Part 11

15.6K 668 0
                                    

☘Happy Reading☘

Setelah selesai makan siang Arvan dan Nata bersiap untuk pergi, Arvan memasukan 3 koper ke dalam mobilnya, setelah itu ia menghampiri Nata dan berpamitan kepada mertuanya. Nata sempat menangis karena ini pertama kalinya ia akan jauh dari orang tuanya begitu juga dengan Helen ia harus melepas putri sulungnya

"Jagain Nata ya, ajarin dia supaya bisa lebih dewasa lagi, jangan kamu sakiti dia bagaimana pun ayah menyayangi nya, ayah yakin kamu bisa membimbing Nata makannya ayah pilih kamu, sekarang ayah tenang Nata ada yang jagain lebih baik dari ayah, sering-sering main kesini ya" pesan Rian kepada Arvan, Arvan tersenyum dan mengiyakan pesan Rian

Walaupun Rian tak memberi pesan pun Arvan sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga Nata, dan tak akan pernah menyakitinya, walaupun Arvan menikahi Nata karena perjodohan tapi ia benar-benar menyukai Nata entah karena apa, bisa dibilang cinta pada pandangan pertama

Arvan melihat Nata masih saja berpelukan dengan Helen

"Udah dong kaya mau pergi kemana aja, orang masih sama-sama di Jakarta juga" ucap Helen

"Bunda ihh, gak ada sedih-sedihnya Nata pergi dari rumah ini" balas Nata

"Nata.. Nata... pasti bunda bakal ngerasa kehilangan kamu lah dirumah ini, kasian Kayla jadi gak punya temen berantem lagi deh" canda Helen

"Ihh bunda mah" rengek Nata

Tak lama terlihat Kayla yang baru saja turun dari ojek, Kayla yang melihat keluarga berada diluar heran. Kayla menghampirinya dan mencium tangan orang-orang disana

"Teh Nata, kak Arvan mau kemana ?" tanyanya melihat Nata dan Arvan sudah berpakaian rapih

"Teh Nata pindah ke apartment kak Arvan" jawab Rian, Kayla melihat ke arah Arvan, Arvan tersenyum menganggukan kepalanya

"Yahh.. Kay gak punya temen deh di rumah, eh Kay boleh kan main-main ke apartment kak Arvan"

"Gak punya temen buat dijailin" balas Nata, Kayla hanya memamerkan sederet gigi putihnya

"Boleh dateng aja kapan pun" tambah Arvan. "Jagain bunda sama ayah ya Kay" kata Nata memeluk Kayla, "Siap" balas Kayla dengan mengangkat tangannya hormat layaknya seorang tentara

Mobil Arvan pun pergi meninggalkan halaman rumah Rian, diperjalanan hanya ada keheningan. Arvan melihat Nata yang sedang memandang ke arah luar jendela ia tahu ini pertama kalinya Nata jauh dari keluarganya pasti sangat berat untuknya

"Kia kapan pun kamu mau mengunjungi ayah sama bunda dan juga Kayla aku izinkan, asal kamu kabarin aku dulu" ucap Arvan memecah keheningan

"Thanks" balas Nata singkat. Nata memang sedih harus berpisah dengan keluarganya namun bukan itu yang ia pikirkan saat ini yang Nata pikirkan adalah apakah ia akan betah tinggal di apartemen Arvan, bagaimana nanti ia harus bersikap kepada Arvan setelah hanya tinggal berdua

Setelah menumpuh perjalanan sekitar selama 1jam akhirnya mereka sampai di apartment milik Arvan, Nata berjalan mengekori Arvan dari belakang dengan menyeret 1 koper milik Arvan yang lebih ringan sementara 2 koper miliknya dibawa Arvan

Mereka masuk kedalam lift, Arvan menekan tombol nomor 32 setelah sampai di lantai yang dituju Arvan menekan angka sandi apartmen nya

Nata melihat apartmen Arvan ternyata cukup besar, cukup bersih untuk ukuran seorang laki-laki yang tinggal sendiri Nata memandang takjub

"Kamu tinggal sendirian ?" tanya Nata

"Kan sama kamu" jawab Arvan, Nata menatap kesal kepada Arvan bukan itu maksudnya

Fly With My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang