49. Prasangka

5.2K 492 202
                                    

Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Lelaki yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.

•HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban•








Sudah hampir dua buluh menit Ali mengelilingi Kebun Binatang Ragunan, namun dia tak kunjung menemukan Qilla dan Qaila. Ali juga sudah melapor pada petugas bagian informasi di Kebun Binatang.

"Astagfirullah!!!" Ali menjambak rambutnya yang sudah basah karena keringat.

"Kalian di mana Qilla, Qaila?!" ucap Ali seorang diri.

"PAPA!" Ali langsung menoleh ke sumber suara. Ali menghela napas lega dan langsung menghampiri sang anak yang berdiri dekat pohon bersama seorang remaja laki-laki.

"Sayangnya Papa!" Ali berjongkok dan langsung memeluk si kembar secara bersamaan. Dia tidak bisa membayangkan jika anak dari sahabatnya itu hilang.

Ali melepas pelukannya dari si kembar. "Kalian dari mana aja? Kenapa pergi gak bilang sama Mama Alisha? Bahaya sayang, kalau kalian diculik orang jahat dan gak bisa bertemu Papa, Mama, Abi, dan Ummi lagi bagaimana?"

Qilla dan Qaila sama-sama mengerjapkan mata bulatnya. "Maafin Qilla dan Qaila, ya Papa," ucap Qilla.

"Qai tadi lihat kupu-kupu pas nunggu Mama selesai telepon, terus Qai ajak Qilla buat ngejar kupu-kupu. Ternyata Qai udah jauh dari Mama," jelas Qailla. Ali menatap remaja laki-laki itu yang tengah tersenyum ke arahnya.

"Terima kasih sudah menemukan anak saya," ucap Ali sambil kembali berdiri.

"Sama-sama Mas, kebetulan saya juga punya adik seusia dengan putri kembar mas ini," balas remaja itu.

Ali kemali menatap si kembar. "Bilang makasih sama kakaknya, setelah itu kita temui Mama," ucap Ali. Qilla dan Qaila mengangguk, lantas mereka mendongak menatap orang yang telah menolongnya.

"Makasih ya Ka," ucap Qilla dan Qaila bersamaan.

"Sama-sama adik cantik." remaja itu mencubit pipi kanan Qilla dan Qaila secara bergantian. Setelah itu Ali dan si kembar pamit.

Ali menggendong si kembar sekaligus, dia takut terpisah lagi. Apa lagi sekarang waktu semakin siang dan pengunjung bertambah ramai.

Ali melangkah menuju Alisha yang sempat dia tinggalkan.

Sesampainya di tempat Alisha, dia tidak menemukan Alisha, hanya ada keranjang piknik yang tergeletak di kursi panjang itu.

"Mama Alisha ke mana Pa?" tanya Qilla. Ali kembali dihampiri rasa cemas, kemudian dia mendudukan si kembar di kursi panjang itu.

"Duduk dan diam. Jangan kabur lagi," pesan Ali sambil tetap berdiri dan mengambil gawai yang ada di saku celana bahannya.

Dia langsung menghubungi Alisha lewat sambungan telepon, namun tak ada jawaban dari sang istri.

"Sha... Angkatlah! Aku mohon!" berkali-kali Ali menelepon namun tak ada jawaban dari Alisha.

Hingga suara wanita yang menggetarkan hatinya pun kembali terdengar.

Dear Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang