Malam itu, terlihat seorang namja tampan sedang menatap pada stopwatch dan jam tangan miliknya.
"Baiklah, satu, dua, tiga!"
Seorang namja tinggi lainnya langsung berdiri dari duduknya dan mulai berlari menuju kamar. Ia buru-buru ganti baju.
"Ayo, cepatlah." Ucap namja tampan itu sambil memperhatikan stopwatch nya.
"Sabar sebentar. Lu gak tau ini ribet?!" Gerutu namja tinggi itu. Setelah beres ganti baju, ia langsung lari keluar dari apartment menuju lift.
"Hei, terdakwa tidak menggunakan lift." Peringatan dari namja tampan.
"Iya, iya, aku tau." Namja tinggi itu langsung berlari menuju tangga darurat. Sedangkan namja tampan itu berjalan santai memasuki lift.
Keduanya bertemu di basement. "Kau lamban sekali." Ucap namja tampan itu sambil berjalan menuju mobil.
"Kau tidak merasakan berlari menuruni tangga dari lantai 27?!" Omel namja tinggi itu dan segera masuk ke mobil.
Mobil dikendarai dengan kecepatan sedang.
"Hei, kok lambat?" Tanya namja tampan itu.
"Biar tidak meninggalkan jejak!" Ucap namja tinggi. Setelah keluar dari basement, namja tinggi itu menginjak gas dengan kecepatan diatas 140km/jam.
Mobil mereka memasuki sebuah terowongan.
Klik!
"Waah! Kau lihat blizt kamera tadi?!" Ucap namja tinggi itu dengan takjub.
"Ya, kau lihat truk di depan itu?"
Namja tinggi itu menghadap depan dan kaget kala bagian depan mobil hampir menabrak truk.
"HUWAAAA!!!" Refleks dia membelokkan mobil untuk menyalip truk itu.
"Hampir saja gue mati." - namja tinggi
"Hampir saja gue dibunuh." - namja tampan.
💮💮💮
Mobil mereka sampai di sebuah gedung tua. Segera mereka keluar dari mobil dan pergi menuju lantai teratas gedung.
Namja tinggi itu lari melewati tangga, sedangkan namja tampan itu menaiki lift.
Sesampainya mereka di lantai atas, mereka langsung masuk ke sebuah gudang.
"AKHIRNYA!!!" Teriak namja tinggi itu dan langsung tergeletak di lantai karena capek. Namja tampan itu berjalan santai masuk ruangan dan mematikan stopwatch nya.
"21 menit 31 detik." Gumam namja tampan itu.
"Anu, apa dia baik-baik saja?" Seseorang yang sedaritadi menunggu mereka menatap kasian pada namja tinggi itu.
"Tenang saja. Terima kasih atas kerja samanya." Ucap namja tampan itu sambil menjabat tangan orang itu.
💮💮💮
Di ruang sidang...
"Dari reka adegan tersebut, Tuan Kim tidak mungkin datang secepat itu. Dan juga dari foto ini," namja tampan itu memperlihatkan sebuah foto.
"Foto ini diambil dari kamera cctv yang berada di terowongan. Kamera ini akan memfoto kendaraan yang melintas dengan kecepatan diatas 120km/jam."
"Maka, Tuan Kim tidak mungkin melakukan pembunuhan disana jika tidak mengendarai mobil dengan kecepatan itu. Dan lagi, kamera cctv tidak menangkap mobil Tuan Kim."
Namja tampan itu menyeringai. "Berarti, itu mustahil dilakukan oleh Tuan Kim."
💮💮💮
Perkenalan
√Mark Lee
√Pengacara
√23 tahun
√tidak peduli pada bayaran
√tidak peduli dengan keinginan klien
√cuma ingin mengetahui kebenarannya√Lucas Wong
√Paralegal yang bekerja sama dengan Mark
√24 tahun
√Bercita-cita menjadi pengacara
√sudah gagal tes pengacara selama 3 tahun
√Suka bingung dengan sikap MarkBersambung...
Haii semua~
Makasih telah membaca buku ini^^
Ini book pertamaku :'
Jadi maaf bila masih berantakan :'
Jangan lupa vomment nya^^
Maaf kalo ada typo :'
KAMU SEDANG MEMBACA
99,9% truth from a lawyer
FanfictionHanya menceritakan kisah kisah para pengacara saat menghadapi kasus Warn! BxB Bahasa semi baku Kalo gak nyaman, jangan dibuka ;) Selamat menikmati~