Para murid berhamburan keluar kelas saat bel pulang berbunyi. Rasanya minggu ini terasa dua kali lipat lelahnya. Sebab materi tambahan yang diadakan setelah pulang sekolah mulai diberlakukan.
"Hah akhirnya pulang. Gila gue laper banget" Keluh Vita sambil mengikat rambutnya yang sudah berantakan. Arani mengangguk setuju.
"Hei Ra". Sontak Arani menoleh saat Nevy menghampirinya dengan setengah berlari. Jantungnya berdegup. Bukan karna ia jatuh cinta pada Nevy, melainkan ia malas bertemu dengannya. Pemudia itu pasti mau menagih janji Arani yang akan pulang bersama. Sudah beberapa hari ini Arani terus menolak ajakan Nevy untuk pulang bersama sebab ia sudah lelah membuat Leo cemburu melihat kemesraan keduanya dirumah.
"Kamu mau pulang kan?" Tanya Nevy. Arani mengangguk.
"Ayo aku anter. Tapi kita makan dulu"
"Eum tapi aku kan mau pulang sama Vita"
"Eh nggak nggak. Ra lo pulang sama Nevy aja gue bisa naik ojek online kok soalnya Alvin lagi Sparing" Timpal Vita cepat. Sejak awal gadis itu memang berencana pulang bersama Arani. Tapu mengingat gosip yang ia dengar dari mulut Tifany, ia tidak ingin sahabatnya dianggap main om-om. Terlebih dengan gurunya sendiri.
"Vit?" Pekik Arani sambil melebarkan matanya. Padahal ia sendiri ingin pulang bersama Vita bukan Nevy.
"Yaudah gue ke depan duluan ya. Lo pulang sama Nevy aja" Kata Vita langsung beranjak dari tempatnya.
"Hm yaudah deh"
"Oke sip kita makan dulu ya. Makan bakso pakde Mul. Nggak jauh dari rumah kamu kok"
"Iya"
***
Leo sudah menunggu didepann gang selama hampir 30 menit. Namun, Arani belum juga tampak batang hidungnya melewati gang.
"Xena?" Seru Leo saat ia bertemu salah satu anak didiknya. "Ya pak"
"Di dalem maaih rame?"
"Udah sepi pak. Tinggal anak OSIS"
"Kelas kita udah pulang semua?"
"Udah Pak. Kenapa?"
"Oh nggak apa-apa kok. Yaudah Bapak duluan ya"
"Oke Pak"
Leo mendengus kesal. Arani pasti sudah pulang dengan Nevy. Pikirnya. Padahal ia sudah senang karna bisa berangkat dan pulang bersama istrinya itu akhir-akhir ini. Tapi, Nevy justru pasti sedang berada dirumahnya sekarang.
Mau tak mau Leo pun bergegas pulang. Tubuhnya sudah terasa lelah dan lengket.
Setibanya dirumah. Leo tak mendapati satu kendaraan pun di carport rumahnya. Tidak ada tanda-tanda Nevy berada disana.
Leo membuka pintu gerbangnya dan langsung masuk kedalam. Sementara itu, didalam rumahnya tak ada orang satupun. Ia bahkan menelusuri setiap ruangan dirumahnya untuk memastikan. Arani belum pulang.
Ia merogoh ponselnya dan mencoba menghubungi Arani. Untung lah Arani sudah berbaik hati membuka semua blokirannya. Tapi, tetap saja perempuan berbadan dua itu tidak bisa dihubungi. Selalu dialihkan.
Setelah mencoba beberapa kali dan tidak kunjung mendapat jawaban. Leo pun membiarkannya. Dan bergegas mandi.
Tidak sampai 20 menit. Leo sudah selesai mandi. Ia sudah segar kembali, bersih dan wangi. Ia duduk di ruang tamu sambil menunggu kedatangan istrinya yang belum juga pulang. Langit sudah mulai gelap sekarang.
Ia berpikir, Nevy pasti sedang mengajaknya jalan-jalan. Leo sangat khawatir kalau perut Arani keram lagi karna terlalu lelah. Seperti dua hari lalu. Padahal seminggu lalu Leo baru mengantar Arani untuk check up. Untung saja, Leo adalah suami siaga yang siap mengantar Arani saat keduanya dirumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Untuk Leo
RandomArani Adelia, gadis 17 tahun yang amat membenci seorang pria berusia 34 tahun bernama Leonardi Keenan Vicente yang tak lain adalah suami sekaligus guru Sosiologi nya sendiri. Pernikahan atas dasar perjodohan dari kedua kakek mereka, membuat mereka t...