Ali membuka ke dua bola matanya secara perlahan, dia mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam penglihatannya.
Mata Ali kembali terpejam, namun air matanya meluncur dari sudut matanya.
"Alisha..." ucapnya pelan.
Tidak lama kemudian, pintu rawat inap Ali terbuka, dan menampakkan sosok Fariha di sana.
"Al? Kamu sudah sadar?" tanya Fariha. Ali hanya diam dalam tangisnya.
Fariha mendekat dan mendapati Ali yang menangis dengan mata terpejam.
"Al? Gimana keadaan kamu?" tanyanya.
Ali membuka matanya dan menatap sang Ibu. "Alisha gimana Bu? Dia baik-baik saja kan?"
Fariha mengelus rambut Ali. "Kamu harus kuat ya, qodarullah," jawab Fariha.
"Maksud Ibu apa?"
"Al, percayalah sama Allah, semua yang ada di dunia ini milik Allah yang dititipkan pada hambanya. Al, istrimu selamat dari kritisnya, namun dia terbaring koma." jelas Fariha. Air mata Ali semakin deras, rasanya dia ingin menggantikan posisi Alisha.
Dia rindu suara Alisha, rindu sikap konyol gadis yang baru saja dia nikahi.
"Bu, jam berapa sekarang?"
"Jam empat."
"Aku ingin ke mushola, aku ingin meminta Alisha pada Allah, agar tetap berada di sisiku untuk lebih lama lagi." Ali bangkit dari pembaringan. Fariha membantu sang putra untuk turun dari ranjang pasien.
Ali juga meminta agar selang infusnya dilepas saja, karena dia tidak butuh dirawat.
Ali diantar ke mushola rumah sakit oleh sang Ayah. Rasyid juga ikut merasakan apa yang Ali rasakan.
Hampir kehilangan orang yang di cintai adalah hal yang sangat menyakitkan.
Karena Rasyid sudah menunaikan sholat ashar, jadi dia hanya menunggu di teras mushola.
Ali menghadap sang pencipta dengan khusuk, menikamati bacaan sholatnya hingga air matanya ikut meluncur deras.
Setelah selesai sholat, Ali berdzikir serta memanjatkan doa pada Pencipta.
Ali menengadahkan ke dua tangannya, seraya meminta pada sang Illahi.
"Allahuma ya karim... Atas segala kemurahanmu, hamba memohon. Bangunkan istri hamba dari komanya, selamatkan dia agar dapat kembali bersujud kepadamu.
Ya Waduud... Allahuma ya waduud... Atas segala cinta darimu, cintailah istri hamba seperti dia mencintai-Mu.
Ya Samii... Allahuma Ya Samii. Engkau maha mendengar, mendengar semua isi hati dari para hambamu. Izinkan kami untuk bersama, walau hanya sebentar, beri hamba kesempatan untuk membahagiakannya.
Ya Mujibb... Allahuma Ya Mujibb. Ku serahkan segalanya pada-Mu sang maha pengabul tiap keinginan.
Aamiin."
Setelah selesai, Ali keluar dari mushola, wajahnya terlihat lebih segar dari sebelumnya. Dia duduk di samping sang Ayah.
Rasyid paham dengan perasaan sang putra saat ini. Dia menepuk bahu Ali pelan.
![](https://img.wattpad.com/cover/205109048-288-k506574.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Jodoh
Romance📝 Spiritual-Romance-Humor |Spinoff Kau Tempatku Pulang ⚠️Awas Baper!⚠️ Dear Jodoh Aku sempurnakan kamu Kamu sempurnakan aku, kita sempurnakan agama kita. Tapi sebelum itu, belajarlah untuk melupakan masa lalumu. Karena di sini, aku yang akan menja...