51. Maaf dan Terima Kasih

6.9K 503 330
                                    

Berharap itu boleh-boleh saja. Yang tidak boleh itu adalah kecewa terlalu dalam akan harapan yang belum Allah jawab

• Dear Jodoh •

Karya Nadia Pratama






Dalam hadits Rasul SAW yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah RA, bahwa sesungguhnya derajat keutamaan wanita di dunia dan bisa mengalahkan posisi bidadari itu sebagaimana keutamaan baju luar yang keberadaannya lebih utama dibandingkan baju dalam. Sungguh Allah subahhanahu wata'alla. Telah menyediakan mereka sebuah istana dan beberapa kenikmatan yang tidak bisa dihitung. Allah juga telah memberi mereka seorang pemuda yang selalu terlihat muda dan ganteng yang sebelumnya tidak pernah mereka lihat. Dengan kenikmatan di atas, maka berbahagialah bagi yang bisa masuk ke dalam surga. Dan beruntunglah bagi orang yang mendapatkan ridha-Nya. Semua itu adalah balasan paling sempurna dan setelahnya tidak ada balasan lain.

Dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda, “Empat ciri wanita yang berada di surga dan empat ciri wanita yang berada di neraka.”

Dan beliau menyebutnya di antara empat ciri perempuan yang berada di surga, ialah:

Perempuan yang menjaga diri dari berbuat haram dan selalu berbakti kepada Allah serta suaminya. Istri tidak wajib taat suruhan dan arahan suami, apabila suruhan dan arahan itu bertentangan dengan hukum Allah SWT. Imam Al-Ghazali menegaskan, “Seorang istri wajib menaati suami sepenuhnya dan memenuhi segala tuntutan suami dari dirinya sekiranya tuntutan itu tidak mengandungi maksiat.”

Perempuan yang banyak keturunannya lagi penyabar serta menerima dengan senang hati dengan keadaan yang serba kekurangan (dalam kehidupan) bersama suaminya. Sabda Rasulullah SAW, “Jihad seorang wanita ialah taat pada suami dan menghiaskan diri untuknya.”

Perempuan yang bersifat pemalu. Jika suaminya pergi, maka ia menjaga dirinya dan harta suaminya. Jika suaminya datang, ia mengekang mulutnya dari perkataan yang tidak layak kepadanya.

Perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya dan ia mempunyai anak-anak yang masih kecil, lalu ia mengekang dirinya hanya untuk mengurusi anak-anaknya dan mendidik mereka serta memperlakukannya dengan baik kepada mereka dan tidak bersedia kawin karena khawatir anak-anaknya akan tersia-sia (terlantar/terbiar).

Dalam Al Quran dan hadits juga telah banyak mengungkapkan beberapa kriteria wanita-wanita penghuni surga. Di antaranya adalah:

“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al-Baqarah: 25)

“Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Ahqaf: 14)

Atas fadhilah dan anugerah Allah subahanahu wata'ala, “Bahwa sesungguhnya seorang wanita yang memperoleh keutamaan menjadi penghulu di surga adalah seorang wanita yang diridhai oleh Allah dan diterima di sisi Allah dengan sambutan yang hangat. Wanita-wanita yang paling utama adalah mereka yang mendapatkan surga Na’im. Dan kaum wanita penghuni surga itu saling berlomba mendapatkan surga. Adapun para penghulu wanita penghuni surga adalah (Khadijah binti Khuwailid RA, Fathimah binti Muhammad –kepada ayah dan anaknya semoga mendapatkan rahmat dan salam yang paling utama-, Maryam binti Imran RA serta Asiah, istri raja Firaun).”

Dear Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang