39. Takdir Allah

4.3K 504 261
                                    

Allah subahannahu wata'ala, telah menyiapkan rencana hidup dan mati setiap hambanya. Terkadang terlihat tidak adil memang, namun sebenarnya, itu yang paling terbaik di mata Allah, dan bagi para hambanya.

• Dear Jodoh•

Karya Nadia Pratama






"Bagaimana kalau kita batalkan pernikahan ini?"

"Apa?"

Ali merundukna pandangnnya dari Alisha. "Bagaimana Alisha?"

Alisha menelan salivanya kuat-kuat. Ada rasa nyeri yang menyerang ulu hatinya, lalu meninggalkan sesak di sana.

Ali kembali menatap Alisha. "Saya bercanda," ucapnya dengan diakhiri seyum tipis.

"Hah?"

"Saya bercanda, tenang Alisha saya akan tetap menikah denganmu."

"Tapi lo ngomongnya kaya serius lho tadi, gue jadi degdegan sendiri kan." Alisha menggaruk pangkal hidungnya yang terasa gatal.

"Niat saya untuk menikahi kamu lebih serius kok, tenang saja." Ali kembali tersenyum.

Alisha merunduk. "Kalau lo punya masalah, atau pun beban tentang semuanya, lo bisa cerita ke gue. Jangan di pendam sendiri, lo punya gue kok. Gue siap dengerin semua keluh kesah lo. Kalau pun masalah itu tentang masa lalu lo, gue bakal bantu sampai lo sembuh dari rasa sakit itu," ucap Alisha sambil menahan tangisnya.

"Saya sedikit trauma tentang pernikahan, khusunya pada ijab qobul. Itu alasan saya tidak hadir pada pernikahan Syabil."

Alisha kembali mendongak dan menatap Ali.  "Kenapa gak pernah cerita, Om. Gue bakal bantu semuanya tapi tolong." jeda sekian detik, Alisha akhirnya meneteskan air matanya. "Jangan pernah tinggalin gue, " lanjutnya. Ali melihat ketulusan itu dari mata Alisha.

"Saya..." Ali memejamkan matanya sejenak.

"Gue bakal ada di samping lo terus, asal lo gak ninggalin gue. Gue janji bakal sembuhin luka di hati lo," balas Alisha.

"Alisha, saya harus pulang." Ali langsung melangkah meninggalkan Alisha di depan gerbang rumahnya sendiri.

Alisha menatap punggu Ali yang semakin jauh dari pandangannya. Gadis itu mengelap kasar air mata yang turun membajiri ke dua pipinya.

"Gue suka lo, Om Ali," ucap Alisha pelan.

🍃🍃🍃

Bagaimana perasaan kalian saat akan menikah? Bahagia? Pastinya. Karena akan melepas masa kesendirian dan akan menjali lembaran hidup baru dengan orang yang di cintai.

Namun, perasaan bahagia yang ada di diri Alisha, perlahan di ganti dengan perasaan khawatir.

Jum'at pagi ini, pukul sepuluh pagi nanti, Ali akan mengakad Alisha di kediaman mempelai wanita.

Hari bahagia itu akhirnya tiba. Alisha baru saja selesai di make up. Gaun pengantin muslimah berwarna putih itu, melekat pas di tubuh Alisha.

"Bunda sampai pangling!" ucap Rania saat masuk ke dalam kamar Alisha. Alisha langsung mengganti raut wajah sedihnya menjadi senyum bahagia.

Dear Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang