Part 8

16.3K 627 11
                                    

☘Happy Reading☘

"Saya terima nikah dan kawinnya Nataya Kiarani binti Rian Alansyah dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" ucap Arga dengan lantang

"Bagaimana saksi, sah ?" tanya penghulu

"Tidak sah, pernikahan ini tidak sah" ucap seorang laki-laki yang baru saja datang yang tak lain adalah Arvano Antariksan mantan calon suami Nata

"Apa-apaan kamu ini, kamu ingin menggagalkan pernikahan saya dengan Nata hah" ucap Arga menatap Arvan dengan tangan yang mengepal

Terjadilah perdebatan antara Arga dan Arvan, tiba-tiba Arvan mengambil segelas minuman yang ada di meja didekatnya ia hendak menyiram Arga dengan minuman itu, namun naasnya malah terkena Nata

"Arvannn....." teriakan Nata bangun dari tidurnya, ternyata hanya mimpi Nata mengelap wajahnya yang basah. Terdengar suara tawa cekikikan, Nata melirik ke arah suara tawa itu ia melihat Kayla adiknya tengah tertawa dengan gayung di tangannya

"Yaampun teh, sampe ke bawa mimpi gitu mentang-mentang pulangnya digendong kak Arvan sampe kamar" ledek Kayla

"Apa-apaan sih Kay, lihat ni jadi basah begini" bentak Nata

"Teteh yang apa-apaan udah dibangunin dari tadi juga tapi gak bangun-bangun jadi Kay siram deh, lihat tuh jam. Masa jam segini belum bangun" Kayla membalas membentak Nata, Kayla berjalan keluar kamar Nata di ujung pintu Kayla berhenti

"Oh iya di bawah ada tamu yang nyariin teteh" ucap Kayla, ia pun melanjutkan jalannya

"Siapa? Arvan?" tanya Nata padahal tubuh Kayla sudah menghilang di balik pintu, tapi Nata tahu Kayla belum terlalu jauh dari sana. Kayla menengok dari balik pintu namun hanya kepalanya saja yang ia masukan kedalam kamar Nata

"Cie... cie... ngarep ya yang dateng kak Arvan, tapi sayangnya bukan kak Aria tuh yang nungguin" ucap Kayla kembali meledek

"Enggak" balas Nata ketus sambil melempar bantal ke arah Kayla namun tak kena sama sekali, Kayla menjulurkan lidahnya kepada Nata meledek lalu kayla melemparkan gayung yang ia pegang kepada Nata

"Mandi sana, bauuu" ucap Kayla langsung kabur begitu saja takut Nata akan menerkamnya

Nata bangkit dari kasurnya dan segera pergi ke kamar mandi, pikirannya melayang dimana ia mengingat saat pulang dari prom tadi malam, seketika Nata ingat ia tertidur di mobil Arvan padahal ia sudah menahan rasa kantuknya itu

"Jadi Arvan gendong gue sampe kamar" ucap Nata dalam hati ketika mengingat itu semua. Mata Nata terbelalak, pipinya memerah merona karena malu sampe digendong segala gara-gara ketiduran

Setelah mandi dan pakai baju, Nata turun kebawah untuk menemui Aria sekaligus mengisi perutnya yang sudah berdemo. Nata ini tipe cewek yang suka makan banyak namun badannya tetap kurus, Nata melihat Aria yang sedang duduk diruang keluarga tengah mengobrol dengan Helen

"Hay ya, udah sarapan belum, temenin gue sarapan yuk" Sapa Nata kepada Aria sekaligus memintanya untuk menemani Nata, sontak Aria dan Helen yang sedang asik mengobrol melirik Nata. Aria mengiyakan permintaan Nata

"Oh iya mah suruh bi anum buat ganti speri sama selimut aku di kamar ya, basah disiram Kayla" adunya kepada Helen, harap-harap Kayla kena marah Helen

"Lagian masa gadis jam segini baru bangun, gimana nanti kalau udah nikah sama Arvan" ucap Helen, Nata hanya memutar bola matanya malas, seketika Nata yang sedang memakan roti berhenti mengunyah sadar bahwa ada Aria ia melirik ke sampingnya, Aria tersenyum begitu manis kepada Nata

"Dari awal gue udah curiga kalau kak Arvan itu bukan kakak sepupu lo, dan sekarang gue butuh penjelasan dari lo Nat" ucap Aria, Nata menghela nafas pendek ia kembali mengunyah roti dalam mulutnya lalu menelannya setelah itu ia meminum jus apel yang sebelumnya ia ambil dari dalam kulkas dan menuangkannya ke dalam gelas

"Iya.. iya.. gue ceritain, ke taman yuk gue cerita disana aja" ajak Nata, mereka pun berjalan ke belakang rumah Nata tak lupa mereka membawa cemilan dan orange jus botol. Sesampainya di taman belakang rumah Nata, mereka duduk di ayunan yang muat untuk dua orang

"Sebelumnya gue ingetin ya jangan sampe lo cerita ini ke siapa-siapa, kalau ini bocor ke yang lain gue pastiin lo orang pertama yang gue cekik" ancam Nata dengan tangan yang seolah siap mencekik Aria

"Iya lo tenang aja sih Nat kaya lo belum pernah berbagai rahasia aja sama gue, kan selama ini rahasia lo aman sama gue" kata Aria meyakinkan Nata, Nata menganggukan kepalanya

Nata pun menceritakan semuanya berawal dari dia pulang dari pengumuman kelulusan, ancaman Rian yang tak mau membiayayi kuliahnya, tentang rasa cintanya kepada Arga yang Aria juga sudah ketahui, sampai akhirnya ia tunangan dengan Arvan. Nata bercerita sambil sesekali memasukan keripik kentang kedalam mulutnya, Nata juga meminta saran kepada sahabatnya ini bagaimana cara mengatasi masalah yang sedang Nata hadapi

"Menurut gue sih ya Nat, Arvan tu emang udah jodoh lo kali. Jadi lebih baik lo kubur cinta lo buat Arga dalam-dalam lupain dia kalau udah mau nikah gini sih udah gak ada harapan, gak ada yang bisa diperjuangkan Nat, dan lo juga harus belajar mencintai kak Arvan, buka pintu hati lo lebar-lebar buat dia, gue yakin kak Arvan itu suka sama lo" nasihat Aria, ia membuka botol orange jus dan meminumnya

"Ya iya sih Arvan emang udah bilang kalau dia udah mulai suka sama gue, ko lo bisa tau dia suka sama gue. Tapi... Ahhh sulit ya buat lupain rasa cinta gue ke Arga, gue udah suka sama dia itu tiga tahun ya dan itu bukan waktu yang singkat" kata Nata frustasi

"Udah gue duga, lo liat kan di acar prom kalau kak Arvan itu keliatan gak nyaman tapi dia masih tetep stay di situ demi lo, kalau cowok lain sih belum tentu mau Nat" balas Aria, Nata termenung memikirkan sejenak perkataan Aria ada benarnya juga

"Gue bingung ya" ucap Nata putus asa

"Nat, gue tau ini gak akan mudah buat lo yang saat ini lo harus perjuangkan itu kak Arvan, dia berusaha untuk mendapatkan cinta lo, lo juga harus berusaha untuk mencintai dia Nat" Aria kembali menasehati Nata

Tiba-tiba ponsel Aria berdering, ia melihat siapa yang menelponnya namun tak ia jawab Aria malah menolak panggilan itu

"Siapa ya ?, ko lo tolak sih" tanya Nata

Aria hanya cengengesan, ia lupa bahwa ia ada janji dengan pacarnya dan yang barusan telpon itu Kelvin pacarnya, Aria itu orang yang tak suka mengumbar hubungannya dengan sang kekasih. Aria sudah menjalin hubungan dengan Kelvin selama 2 tahun, Kelvin ini kakak kelasnya saat masih SMA

Dulu Kelvin ini dekat dengan Nata namun hanya sekedar untuk curhat, atau meminta saran kepada Nata tentang Aria, dan itu sempat di salah artikan oleh Aria hingga ia sempat menjauhi Nata dan membencinya pasalnya Nata sendiri pada saat itu tahu kalau Aria suka sama Kelvin

Setelah itu Aria pamit untuk pergi karena Kelvin sudah menunggu di depan rumah Nata, ia tadi sempat mengirimkan pesan kepada Kelvin

"Yaudah Nat, gue caw dulu ya. inget pikirin baik-baik kata-kata gue" ucap Aria sebelum pergi meninggalkan Nata

"Hati-hati ya" teriak Nata setelah Aria menjauh dan dibalas lambaian tangan oleh Aria

Aria berjalan keluar rumah Nata namun di ruang tamu ia sempat berpapasan dengan kayla

"Loh kak ari mau kemana ?" Tanya kayla "Emm... pergi Kay" jawab Aria

"Oh.. cowok di depan pacarnya kak ari ya, ganteng kak, keren" puji Kayla, mata Kayla memang paling jeli kalau urusan cogan

"Kamu bisa aja, yaudah kak ari pamit ya salam buat bunda sama ayah mau pamitan tapi gak ketemu" ucap Aria, dibalas anggukan oleh Kayla

Aria pun keluar dari rumah Nata dan menghampiri Kelvin yang sudah menunggunya dengan wajah cemberut karena Aria terlalu lama, Aria yang melihat itu tersenyum dan meminta maaf kepada Kelvin

Fly With My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang