Dear Jodoh

5. Gue Sayang Bunda!

Tidak semua anak bisa dan mampu mengungkapkan rasa sayangnya lewat lisan, namun tindakanlah yang mewakili seberapa sayangnya ia pada sang Ibu.

• Dear Jodoh •

Alisha berjalan menembus derasnya hujan dengan gusar. Air matanya turun bersamaan dengan air hujan yang membasahi tubuhnya.

"Gue bukan lagi anak Bunda!" ucapnya dengan suara tertahan, hatinya terasa perih kala dia kembali mengingat perdebatan beberapa menit lalu.

"Hiks!" Alisha terisak, tiba-tiba kakinya terasa lemas bagai jelly.

"Maaf Bun..." ucapnya lirih.

Lutut Alisha terasa lemas, dia ambruk dan terisak di pinggir jalan. Dia merasa menjadi anak yang durhaka karena telah menentang sang Bunda.

Tapi egonya kembali menyeruak. "Gue gak salah! Sikap bunda yang pilih kasih udah buat kaya gini! Bunda gak sayang sama gue! Bunda gak pernah anggap gue! Buat apa gue nurut! Percuma!" Alisha bangkit dan kembali melangkah sejauh mungkin tanpa tujuan yang jelas.

*** 

Ali berjalan ke arah Rumah sang ketua RT , yang tidak lain adalah rumah orangtua Alisha. Dia berniat untuk mengembalikan kotak makan siang tadi.

Setelah sampai teras rumah megah itu, Ali melipat payung berwarna bening itu dan memencet belnya.

Ting...tong...

Ting...tong...

Tak ada jawabab dari sang empunya rumah.

"Nyonya!!!" teriakan itu membuat Ali membuka pintu secara refleks dan menemukan Rania terkapar di lantai. Ada Bi Sri juga yang sedang berusaha membangunkan Rania.

Ali langsung berlari ke arah mereka dan berjongkok di hadapan Rania.

"Bu Rania kenapa, Bi?"

"Saya juga gak tahu Mas, saya habis sholat ashar, dan melihat Bu Rania sudah tergeletak seperti ini," ucap Bi Sri.

"Sudah telepon Pak Sultan? Alisha mana? Reza mana?" tanya Ali dengan raut khawatir.

"Belum, Mas, den Reza belum pulang, non Alisha juga saya gak tahu dia di mana."

Tanpa pikir panjang, Ali langsung menelepon ambulance. Setelah itu baru ia menelepon Pak Sultan.

🍃🍃🍃

Alisha duduk di emperan mini market sambil memakan roti isi coklat. Mulutnya memang mengunyah makanan, namun pikirannya masih pada sosok sang Bunda.

Hujan deras masih saja mengguyur kota Jakarta, waktu menunjukkan pukul tujuh malam.

Pipi kanan Alisha tampak lebam. Sudut bibirnya juga terlihat terluka karena pukulan dari lawan futsalnya sore tadi.