Part 10

17.2K 701 3
                                    

☘Happy Reading☘

Setelah selesai makan malam, mereka semua berkumpul di ruang keluarga bercanda ria bersama, mereka tertawa riang apalagi ketika Arvan menggoda Kayla. Nata yang melihat itu pun hati dan ego nya sedikit melunak ia tidak menyangka Arvan akan bisa cepat akrab dengan keluarganya ia ikut tertawa tanpa ada beban

Seperti dugaan Arvan keluarga ini memang begitu hangat dan harmonis, ternyata tidak hanya cover nya saja yang terlihat harmonis ketika di depan orang lain, Arvan berharap ia juga bisa membangun keluarga yang hangat seperti ini bersama Nata

Keadaan keluarga Arvan memang baik-baik saja namun keluarganya tak sehangat keluarga Nata, bahkan mereka makan bersama pun hanya ketika sarapan, papah nya selalu sibuk di kantor hingga larut malam, sementara mamah nya selalu pergi bertemu dengan teman-teman sosialitanya. Tapi bukan berarti Arvan kekurangan akan kasih sayang dari mereka, Arvan juga sadar dirinya sama sibuk dengan pekerjaannya sebagai pilot

Malam pun semakin larut, mereka pergi ke kamarnya masing-masing untuk tidur begitu pun dengan Nata dan Arvan sudah masuk kamar, saat Kayla berjalan akan memasuki kamarnya yang tepat disebelah kamar Nata langsung dihalang oleh Helen

"Kay malam ini kamu tidur di bawah ya atau tidur sama ayah bunda" ucap Helen membuat Kayla bingung

"Ih apaan sih bun, Kay udah gede masa tidur sama bunda, lagian ini kan kamar aku" bantah Kayla

"Aduh kamu itu masih kecil, jangan sampe telinga kamu mendengar suara?" ucapan Helen menggantung

"Suara apa bun ?" tanya Kayla penasaran

"Aa anu ah pokoknya sekarang kamu pilih tidur di kamar bunda atau bawah ?" putus Helen, bingung akan jawaban yang akan diberikan

"Yaudah kamar bawah deh" kata Kayla terpaksa walaupun sebenarnya ia tak mengerti mengapa Helen melarang untuk tidur di kamarnya sendiri

Sementara itu Arvan yang baru saja selesai menggosok gigi berjalan dan hendak menaiki ranjang di tahan oleh Nata

"Eh mau ngapain kamu ?" pertanyaan bodoh Nata

"Ya aku mau tidur lah Kia" jawab Arvan

"Enggak.. enggak... aku gak mau tidur satu ranjang sama kamu" balas Nata

"Terus aku tidur dimana ?" tanya Arvan, Nata berpikir sejenak bener juga di kamarnya kan gak ada sofa, disini juga gak ada kasur lipat, tikar atau semacamnya dan mana mungkin juga ia menyuruh Arvan tidur di luar

"Em.. yasudah kamu boleh tidur disini" kata Nata, Arvan menghela nafas lega

"Et tapi ada batasnya, guling ini yang akan jadi pembatasnya" ucap Nata meletakan guling itu di tengah-tengah. Arvan mengiyakan ia pun merebahkan tubuhnya di samping Nata yang terhalang oleh guling

---

Arvan bangun dari tidur nyaman nya dengan mata yang masih tertutup, Indra penciumannya mencium bau yang begitu wangi ia pun membuka matanya ternyata itu harum rambut Nata ia kembali memejamkan matanya

Sebentar rambut Nata? sontak Arvan membuka matanya ia baru sadar ternyata ia tertidur sambil memeluk Nata, tangan kokohnya melingkar di pinggang Nata, guling yang jadi pembantas ternyata tengah dipeluk Nata membelakangi Arvan, dengan cepat Arvan melepaskan pelukannya dan menjauhkan tubuhnya

Nata bisa ngamuk kalau bangun mendapati dirinya tengah memeluk Nata, Arvan pun bangkit dan duduk di tepi ranjang menetralkan degup jantungnya yang berdetak kencang seperti maling yang lari dari kejaran warga. Kenapa ia harus takut ketahuan Nata, Nata kan istri sahnya

Fly With My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang