27. Sebuah Keyakinan

3.7K 452 115
                                    


































🌺 Happy Reading 🌺



































Alisha berjalan menghampiri keluarganya yang ada di ruang tamu. Dia yakin bahwa kedatangan Ali ke sini hanya untuk mempermaikan hati kakaknya. Dia tak mau memilili kakak ipar seperti Ali, dia benci pada laki-laki yang telah menyakiti hati sang kakak.

"Gue gak setuju!" Sultan, Rania, dan Syabil langsung menatap Alisha dengan tatapan terkejut.

"Lo gak boleh nikah sama Alien! Dia cuma anggap lo sebagai pelarian! Lo terlalu baik buat Alien gue gak sud---"

Alisah terdiam ketika menatap wajah laki-laki yang tengah duduk sendirian sambil menatap datar ke arah dirinya.

"Loh? Bukan Alien?"

"Bukan! Makanya jangan asal nyerocos! Malu itu sama nak Aldi!" sentak Rania.

Rania beranjak dari duduknya dan mendekat ke arah Alisha. "Makanya jangan sala nuduh orang!"

"Aaaaah aaa bun! Sakit!" Rania menjewer telinga Alisha dan menyeret putrinya untuk masuk ke dalam kamarnya.

Laki-laki bernama lengkap Renaldi Putra Ismail, itu kembali menatap Sultan.

"Kalau begitu, saya pamit pa. Besok lusa saya akan datang bersama orang tua saya untuk meresmikan lamaran ini," ucapnya.

"Baik kalau begitu, saya tunggu kedatangan nak Alvaro beserta keluarga," jawab Sultan dengan di akhiri senyum.

Sedangkan Syabil, masih merunduk tanpa menatap Alvaro sedetik pun.

Setelah kepergian Aldi, Sultan menyentuh punggung tangan Putrinya.

"Ayah tak pernah memaksa," ucapnya lembut. Syabil menatap sang Ayah dengan mata berkaca-kaca.

"Ayah pernah bilang kalau cinta itu akan hadir seiring berjalannya waktu kan? Syabil menerima mas Aldi karena Syabil yakin akan itu. Syabil juga gak mau terus menerus mengingat mas Ali, karena dia sudah memiliki wanita yang akan dia khitbah nantinya."

Sultan tersenyum menatap sang putri. "Semoga nak Aldi memang jodohmu."

"Aamiin," jawab Syabil.

Alvaro adalah teman Syabil saat masa kuliah dulu. Dia sempat mengutarakan niat baiknya pada Syabil saat masa perkuliahan dulu, namun Syabil menolak karena dia belum siap untuk menikah dan dia tidak memiliki rasa pada Aldi.

Hampir dua tahun terpisah karena setelah Wisuda, Alvaro fokus menekuni bisnis propertinya di Bogor dan kini kembali ke Jakarta hanya untuk menemui gadis pujuaannya.

Beberapa hari lalu dia memang bertemu Syabil di sebuah toko buku.

"Humairah?" Syabil yang akan mengambil  buku novel pun mengurungkan niatnya, dia mencerna suara yang masuk ke dalam telinganya.

Dear Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang