57

2.6K 224 9
                                    

Waktu berjalan dengan cepat, gak kerasa Amira kuliah udah semester 5. Yang awalnya kuliah semangat sekarang malah makin malas.

"Hei beb!" Amira yang lagi duduk di kantin kampus pun menoleh ke sumber suara, tersenyum tipis mendengar panggilan tu cowok.

"Maaf nunggu lama hm?" Ucap tu cowok lagi setelah duduk di hadapan Amira.

"Gak kok, baru aja duduk" Jawab Amira.

"Mir?" Panggil tu cowok.

"Ya?" Amira mendongak menatap manik tajam cowok yang berada di hadapannya.

"Masih nunggu? Udah 3 tahun" Ucap itu cowok.

"Gak tau juga, gue bingung Hyun" cowok yang di panggil Hyun itu cuma bisa senyum tipis, lalu menatap Amira yang lagi asik makan batagor.

"Ingat kalau lo capek nunggu, ada gue" Minhyun mengelus rambut Amira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ingat kalau lo capek nunggu, ada gue" Minhyun mengelus rambut Amira.

"Apa sih! Lo aneh-aneh aja" Amira memutar bola mata malas, Minhyun terus saja mengucapkan kata-kata seperti itu setiap hari semenjak mereka berteman 1 tahun yang lalu, Minhyun mahasiswa pindahan dari Jakarta, awalnya Minhyun memang mendekati Amira tapi dengan tegas tu cewek berucap ia lagi menunggu seseorang, padahal sudah 1 tahun kelewat dari janji Amira tetap setia menunggu entah sampai kapan.

"Ekhem, berduaan terus" Lili dateng sama Lia, terus duduk di kursi meja tempat Minhyun sama Amira duduk.

"Gue lagi usaha nih" Ucap Minhyun jujur tapi sambil nyengir gak jelas, sengaja menggoda Amira, tu cewek cuma nanggepin dengan gelengan kepala.

"Semangat ya Hyun" Lili menepuk-nepuk pundak Minhyun prihatin.

"Pasti gue semangat lah wkwk, kalau gitu gue cabut dulu. Mau menghadap Pak Jey, gue duluan" Minhyun menepuk pelan puncak kepala Amira terus tos tangan sama Lia dan Lili.

"Amira! Lo yakin gak ada sedikit pun perasaan sama cowok sebaik dan seganteng Minhyun?" Tanya Lili ke Amira yang asik main Bubbu di hpnya.

"Gak, gue yakin Taehyung nepati janjinya" Ucap Amira enteng tanpa melihat ke lawan bicara.

"Buktinya dia gak kembali padahal udah 3 tahun lebih, bahkan tanpa komunikasi sama sekali" Ucap Lia serius.

"Ada saatnya gue capek nunggu, tapi sekarang masih belum capek kok, insyaallah masih kuat" Ucap Amira tersenyum ke arah kedua sahabatnya.

"Kalau capek berhenti ya Mir, gak sanggup gue liat sahabat paling bobrok jadi pendiem, serem anjir" Ucapan Lili segera mendapat pukulan di bahu dari Amira.

"Bangsad si Lili mah" Umpat tu cewek ke Lili, seketika kedua sahabatnya ketawa.

"Udah-udah mending kita ke ngemall yuk, gue yang traktir deh" Ucap Lili semangat.

"AYOK, ANJIR KAPAN LAGI DI TRAKTIR LILI" Pekik Lia kesenangan sembari menyeret lengan Amira sama Lili keluar dari kantin.

"Sialan lo! Denger traktir aja laju melebihi kecepatan cahaya" Cibir Lili menoyor kening Lia pelan, pelan sih sampai Lia hampir kejengkang.

"Asyuuu si Lili" Sentak Lia gak terima kalau ia hampir kejengkang.

"Gak melebihi kecepatan cahaya juga kali!" Ujar Amira menoyor kening Lili.

Seperti itulah mereka kalau lagi kumpul, mulutnya melebihi toa. Sampai-sampai orang-orang yang ada dikampus melihat kearah mereka bertiga heran, tapi ketiganya bereaksi bodoamat. Yang penting happy.

[]

Eh ada minhyun gaes wwkwk

Pemandu [kth]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang