Waktu menunjukan pukul tiga dini hari. Asma terpaksa menyuruh Ali untuk menginap di rumahnya sembari menunggu kedatangan Rafi dan Atha.
Ali duduk di atas sajadahnya setelah tadi, Asma meminjamkan baju koko dan sarung milik Rafi.
Laki-laki itu berdoa memohon ampun atas segala kesalahan yang dia perbuat secara sengaja ataupun tidak sengaja. Ali menangis di setiap untaina doanya.
Dia merasa jika dirinya tak mampu menerima takdir yang telah di garisnya Sang Pencipta untuk kehidupannya.
"Hamba memohon ampun atas segalanya Ya Allah... Ampuni hamba jika selama ini hamba selalu menentang takdirmu.
Maafkan hamba yang telah menyakiti hati banyak orang, terutama hati calon istri hamba sendiri. Hamba memohon padamu jaga dia, tatalah kembalo hatinya atas segala kekecewaan yang telah hamba perbuat.
Lindungi dia Ya Allah...
Dan jika memang dia tercipta untuk menjadi pelengkap agama hamba, berikan hamba kesempatan untuk membahagiakannya, berikan hamba kesempatan untuk membimbing dia menuju Jannah-Mu. Aamiin."
Sedangkan Rafi dan Atha, baru saja masuk ke dalam rumah Rafi. Atha mengedarkan pandangannya di rumah adik iparnya itu.
"Mana itu si brengsek?!" tanya Atha selow.
"Mungkin istirahat, Asma bilang dia nyuruh Bang Ali buat istirahat di kamar tamu," jawab Rafi.
"Gue ke sana!"
"Bang!" Rafi langsung memegang tangan kanan Atha. Atha menatap Rafi.
"Tunggu apa lagi? Pukulin itu orang sampai otaknya normal lagi! Dia udah buat anak orang jadi koma di rumah sakit, apa lo mau diamin rusa yang udah masuk ke kebun lo? Lo gak mau bakar dan makan dia?" tanya Atha menggebu-gebu.
"Rusa itu punya alasan dia kabur dari tempatnya, dan punya alasan kenapa dia masuk ke kebun orang," balas Rafi.
"Tenang Bang, bicarakan semuanya dengan kepala dingin, kita harus coba mengerti keadaan Bang Ali dulu. Dan jangan beritahu dia tentang keadaan Alisha saat ini," lanjut Rafi.
Atha menghela napas. "Gue gak salah pilih adik ipar deh, pasti Asma bangga punya suami kaya lo, selalu lembut dan berpikitan positif." Atha menepuk bahu Rafi. Rafi hanya tersenyum pada Atha.
"Udah pulang?"
Rafi dan Atha langsung menoleh ke sumber suara. Dan mendapati Asma yang berdiri di anak tangga terakhir dengan balutan mukena bermotif bunga.
Rafi tersenyum saat mentap wajah sang istri yang sangat cerah. Seketika rasa lelahnya hilang begitu saja, Rafi merentangkan ke dua tangannya dan menyuruh Asma untuk memeluknya.
Asma tersenyum, dia berjalan menghampiri sang suami dan memeluknya dengan erat.
"Masya Allah, bidadariku cantik sekali. Aku rindu," ucap Rafi sambil mendekap tubuh Asma. Asma tersenyum di pelukan Rafi.
"Pangeranku juga tampan, tapi bau asem! Belum mandi dari kemarin kan?" Asma melepas pelukannya. Rafi menyengir kuda.
"Woy! Gue juga kangen istri. Astagfirullah, Sarah pasti udah nunggu gue!" gerutu Atha.
"Siapa suruh Abang selalu ngekor Mas Rafi!" jawab Asma.
"Idih! Siapa yang ngekor suamimu! Abang ikut pulang karena ada buronan di sini!" jawab Atha ketus. Dan membuat Asma tertawa.
"Ada di kamar tamu!" Asma menyenderkan kepalanya di dada bidang Rafi.
"Ya udah lah, Abang juga mau istirahat dulu, besok baru tangkap buronan itu. Abang tidur di kamar si kembar deh," ucap Atha.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Jodoh
Romance📝 Spiritual-Romance-Humor |Spinoff Kau Tempatku Pulang ⚠️Awas Baper!⚠️ Dear Jodoh Aku sempurnakan kamu Kamu sempurnakan aku, kita sempurnakan agama kita. Tapi sebelum itu, belajarlah untuk melupakan masa lalumu. Karena di sini, aku yang akan menja...