Tiga Puluh Enam

1.5K 76 29
                                    

Usai membuat kopi dan sirop, Arani duduk disebelah Leo. Berkumpul bersama Vita dan Alvin yang kini terlihat canggung.

"Ayo diminum" Kata Leo.

"Ehm, iya Pak" Sahut Alvin.

"Jadi ngerepotin" Timpal Vita.

"Lo kan emang selalu ngerepotin" Tambah Arani. Vita tak menjawab dan hanya nyengir kuda.

"Hm jadi gimana? Katanya mau jelasin" Kata Vita setelah menyesap minumannya.

"Tuh tanya kepala suku" Kata Arani sambil menunjuk Leo dengan dagunya saat Leo sedang asik meniup kopi susu. "Kan Vita nanya ke kamu, Ma" Kata Leo.

Mendengar Leo memanggil Arani dengan sebutan 'Ma', Vita lantas membuka matanya. Ia terkejut.

"Panjang dan rumit ceritanya Ta"

"Ya intinya aja"

"Intinya, kita dijodohin sama keluarga yang entah gimana caranya bisa saling kenal. Kalian tau lah Pak Leo guru dan gue murid dia. Jadi jelas kita gak beberin hal ini kesiapapun. Termasuk kalian" Kata Arani.

"Terus, maksudnya gimana? Waktu kita main ke kost an Pak Leo terus bapak bilang istrinya minta cerai karna benci sama bapak. Padahal istrinya lagi hamil" Kata Vita.

Arani menatap Leo sesaat. Dan Leo hanya mengendikan bahunya santai. "Tanya coba sama orangnya" Kata Leo.

"Itu.. Hm you know lah, cita-cita gue tinggi. Dipaksa nikah sama guru sendiri tanpa nunggu lulus sekolah aja udah bikin gua hampir putus asa. Dia gak bisa bantu gue buat nolak perjodohan. Makanya gue benci sama dia sejak awal. Nah lebih benci lagi, waktu dia.... Hm.."

"Dia apa Ra?" Sergah Vita tak sabar.

"Gak deh"

"Ih apaan deh Ra? Ngomong jangan setengah-setengah"

"Saya mabuk dan perkosa dia sampe hamil makanya dia....mmhhh" Arani menutup mulut Leo rapat-rapat dengan tangannya.

"What?! Perkosa?" Sahut Vita. Arani menatap Vita lalu menunduk. Wajahnya merona karna malu.

"Ya seharusnya gak jadi kasus pemerkosaan kalo dia gak kekeuh nolak saya malam itu. Posisi memang saya mabuk gara-gara mama saya iseng juga masukin obat perangsang ke dalam soju yang saya minum. Dia gregetan karna saya bilang kalo saya gak berani nyentuh Arani karna saya tau Arani gak mau sama saya. Tapi selang beberapa minggu, Arani malah hamil. Yaudah dia makin benci sama saya" Tutur Leo. Vita hanya menggelengkan kepalanya pelan. "Jangan dicontoh ya Vin. Kalian masih pacaran" Tambah Leo.

"Ng...nggak pak. Saya juga gak berani" Kata Alvin.

"Gak berani tapi godain terus" Sahut Vita

"Itu mah cuma bercanda" Kata Alvin.

"Iya jangan kaya Pak Leo ya Vin. Awas aja sahabat gue hamil diluar nikah. Seumuran kita itu, hormonnya masih masa subur banget jadi agak sensitif apalagi kalo sperma laki-lakinya kuat" Kata Arani.

"Nggak Ra. Alvin gak gitu kok. Terus setelah itu gimana?"

"Setelah itu gue super duper teramat sangat banget benci sama Pak Leo. Gue jadi sering kasar dari segi ucapan bahkan tangan gue enteng buat mukul pake tangan atau benda dan tampar dia. Gue juga berani nendang dia. Tapi gue salut, dia itu sabar banget ngadepin gue. Dia gak pernah marahin gue atau ngelawan gue. Makanya gue tambah kesel dan ilfeel karna dia cuma diem aja kaya gitu jadi terkesan lebay. Padahal gue berharap dia cere in gua gitu lho"

"Kok lebay sih? Ya kalo saya ngelawan, yang ada kamu kenapa-kenapa dong" Timpal Leo.

"Iya Ra. Bisa-bisa lo mati kali ditangan Pak Leo. Jangan remehin orang yang sering ngalah lho" Kata Vita.

Jodoh Untuk LeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang