Tiga Puluh Sembilan

1.4K 76 32
                                    

Waktu berjalan begitu cepat menuju hari perayaan pernikahan Leo dan Arani. Akhirnya, hari ini adalah hari mereka akan menjadi raja dan ratu yang sebenarnya. Berbeda dari pernikahan sebelumnya, Arani merasa antusias menantikan hari ini tiba. Sementara Leo terus merasa gugup sejak kemarin. Pasalnya, pernikahan ini diadakan lebih meriah dari sebelumnya dengan mengundang tamu lebih banyak. Termasuk para guru dan staff sekolah.

Leo menceritakan yang terjadi disekolah tempo hari perihal dirinya dan istrinya yang dipermalukan didepan banyak orang. Lalu Roman yang bukan orang sembarangan langsung turun tangan menghadapi pihak sekolah. Ia turut mengundang para guru dan staff sekolah berikut Timo dan Yono, alih-alih meluruskan yang terjadi sebenarnya.

Konsep pernikahan sudah ditentukan. Meski tanpa akad nikah, Roman sudah membuat rancangan sistem pernikahan ulang dengan mengadakan upacara pernikahan layaknya yang menikah adalah perjaka dan perawan. Prosesi tersebut akan berjalan dengan upacara adat Thailand. Lalu pada malam hari akan lanjut diadakan pesta pernikahan.

Acara pernikahan diadakan disebuah hotel ternama di pusat Jakarta. Roman mengambil bagian outdoor untuk menyelenggarakan acara. Dimana terdapat tatanan meja dan kursi untuk para tamu yang sudah dihias sedemikian rupa, lalu altar untuk menyerahkan mas kawin dan satu altar lainnya yang ditutup kelambu di sekeliling altar, didalamnya di desain seperti sebuah kamar yang dihiasi bunga-bunga pada langit-langitnya.

Acara pernikahan diadakan disebuah hotel ternama di pusat Jakarta. Roman mengambil bagian outdoor untuk menyelenggarakan acara tersebut. Pada area itu, terdapat dua buah altar dan tempat untuk penjamuan tamu yang sudah didesai dengan sangat apik.

Salah satu altar digunakan untuk penghormatan pada orang tua dan penyerahan mas kawin. Lalu altar lainnya digunakan sebagai manipulasi kediaman Arani. Sebab acara ini tidak diadakan dirumah mempelai wanita, jadi altar tersebut digunakan sebagai tempat Arani menunggu jemputan Leo. Altar yang dikelilingi kelambu putih dengan hiasan bunga-bunga. Didalamnya didesain layaknya sebuah kamar.

Pintu altar tersebut dibuat dengan rangkaian kerang-kerang yang menjuntai ke bawah.

Meski memakai adat Thailand, acara akan berlangsung dengan sentuhan Indonesia.

Leo mematut diri di depan cermin. Dirinya sangat tampan dengan busana Phraratchathan yang berupa baju lengan panjang dengan kancing-kancing di bagian depan. Kerahnya berbentuk bulat. Busana pria ini memiliki dua kantung di bagian depan. Lalu bagian bawah, ia memakai celana Chong Kraben. Terlebih dengan aksesoris yang menambah kesan Thailand. Lalu rambut yang ditata dengan rapi. Membuatnya terlihat semakin gagah sebagai pengantin.

Dalam acara ini, Dafa berlaku sebagai keluarga dari pihak Arani, sementara Edwin dan Lily serta Roman akan mengantar Leo sebagai orang tua dan keluarga pihak Leo.

"Leo. Ayo. Acara akan segera dimulai" Kata Lily yang mengejutkan Leo.

"Ini bukan pertama kalinya kamu menikah. Kenapa gugup begitu" Timpal Edwin. Leo menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.

"Tapi, perayaan kali ini lebih besar dan banyak yang datang. Ini lebih terasa gugup dibanding pernikahan yang pertama" Sahut Leo.

"Everything gonna be oke, soon. Hari ini adalah gerbang kamu memulai semuanya dari nol. Kamu harus semangat. Mama yakin kamu akan mendapat kehidupan yang jauh lebih baik karna kalian bisa saling terbuka dan merangkul beban satu sama lain didalam rumah tangga kalian" Tutur Lily. Leo mengangguk. Lily mengusap pipi Leo, sementara Edwin mengelus rambut Leo.

"Uh. Anak mama udah besar banget sekarang. Tinggi pula. Udah jadi ayah. Harus tegas" Kata Lily.

"Semangat Leo. Kamu kan bisa malam pertama lagi. Kamu tuh harus bersyukur bisa jadi raja sehari dua kali" Kata Edwin. Leo hanya terkekeh sambil mengangguk.

Jodoh Untuk LeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang