☘Happy Reading☘
Arvan berdiri di depan lift menunggu pintunya terbuka, ia melihat lift nya akan turun namun masih berada di lantai 2, kemudian ia melihat liftnya turun sampai akhirnya pintunya terbuka di hadapan Arvan, keluar seorang perempuan yang kemudian menyapa Arvan
"Arvan lama gak keliatan, Apa kabar ? sibuk ya" sapa perempuan itu
"Iya kak Mel, jadwal penerbangannya lagi padat"
"Oh iya, perempuan yang ada di apartemen kamu itu siapa?"
"Itu istri saya kak Mel" perempuan bernama Mella itu terkejut
"What, when are you married ?"
"Sekitar 4 bulan yang lalu maybe, akadnya tertutup cuma dihadiri sama keluarga besar aja jadi aku gak bisa undang kak Mel, tapi nanti resepsi aku undang kok tapi belum tahu kapan hehe" jawab Arvan
"Kenapa kamu tiba-tiba nikah, kecelakaan ya" Arvan tersenyum mendengar itu
"Nothing" kata Arvan
"Yaudah kak Mel, aku duluan next time aku ajak istri aku maen ke unit kak Mel sekalian kenalan" lanjut Arvan
"Oke Van, ditunggu ya, lain kali kalau ada apa-apa bilang, tetangga kan gak tahu jadi mikir yang enggak-enggak kamu bawa perempuan ke unit" sahut Mella
"Iya kak Mel"
Arvan masuk kedalam litf dan menekan tombol nomor 32, di dalam lift Arvan berpikir pantes sih kak Mel berpikir yang enggak-enggak karena ia memang belum pernah mengenalkan Nata kepada kak Mel tetangganya itu
Akhirnya Arvan tiba di depan pintu apartemennya, ia melirik jam tangannya dan berpikir apa Nata sudah pulang, Arvan pun menekan bel yang berada di sisi pintu
Tak lama pintu terbuka menampakan Nata, Arvan tersenyum melihat Nata rasanya ia ingin memeluk Nata menumpahkan rasa rindunya, melihat wajah cantik Nata yang begitu tenang membuat rasa lelahnya hilang begitu saja
"Gak ada kerjaan banget sih, kan bisa buka sendiri" omel Nata
"Aku kira kamu belum pulang, baru pulang kerja masih aja disebut gak ada kerjaan" Nata membelalakkan matanya
"Ini udah jam 8 mas Arvan, yakali aku belum pulang" Arvan kembali tersenyum ternyata Nata tidak lupa bahwa ia harus memanggilnya dengan embel-embel mas
"Masa sih perasaan tadi aku liat masih jam 06.12" Arvan melirik kembali jam ditangannya yang masih menunjukkan pukul 06.12 ternyata jamnya mati
"Kaya yang tahu kapan aku pulang aja setiap harinya" ucap Nata sedikit kesal
"Makanya kalau mau kemana-mana, atau ada apa-apa setidaknya chat aku biar aku tahu"
"Emangnya kamu bakal langsung respon gitu yang bahkan hp kamu aja bisa mati seharian, enggak kan ?"
"Ya kan setidaknya aku bisa baca setelah aku landing, udah ya. Suaminya baru pulang masa mau diajak ribut sih"
Setelah itu Arvan pergi ke kamar untuk membersihkan dirinya, sementara Nata membantu mbak Ratih menata makanan di meja makan untuk makan malam
Selain mandi Arvan keluar dari kamar menghampiri Nata yang sudah menunggunya di meja makan
"Kenapa gak makan duluan ?"
"Aku gak suka dan gak biasa makan sendirian"
"Kenapa gak ajak mbak Ratih"
"Enggak mau, ada kamu katanya" Arvan menaikan sebelah alisnya
"Memangnya kenapa kalau ada aku ?"
"Ya mbak Ratih malu lah, udah sih nanya mulu kapan mau makannya"
Mereka mulai makan, selesai makan Nata pergi ke balkon membuka MacBook mengerjakan tugas nya yang belum usai ditemani Arvan yang sedang menikmati secangkir teh
Arvan melihat wajah Nata yang begitu serius menatap MacBook nya
"Kia" panggil Arvan
"Iya mas" jawab Nata yang masih menatap MacBook nya, seketika jantung Arvan berlari marathon ini bukan pertama kalinya Nata memanggilnya dengan sebutan itu, tapi kali ini beda Nata berbicara dengan nada yang lembut
"Kapan-kapan kita main ke unit sebelah ya, aku belum ngenalin kamu" Nata menatap Arvan menaikan kedua alisnya
"Tetangga jadi mikir yang enggak-enggak, aku bawa perempuan ke apartemen" lanjutnya
"Oke" jawab Nata singkat, tiba-tiba ponsel Nata berbunyi, ia pun mengeceknya ternyata ada pesan dari Arga
From: Argadana Pratama
Nat besok sore sibuk gak ? Ada acara gak ?To: Argadana Pratama
Enggak ga aku gak sibuk, gak ada acara juga, kenapa ?From: Argadana Pratama
Besok mau gak jalan sama aku, sekalian aku mau ngomong yang waktu itu aku bilang sama kamuDeghh...
Perasaan Nata tiba-tiba tidak karuan, bagaimana jika dugaannya tentang apa yang akan dikatakan oleh Arga itu benar, "Ya ampun Nat positif thinking bisa aja yang mau dikatakan Arga itu tentang hal yang lain" batin Nata, ponsel Nata kembali berbunyi menyadarkan ia dari lamunannya
From: Argadana Pratama
Gak bisa ya ?To: Argadana Pratama
Bisa kok ga, see you tomorrow"Dari siapa ?" tanya Arvan
"Hah ah ini dari temen kampus, aku ke kamar duluan ya udah ngantuk"
Nata menutup MacBook nya dan pergi ke kamar
Arvan menatap kepergian Nata, Ia tahu ada sesuatu yang Nata sembunyikan, terlihat jelas saat Nata pergi begitu saja kalau Nata itu berbohong tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly With My Captain
RomanceArvano Antariksan seorang laki-laki berwajah tampan, bertubuh tegap, dan tinggi yang berprofesi sebagai pilot ini terkesan mempunyai sikap dingin, dan cuek. Arvan selalu dijodohkan oleh sang mamah kepada anak dari teman-temannya, karena ia takut...