11. Jodoh Orang

3.9K 370 75
                                    

Silakan kamu pilih ; pelarian atau penolakan.

•Ali Khairi Rasyid •











Syabil baru saja keluar dari rumah setelah hampir satu minggu mengurung diri di kamar. Dia izin pada Bundanya untuk pergi ke mini market dekat komplek.

Syabil sadar akan perkataan adik bar-barnya itu, bahwa dia tak boleh berlarut-larut dalam kesedihan. Dan memang benar,  ini adalah kali pertama Syabil jatuh cinta plus patah hati.

Syabil baru tahu jika patah hati sangat menyakitkan. Dia selalu beristigfar dalam hati, jangan sampai karena rasa patah hati, dia menjadi pribadi yang berubah.

Syabil sadar, jika ini adalah teguran dari Allah subahannahu wata'alla. Pada dirinya, agar dia tak terlalu berharap pada sosok ciptaan'Nya.

"Ya Allah, maaf karena telah lancang mencintai satu ciptaan'Mu itu," ucap Syabil dalam hatinya.

Syabil membuka pintu gerbangnya tak lupa ia kembali menutupnya. Namun satu surara kembali membuat tubuhnya bagai tersengat arus listrik.

Suara yang baru saja memanggilnya.

"Syabil?"

Dapat Syabil pastikan jika pemilik suara itu adalah laki-laki yang telah ia kagumi sejak lama, laki-laki yang ia cinta setelah ayahnya.

"Mas Ali?" Syabil sempat melirik Ali, detik berikutnya dia kembali merundukan pandangannya.

Ali kebetulan melihat Syabil keluar saat dia baru saja mengangar Rafi keluar dari rumahnya, langsung menghampiri Syabil.

Melihat kondisi terkini gadis yang beberapa hari lalu dia tolak secara halus.

"Apa kabar?" tanya Ali.

Syabil terdiam.

"Maaf karena saya menolakmu Syabil."

Hembusan napas kasar dari Syabil berhasil mengusik relung hati Ali, membuat otaknya kembali berpikir bahwa gadis ini dalam keadaan tidak baik-baik saja setelah insiden penolakan.

"Gak usah di bahas lagi Mas, Syabil hargai semua keputusan mas," jawab Syabil tanpa menatap ke arah Ali.

"Apa kamu---"

"Syabil lagi gak baik-baik aja saat ini." Syabil langsung menatap Ali. Pun sebaliknya.

"Syabil bakal lupain semua rasa yang tumbuh buat Mas Ali, Syabil gak mau suka sama jodoh orang! Semoga Mas dan calon Mas itu bisa sampai ke jenjang lebih serius, semoga calon m
Mas itu orang yang sabar dan mau menerima semua kekurangan dalam diri mas."

"Saya belum punya calon Syabil." Tatapan Ali masih datar, sedangkan Syabil sedikit syok atas ucapan Ali.

Apa-apa ini? Dia bilang saat itu sudah punya calon dan menolakku.

"Saya berbohong karena satu hal," lanjut Ali.

"Apa? Karena apa?!" Syabil mulai emosi saat ini. Ali bungkam.

Dear Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang