Vote dan komen sebagai partisipasi terhadap karya saya
☘Happy Reading☘
Semua murid kelas tiga kini tengah berkumpul dilapangan berbaris dengan rapih menanti pengumuman kelulusannya, terlihat jelas raut wajah yang tegang dari setiap siswa begitu juga dengan perempuan cantik bernama lengkap Nataya Kiarani, biasanya Nata yang akan berdiri di barisan paling belakang kini ia berdiri di baris ke tiga dari depan
Kaki kanan Nata sedari tadi terus ia hentak-hentakan untuk menutupi ketegangan dirinya, sekarang ini pak kepala sekolahnya masih membacakan sambutan, Nata melihat kearah kanan kiri semua temannya sama tegangnya namun masih kelihatan santai, tidak seperti Nata yang tidak bisa diam
Tiba saatnya pak kepala sekolah membacakan hasil kelulusan seluruh murid kelas tiga, jantung Nata berdegup semakin kencang ia takut jikalau dia tidak lulus sementara ia harus berjuang lagi untuk bisa masuk PTN dan fakultas kedokteran gigi agar cita-cita dan impiannya dari kecil tercapai
"Dengan ini bapak nyatakan seluruh murid kelas tiga SMA Nusa dua dinyatakan lulus" ucap pak kepala sekolah diiringi dengan tepuk tangan dari seluruh guru, dan murid kelas satu dan dua yang melihat dari lantai dua sekolah
Sontak seluruh siswa kelas tiga yang berada di lapangan berteriak, saling berpelukan mengucapkan kata selamat pada temannya bahkan sampai ada yang menitikkan air matanya, begitu juga dengan Nata ia berteriak bahagia dan memeluk sahabatnya Aria
Seorang laki-laki adik kelas berlari membawa smoke bomb mengelilingi seluruh siswa kelas tiga yang berada ditengah lapangan, dan mulai lah tradisi coret-coret baju seragam yang selama tiga tahun ini mereka pakai, Nata menulis kata you are my the best friend di baju Aria lengkap dengan tanda tangannya begitu juga sebaliknya
Hingga seorang pria menepuk bahu Nata, Nata pun menoleh untuk melihat orang yang menepuk bahunya
"Eh.. eum... congratulation Arga" ucap Nata gugup, Argadana Pratama most wanted di sekolah ini laki-laki yang selalu membuat Nata terkagum-kagum akan prestasi dan sikapnya yang baik terhadap siapapun
"Thanks, lo juga. kayaknya gue bakal kangen negurin lo yang selalu terlambat datang" Arga mengajak Nata untuk membeli minum ke kantin setelah tadi mereka berteriak-teriak, di iyakan oleh Nata
"Aria gue ke kantin ya" ucap Nata pamit kepada Aria yang masih sibuk mencoret-coret baju dengan teman yang lain takut nantinya ia mencari Nata, Aria pun mengacungkan jari jempol
Setibanya di kantin mereka memesan minuman Arga sempat menawarkan untuk memesan makanan kepada Nata jika mau dan ia bilang Arga yang traktir itung-itung minta maaf karena terkadang ia marah kepada Nata yang sering terlambat, namun Nata menolaknya dengan alasan tidak lapar
"Rencana selanjutnya mau gimana Nat ?" Tanya Arga sambil menyedot es jeruk yang tadi ia pesan, dan dengan mantap Nata menjawab
"Gue mau kuliah fakultas kedokteran gigi, lo sendiri gimana ?" Nata balik bertanya
"Oh, gue juga lanjut kuliah ambil management business" Nata hanya menganggukkan kepalanya sambil mengaduk es teh manisnya dengan sedotan, ia bingung harus berkata apa lagi
"Sebenarnya ada yang pengen gue omongin, tapi next time deh" ucapan Arga
"Apaan ?" Tanya Nata menaikan mengkerut dahinya penasaran
"Kan gue bilang next time" ucap Arga mengakhiri perbincangannya dengan Nata, Nata masih penasaran dengan apa yang akan Arga katakan padanya
Setelah berbincang-bincang di kantin mereka pun pulang ke rumahnya masing-masing, Nata berjalan dengan Aria menuju parkiran tadinya setelah pulang sekolah akan ada konvoi namun dilarang keras oleh pihak sekolah karena tidak baik dan merugikan masyarakat, takut nama baik sekolah akan tercoreng nantinya
Sesampainya di parkiran Nata dan Aria saling berpamitan
"Byee Nat..." ucap Aria sambil melambaikan tangannya, setelah itu mereka masuk kedalam mobilnya masing-masing
Nata mengendarai mobilnya meninggalkan sekolahan menuju rumahnya, ia tak sabar memberi kabar gembira ini kepada orang tuanya
Ketika sampai didepan rumah saat ia keluar dari mobilnya, ia melihat sebuah mobil yang asing bagi nata, dan itu jelas bukan mobil ayah atau bundanya apa didalam sedang ada tamu, Nata pun berjalan masuk kedalam rumah lalu berteriak memanggil bunda dan ayahnya bawa ia lulus
"Nata kamu ini yang sopan dong kan ada tamu" omel bundanya, semua orang melihat kepadanya termasuk tiga orang asing bagi Nata wajahnya memerah karena malu, terlihat seorang laki-laki yang diam-diam mentertawakan Nata, Nata geram melihat pria yang menertawakannya ia pun meminta maaf kepada bundanya dan berkata tidak tahu kalau sedang ada tamu
"Udah Helen namanya juga lagi bahagia baru lulus" ucap mona
Karena malu Nata hendak pergi ke atas ke kamarnya, namun ditahan oleh ayahnya yang malah menyuruh Nata untuk menyalami tante Mona dan om Fandi, Nata pun menurut setelah itu ia duduk disebelah bundanya lalu laki-laki itu siapa batin Nata
"Nata yang itu Arvan anaknya tante Mona dan om Fandi" ucap ayahnya menunjuk Arvan yang duduk di kursi disebelahnya
"Arvano Antariksan" ucap Arvan mengulurkan tangannya memperkenalkan diri
"Nataya Kiarani" ucap Nata ketus tanpa membalas uluran tangannya dengan alasan tangannya kotor, ia begitu karena tadi Arvan menertawakannya, Arvan pun menarik kembali tangannya
"Nata jangan ketus gitu dong, Arvan ini calon suami kamu" ucap bundanya yang membuat mata Nata melotot seketika ia melirik bundanya lalu melirik Arvan yang tersenyum manis kepadanya, keadaan di ruang tamu hening semua orang melirik Nata melihat reaksinya.
Tiba-tiba Nata tertawa sangat kencang. Arvan mengerutkan keningnya heran, reaksi Nata begitu berbeda dengan perempuan-perempuan yang pernah ia temui sebelumnya
"Bunda ini emang suka ngelucu om, tante" Nata melirik Mona dan Fandi
"Ketawa dong nyokap gue udah susah-susah mikir loh" bisik Nata di telinga Arvan
Arvan hanya menaikkan kedua alisnya sementara Rian ayahnya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan putrinya
"Bunda serius sayang" ucapan Helen menghentikan tawa Nata, Nata masih tak percaya
"Ayah, Bunda lagi becanda kan ?" tanya Nata kepada Rian memastikan
"Enggak Nata bunda kamu serius, Arvan ini memang calon suami kamu" jelas Rian, masih kurang percaya Nata beralih bertanya kepada Fandi dan Mona
"Tante, om ini enggak benerkan ?"
"Kami udah sepakat untuk menjodohkan kalian berdua" ucap Mona, tanpa disangka emosi Nata pun memuncak
"Apa-apaan sih emang nya zaman Siti Nurbaya pake jodoh-jodohan segala. Bun, yah, Nata ini baru lulus, masa depan Nata masih panjang lagian Nata kan udah bilang Nata mau kuliah kedokteran gigi kalian tau kan itu cita-cita Nata dari kecil, pokoknya aku gak mau dijodohin titik" Nata bangkit dari duduknya
"Lo juga kok mau sih di jodoh-jodohin kaya gini gak laku ya makanya mau-mau aja" Nata menunjuk ke arah Arvan, ia sudah tak memperdulikan lagi tatakrama
"Nata jaga ucapan mu" bentak Rian kali ini Nata sudah kelewatan batas
"Sudah, gak papa Nata kan masih shok dengernya, Nata kalau untuk kuliah kamu masih bisa walaupun sudah menikah dengan Arvan malah Arvan yang akan menanggung semua biaya kuliah kamu" ucap mona
"Tante bicara seperti itu seolah orang tua saya gak bisa membiayai kuliah saya saja, maaf tante orang tua saya masih mampu. jadi cari saja wanita lain yang gak mampu bayar kuliah untuk dijadikan istri anak tante ini" Nata pergi berjalan menaiki tangga menuju kamarnya, Helen yang memanggilnya pun Nata hiraukan, sesampainya di kamar Nata membanting pintu kamar untuk menutupnya
Setelah itu pun keluarga Fandi pamit pulang, Helen dan Rian yang merasa tak enak pun meminta maaf atas sikap putrinya. Mereka memakluminya karena Nata yang baru saja menerima kelulusannya pasti shok dengan adanya perjodohan ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly With My Captain
RomansaArvano Antariksan seorang laki-laki berwajah tampan, bertubuh tegap, dan tinggi yang berprofesi sebagai pilot ini terkesan mempunyai sikap dingin, dan cuek. Arvan selalu dijodohkan oleh sang mamah kepada anak dari teman-temannya, karena ia takut...