☘Happy Reading☘
Sehari sebelum pernikahan diadakan acara sungkeman dan siraman seperti pada umumnya yang dihadiri oleh keluarga besar Rian dan Helen
Tak terasa dua minggu telah berlalu, saat ini Nata tengah duduk didepan cermin meja rias ia menatap dirinya sendiri di cermin itu wajahnya yang sudah si rias layaknya seorang pengantin, rambutnya yang sudah di gelung lengkap dengan siger khas sunda dan bunga yang menghiasi kepalanya
Baju pengantin yang cantik melekat di tubuh kecilnya. Kebaya putih yang menjuntai panjang hingga menyentuh lantai dengan belahan di depannya yang cukup panjang hingga menampakan rok batik berwarna coklat yang ia pakai, Nata tak tahu harus merasa sedih atau senang ia memuji dirinya sendiri yang terlihat begitu cantik dengan semua ini, ia tersenyum namun hatinya begitu sakit menerima ini
Terdengar dari luar kamar suara Rian yang sedang mengucapkan Ijab yang langsung di timpali ucapan Qabul dari mulut Arvan, lelaki itu mengucapkan nya dengan lantang menyebut nama Nata dengan benar tanpa ada kesalahan apapun, padahal Nata mengharapkan kesalahan yang berulang dari mulut Arvan terdengar aneh mungkin tapi memang itu yang Nata inginkan
Setelah terdengar kata sah dari semua orang, pintu kamarnya terbuka menampakkan Helen dan Kayla yang sudah menangis bahagia, mereka menghampiri Nata memeluknya, Helen dan Kayla menuntun Nata keluar kamar menemui Arvan yang berstatus sebagai suaminya sekarang, Arvan yang melihat Nata begitu kalem dan cantik luar biasa dari biasanya, ia terpesona matanya tak lepas dari pandangan Nata
Seperti rencana awal yang datang hanya keluarga dan kerabat dekat Nata dan Arvan, orang yang hadir menyaksikan pun tak begitu banyak. Nata duduk disamping Arvan mereka bertukar cincin setelah itu Nata mencium tangan Arvan, dan Arvan mencium kening Nata
Deghh.. deg...
Jantung mereka sama-sama berdegup kencang, ini pertama kalinya Nata dicium oleh seorang laki-laki selain ayahnya, sementara Arvan ini kali pertamanya juga mencium seorang perempuan selain ibunya
Sementara acara resepsi akan dilaksanakan nanti setelah Nata siap memberi tahu kepada teman-temannya, agar teman-temannya bisa ikut hadir di acara resepsinya, namun entah sampai kapan Nata akan menyembunyikannya
Acaranya pun selesai, Nata kembali ke kamarnya untuk melepas kebaya dan semua riasan yang menempel ditubuhnya yang menurutnya lama kelamaan menjadi ribet ia gunakan
"Huhhh...." Nata menghela nafasnya, ia duduk di tepi ranjang sambil melamun tak menyangka dirinya kini sudah menikah, mempunyai status sebagai seorang istri dari lelaki yang tak pernah ia sangka, laki-laki yang datang tiba-tiba di kehidupannya. Nata tak pernah membayangkan ini sebelumnya bahkan kata nikah saja tak ada dalam daftar bucket list nya
Tiba-tiba Nata tersadar dari lamunannya karena tepukan dari seseorang dibahunya, Nata menoleh kepada orang yang menepuknya ternyata itu Arvan yang sudah berganti baju dengan pakaian yang lebih santai "Kapan dia ganti bajunya, perasaan gue dari tadi di kamar tapi gue gak liat dia tuh" batin Nata
"Heh lo, kalau mau masuk ke kamar orang tu ketuk pintu dulu ke gak sopan amat" ucap Nata
"Saya udah ketuk tuh tapi gak ada jawaban, jadi saya masuk. Saya kira gak ada orang, eh ternyata orang yang didalam lagi melamun" jawab Arvan
"Serah lo deh" balas Nata kesal, Arvan menghela nafas pendek ia duduk disamping Nata
"Yang ada kamu yang gak sopan, masa sama suami ngomongnya gue-elo mulai sekarang kamu harus biasakan panggil aku-kamu atau mau panggil honey, beib, darling" pinta Arvan, Nata langsung menoleh ketika Arvan mengucap kata honey, beib, darling ia memelototi Arvan dan itu membuat Arvan tertawa
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly With My Captain
RomanceArvano Antariksan seorang laki-laki berwajah tampan, bertubuh tegap, dan tinggi yang berprofesi sebagai pilot ini terkesan mempunyai sikap dingin, dan cuek. Arvan selalu dijodohkan oleh sang mamah kepada anak dari teman-temannya, karena ia takut...