32. Keinginan Ali

4.1K 504 154
                                    

"Dia cinta pertama saya dan terakhir. Saya masih mencintai dia, sama seperti saat pertama kali bertemu," ucap Ali tanpa menatap Alisha.

Alisha mematung, ucapan Ali membuat dadanya sesak.

"Asma, aku merindukanmu."

Deg!

Alisha menghela napas pelan, dadanya bergemuru dan menimbulkan rasa nyeri di sana. Ali memejamkan matanya sejenak.

Astagfirullahaladzim--- ucapnya dalam hati.

Ali langsung menatap Alisha yang sedari tadi mematung. "Saya bercanda Sha, saya sudah lupakan dia, saya juga gak merindukan dia. Rindu saya hanya untuk istri saya kelak." Ali tersenyum, mencairkan suasana yang sempat tegang karena ulahnya.

"Oh iya...iya... Santuy aja Om." Alisha menggaruk pangkal hidungnya yang tidak gatal.

"Kamu cemburu ya?"

"Heh? Gue? Cemburu? Sama masa lalu elo?"

"Iya, kentara sekali," balas Ali.

"WOY! ALIEN! GAK ADA YANG NAMANYA CEMBURU DI KAMUS NAUFALYN ALISHA RABBANI BUAT ALIEN MACAM ELO!" teriak Alisha.

"Saya khawatir tergorokanmu bermasalah."

Alisha memutar bola matanya malas. "Lama-lama elo tuh ngeselin! Kaya bendahara kelas kalau lagi nagih uang iyuran! Udah lah! Gue mau balik! Bye!" Alisha berjalan gusar menuju rumahnya, meninggalkan Ali yang tertawa karena tinggah gengsi Alisha.

"Gue khawatir kalau hati lo beneran belum bisa move on, Om!" ucap Alisha lirih sambil membuka pintu gerbang rumahnya.

"Lo lama-lama buat gue nyaman! Kurang ajar itu om-om!"


🍃🍃🍃

"Itu pisang gorengnya jangan lupa di bawa ke depan ya Sha," ucap Rania sambil menaruh es batu pada gelas kosong. Alisha masih duduk melamun di kursi makannya.

Rania menoleh dan mendapati sang putri sedang melamun. "Gak usah di pikirin, itu Om Alimu ada di depan kok ikut kerja bakti."

Alisha mengerutkan dahinya. "Dih!!! Kurang kerjaan banget mikirin Om Ali! Gak baik mirikin musuh!"

Rania terkekeh dengan sikap anaknya yang masih saja menganggap Ali sebagai musuhnya.

"Hallo Tante Rania cantik?" sapa Akbar, Jojo, dan Bambang.

"Oh hai, kalain ngapain sampai ke dapur?" tanya Rania dengan ramah.

"Di suruh Paduka Raja untuk menjemput pisang goreng dan kawan-kawannya," jawab Akbar.

"Itu di meja, bawa ke depan semuanya. Alisha kayaknya lagi galau tuh."

"Kebelet nikah ya Ndoro Ayu Alisha?" tanya Bambang.

"Hey Ki Sanak, anda jangan membangunkan macan yang sedang tidur, karena hamba tak yakin jika anda bakal lolos darinya," balas Akbar.

"Baiklah, hamba hanya menebak saja, barangakali Ndoro Ayu memang kebelet nikah, itu Pangeran Ali ada di depan dengan senyum pagi yang merekah indah bagai janda beranak satu."

Dear Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang