamar mandi tadi. Ia melirik Arani yang masih terlelap dan tidak mungkin jika Arani yang membereakan pakaiannya. Namun, ada secarik kertas terletak dilantainya dan ditindih sebuah cangkir kecil berisi minuman.

Leo mengambil dua benda aneh itu.

Dikertas itu tertulis "Pakaiannya udah mama ambil semua, semangat ya jagoanku. Jangan lupa diminum jamu kuatnya supaya nggak ejakulasi dini. -MAMACANTIK"

"Apaan sih?" gumam Leo. Ia menatap cangkir berisi cairan yang ia pahami sebagai jamu kuat seperti yang tertulis di secarik kertas itu. Leo mencium aroma jamunya.

Hoekk
"Astaga bau banget!!" umpat Leo lalu segera kembali kekamar mandi dan membuang jamu tersebut diwastafel.

Leo beranjak dan pergi kelemari. Setelah memeriksa semua ruangan didalam lemari tersebut. Ia hanya menemukan satu celana boxer dan satu celana pendek santai.

Leo terdiam sejenak sambil menepuk jidatnya dengan pasrah. Ia langsung memakai celana boxer dan celana pendek santainya yang disediakan agar bisa keluar dari kamar dan menemui mamanya.

Namun, setelah berkali-kali membuka handle, pintu tak juga terbuka.

"Arrghh. Mama! Mama!"

Brak brak brak

Leo kelimpungan menggedor pintu kamar sambil menyerukan Mamanya.

"Duh apaan sih?! Berisik!" seru Arani tiba-tiba. Spontan Leo menoleh. "Maaf" kata Leo.

Arani berjalan menghampiri Leo sambil mengucek-ngucek matanya yang terlihat sembab. Gadis itu mengerjapkan matanya sejenak hingga akhirnya sadar bahwa yang dihadapannya adalah Leo.

Ia tertegun menatap Leo dengan tubuhnya yang masih basah, rambutnya tersibak kebelakang dan terlihat wajahnya yang tanpa memakai kaca mata. Wajah Arani merona saat beberapa detik menatap  Leo. Leo tidak tampak seperti biasanya. Ia terlihat lebih segar dan tampan. Aroma tubuhnya tercium jelas dihidung Arani.

"Aaaaaaaaa!!!!" teriak Arani tiba-tiba sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya saat sadar Leo hanya makai boxer. Ia benar-benar terkejut saat menurunkan pandangannya dan menyaksikan sendiri keindahan lekuk tubuh Leo. Tubuhnya yang berotot dengan dada bidang dan perut six page. Terlihat sexy dengan percikan air yang masih ada ditubuhnya. Terlebih lagi terlihat jelas batang junior Leo yang nimbul dibalik celana boxernya yang terlalu ketat pada bagian tubuh baaahnya.

"Bapak gila ya?! Kenapa nggak pake baju!!!" seru Arani.

"Tenang ra tenang dulu. Saya nggak akan apa-apain kamu. Saya baru aja mandi. Tapi ternyata dilemari cuma ada celana ini. Bahkan pakaian yang saya pakai sebelumnya nggak ada. Saya berusaha keluar kamar ini tapi pintunya dikunci. Makanya saya pangil-panggil Mama" tutur Leo terges-gesa. Arani sedikit tenang.

Jodoh Untuk LeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang