42. Terlambat

4.3K 495 210
                                    

Permintaan hati yang tidak ingin merasakan sakit hannyalah.
Melepas apa yang seharusnya kamu lepas dan menggenggam apa yang seharusnya kamu pertahankan. Dengan begitu, kamu telah membebaskan hatimu dari sebuah lara.

• Dear Jodoh •

🌺 Karya Nadia Pratama 🌺













Udah siap?




























Cuzzzzlah baca hehe...


































🥀 Happy Reading 🥀

















































































































































Ali berlari masuk ke dalam Rumah Sakit As-Syifa. Dia mencari keberadaan ruang ICU.

Obrolan pagi tadi bersama Atha dan Rafi, membuat otaknya kembali berpikir jernih. Melepaskan apa yang seharusnya di lepas, dan menggenggam apa yang seharusnya di pertahankan.

"Dia koma karena kecelakaan itu. Li! Dia cinta sama lo dan lo bener-bener tega lakuin ini pada Alisha!" Atha angkat suara.

"Sejak awal lo bilang ke gue kalau lo bisa jaga Alisha, lo bisa cinta ke dia, lo bisa melepas Asma, tapi nyatanya? Bulshit!" lanjutnya. Ali masih terdiam, pikirannya melayang pada kondisi Alisha.

"Dia masih kritis, sekarang berada di Rumah Sakit As-Syifa. Lebih tepatnya di ruang ICU," tukas Atha.

"Gue ke sana!" Ali langsung beranjak dari duduknya dan pergi menuju rumah sakit As-Syifa.

"Si brengsek itu! Masih aja mikirin masa lalunya, udah sangat jelas jika masa lalunya itu tidak memikirkannya lagi. Tapi dengan bodohnya Ali bertahan dan mengorbankan masa depan," ucap Atha.

"Sudahlah Bang, aku capek. Ingin istirahat," jawab Rafi.

Ali menghentikan langkahnya dan bertanya pada satu suster yang membawa beberapa kertas kerjanya.

"Permisi Sus?  Ruang ICU di sebelah mana ya?"

"Iya Mas, anda tinggal lurus saja, mentok di ujung, kalau lewat pintu samping dekat parkiran tadi lebih cepat mas," jawab Suster tadi.

Mana sempat Ali berpikiran seperti itu, kini di otaknya hanya ada Alisha.

"Terima kasih Sus," ucap Ali.

"Iya sama-sama," jawab Suster tersebut dan pergi melanjutkan tugasnya.

"Sha? Saya datang!" Ali kembali berlari menuju ruang ICU.

Ali memperlambat larinya saat melihat satu keluarga yang sedang menangis di depan sana.

Ali seperti mengenal wanita yang tengah menangis di pelukan seorang laki-laki.

Dear Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang