"Saya terima nikah dan kawinnya Naufallyn Alisha Rabbani binti Ahmad Sultan Pratama dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan hafalan surah Ar-Rahman, di bayar tunai!"
"Sah?"
"SAH!"
Dengan satu tarikan napas, Ali berhasil menyelesaikan akad atas Alisha.
Alisha menuruni anak tangga dengan tangan kanan yang di genggam erat oleh sang Bunda, untuk menghampiri Ali.
Wajah cantiknya mampu menyihir seluruh tamu yang hadir, termasuk Ali.
Namun, tak tercetak senyum meski hanya sedetik. Pernikahan dengan hasil persilangan. Eh perjodohan maksud saya. Antara Alisha dan Ali, membuat gadis itu enggan untuk tersenyum.
Kebahagiannya di renggut seketika oleh sosok Ali, yang dia anggap sebagai musuh hidupnya.
Alisha berdiri di hadapan Ali yang tengah tersenyum ke arahnya.
"Sha? Salim dong sama suamimu," ucap Sultan. Alisha masih menatap Ali dengan tatapan horor.
"Alisha gak mau! Ceraikan saja Alisha sekarang!" jawab Alisha dengan raut wajah penuh amarah.
"Kalian baru sah, ayah tidak akan membiarkan kamu bercerai! Cinta bisa datang seiring berjalannya waktu Sha!" balas Sultan.
"Sha?" kini giliran Ali yang angkat suara.
"Saya sudah menjadi suamimu sekarang, dan kamu adalah istri saya."
"Gak! Gue gak mau!"
"Sha! Kamu istriku!"
"Enggak! Sekali enggak ya enggak bambang!"
"Sha ! Saya suamimu!"
"ENGGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!"
"AAAAAAAAA"
Rania dan Reza langsung berlari ke arah sofa ruang keluarga dan menghampiri Alisha yang tiba-tiba berteriak.
Rania duduk di tepi sofa dan mengguncang tubuh Alisha, sedangkan Reza menatap sang kakak dengan raut wajah takut.
"Sha? Alisha? Bangun sayang! Sha!"
Alisha terperanjat. "AAAAAAAA~"
Napas Alisha memburu, peluh sebesar biji jagung membasahi wajah cantiknya. Alisha menoleh menatap sang Bunda dan Adiknya.
"Kamu kenapa? Mimpi buruk?" tanya Rania. Alisha langsung mengangguk.
"Astagfirullah, jantung bunda udah kaya mau copot tahu gak? Denger kamu teriak histeris kaya tadi!" Alisha masih sedikit syok akan mimpi yang hadir dalam tidurnya.
"Dek, ambilkan air buat kakak kamu," ucap Rania pada Reza.
"Air keran atau air selokan bun?"
Rania langsung menatap tajam sang putra. "AIR BANJIR!!"
"Serius bun?" Rania menghela napas.
"Air putih biasa Muhammad Reza Pratama!"
"SIAP KOMANDAN!" Reza langsung berlari ke arah dapur.
"Kamu mimpi apa? Makanya kalau mau magrib gini jangan tidur Sha." Rania mengelus kepala Alisha yang tidak terbalut hijab.
"Buruk Bun! Sangatttttttttttt buruk. Mimpi tadi bisa menghancurkan siklus kehidupan Alisha!"
"Lebay kamu Sha!" Rania sedikit terkekeh. Tidak lama kemudian, Reza muncul sambil membawa segelas air putih hangat, lalu memberikannya pada Alisha.
"Minum dulu nak," ucap Rania. Alisha menerima segelas air putih yang di berikan Reza, lalu meminumnya hingga tandas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Jodoh
Romance📝 Spiritual-Romance-Humor |Spinoff Kau Tempatku Pulang ⚠️Awas Baper!⚠️ Dear Jodoh Aku sempurnakan kamu Kamu sempurnakan aku, kita sempurnakan agama kita. Tapi sebelum itu, belajarlah untuk melupakan masa lalumu. Karena di sini, aku yang akan menja...