☘Happy Reading☘
Teriakan semua perempuan pun semakin histeris, mereka iri kepada Nata bisa mendapatkan bunga dari lelaki tampan itu, sekarang Nata menjadi pusat perhatian, Nata masih dalam posisi melongo tak percaya. Bagaimana bisa dia kesini
"Selamat atas kelulusan dan nilai tertingginya" ucap Arva kepada Nata, iya lelaki yang membuat para kaum hawa berteriak histeris itu Arvan. Arvano Antariksan
"Ah iya terimakasih" ucap Nata mengambil bunganya
Setelah itu pun acaranya selesai, semuanya bubar Nata dapat pesan dari orang tuanya kalau mereka pulang duluan tadi, Nata tau ini pasti akal-akalan mereka agar Nata pulang dengan Arvan, Arvan datang kesini pun pasti suruhan mereka. Nata menghembuskan nafas berat ia mendengus terpaksa ia harus pulang dengan Arvan, ia pun berjalan mendekati Arvan yang sedang bersender di mobilnya
"Udah seleksi acaranya ? Mau pulang sekarang ?" Tanya Arvan
"Iya bawel, ayo anter gue pulang" jawab Nata ketus
Mereka pun masuk kedalam mobil, Arvan mengendarainya menuju rumah Nata, diperjalanan begitu sunyi tak ada pembicaraan dari keduanya, Nata menatap ke arah Arvan "hmm... ganteng juga pantes tadi cewek pada histeris, tapi tetep gantengan Arga kemana-mana kali" ucap Nata dalam hati
"Kenapa kamu liatin saya gitu, udah mulai suka ?" Tanya Arvan, Nata langsung mengalihkan pandangannya
"Si... siapa juga yang liatin, gak usah PD gue bakal suka sama lo" jawab Nata sedikit gugup karena terciduk sedang memandangi Arvan
"Kalau suka juga gak papa, saya kan calon suami kamu"
Deghh... deg... deg.... entah kenapa jantungnya berdebar-debar saat mendengar kata calon suami dari mulut Arvan
"Bodo amat, btw lo kesini disuruh siapa Ayah ?, Bunda ?, atau jangan-jangan Kayla ya yang ngasih tau lo" tanya Nata penasaran
"Saya kesini karena keinginan saya sendiri tanpa ada yang memberi tahu ataupun menyuruh, calon istri saya wisuda masa saya gak dateng sih, saya juga kan mau memberikan memori manis diingatan calon istri saya" Jawab Arvan apa adanya
"Tapi kalau untuk mengantar kamu pulang, iya saya mendapatkan amanah dari ayah kamu, tapi walaupun ayah mu tidak meminta pun saya akan mengantar kamu pulang, masa iya saya biarkan calon istri saya pulang sendirian" ucap Arvan dengan nada menggoda pada Nata
Pipi Nata sudah memerah semerah tomat ketika Arvan mengucap kalimat calon istri saya, Nara yang melirik Nata sedikit dan melihat pipi merahnya itu tersenyum
"Stop jangan panggil saya calon istri" ucap Nata ketus kembali
"Lantas mau saya panggil apa ?, Sayang, honey, beib, ..." ucapan Arvan dipotong oleh Nata
"Stop.. stop.. stop... Panggil gue Nata aja oke, lagian kita udah janji untuk gak ngumbar ini ke umum" Nata menyediakan bahunya ucapan Arvan yang membuat bulu kuduk nya merinding, sebenarnya Nara sendiri geli dengan ucapannya ia tidak pernah begini sebelumnya pada siapapun
"Kalau saya panggil Kia boleh ?, Saya ingin punya panggilan yang beda dari yang lainnya" ucap Arvan. Nata berpikir sejenak Kia ? Kiarani "boleh juga, gak terlalu buruk" dalam hati Nata
"Terserah asal jangan panggil calon istri, atau semacamnya pengen muntah gue dengarnya" Arvan tersenyum mendengar ucapan Nata
Keadaan dalam mobil kembali hening, tak ada lagi pembicaraan dari keduanya. Tiba-tiba ponsel Nata berbunyi ada pesan masuk, Nata mengeluarkan ponselnya dari tas kecil yang ia bawa ternyata itu pesan dari Aria
Aria memang tidak bisa hadir di acara wisuda hari ini karena tiba-tiba tadi pagi ia tiba-tiba meriang tapi sekarang udah membaik katanya, Aria memberikan ucapan selamat karena berhasil mendapatkan nilai tertinggi dalam pesannya kepada Nata
Nata tersenyum membaca pesan dari Aria, Nata baru ingat nanti malam kan ada acara prom night semoga saja Aria bisa ikut, Nata pun mengirim pesan kepada Aria
To: Curut Aria🐀
Aria nanti malam bisa dong dateng ke acara prom night, kan udah baikanFrom: Curut Aria🐀
Bisa dong, oh iya lo ajak dong cowok ganteng yang kasih lo bunga itu gue kan belum liat. Seganteng apa sih sampe semua cewek histerisTo: Curut Aria🐀
Kalau begitu see you at prom night beb, kalau untuk itu gue gak mauArvan yang melihat itu pun berpikir apakah Nata sedang bertukar pesan dengan pacarnya, seperti apa yang dikatakan oleh Kayla bahwa Nata itu memiliki pacar namun backstreet dari orang tuanya, ah kesal sekali melihat raut wajah bahagia Nata yang bertukar pesan dengannya.
Akhirnya mereka sampai dirumah Nata, Saat Nata akan keluar mobil ia melihat ke arah Arvan kenapa ia tidak ikut keluar
"Kamu gak akan masuk dulu ketemu ayah sama bunda" tanya Nata
"Enggak saya ada urusan, sampaikan saja salam saya untuk mereka" ucap Arvan datar tanpa ekspresi tanpa menatap Nata entah kenapa ia merasa kesal, Nata pun bingung kenapa tiba-tiba sikap Arvan jadi dingin begini Nata menaikan kedua alisnya
"Okay kalau begitu" ucap Nata keluar dari mobil Arvan saat Nata akan turun dari mobilnya
"Kia" kata Arvan tiba-tiba, Nata pun berbalik menatap Arvan
"Sepertinya saya sudah mulai mencintai kamu" ucap Arvan refleks, tubuh Nata mematung ia melirik mata Arvan yang terlihat sendu dalam-dalam ia tidak melihat ada kebohongan dimatanya, Nata pun bingung harus bagaimana kenapa tiba-tiba Arvan mengucapkan itu
"Ah em.. hati-hati dijalan, see you Arvan" Nata langsung keluar dari mobil dan berlari masuk kedalam rumahnya, lagi-lagi jantung berdebar-debar
Ini pertama kalinya Nata menyebut nama Arvan, seulas senyum tercetak manis di wajah tampan milik Arvan, lucu sekali tingkat laku Nata yang salah tingkah ketika Arvan mengungkapkan rasa cintanya, Arvan pun meninggalkan rumah Nata dengan bahagia sepanjang jalan senyumannya itu tidak luntur
"Teteh kenapa kaya abis liat hantu aja" ucap Kayla yang melihat nafas kakaknya yang memburu dengan wajah yang memerah
"Ah itu teteh dikejar anjing tetangga" bohong Nata yang langsung berlari ke kamarnya, sementara Kayla berpikir keras anjing tetangga ?, sejak kapan tetangganya memelihara anjing
Nata menjatuhkan tubuhnya di atas kasur menutupi wajah nya dengan bantal
"Kenapa tadi aku berkata seperti itu, gak nyambung banget sih, harusnya aku bilang tapi gue gak cinta sama lo, duh tadi pasti keliatan banget saltingnya" ucap Nata berbicara sendiri
Malamnya Nata sudah siap untuk datang ke acara prom night, Nata berjalan menuruni tangga ia melihat Rian, Helen, dan Kayla sedang menonton televisi di ruang keluarga Nata pun menghampirinya untuk meminta izin
"Loh kamu mau kemana sayang udah rapih begini ?" Tanya Helen yang melihat Nata
"Lah kan aku mau datang ke acara prom night, ini mau minta izin ayah sama bunda" jawab Nata
"Ayah gak izinin kamu pergi, bikin acara kok malem-malem begini" kini Rian yang berbicara
"Namanya juga prom night yah, kalau enggak malem bukan prom night namanya" jelas Nata
"Tetep ayah gak izinin" kekeh Rian
"Bun ini kan acara perpisahan Nata sama temen-temen, kan belum tentu setelah ini Nata ketemu lagi sama temen-temen apalagi Nata kan mau nikah, kalau nanti udah nikah akan lebih sulit lagi bukan nanti Nata ketemu temen-temen Nata" pinta Nata kepada Helen memori agar di izinkan, sebenarnya alasan menikah itu hanya bualan saja, karena itu alasan yang paling tepat
Helen bingung harus bagaimana, sementara suaminya sedari tadi sudah menatapnya dengan tajam
ting.. tong... Suara bel dirumah berbunyi
"Biar Kayla yang bukakan" ucap Kayla lantas pergi membuka pintu
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly With My Captain
عاطفيةArvano Antariksan seorang laki-laki berwajah tampan, bertubuh tegap, dan tinggi yang berprofesi sebagai pilot ini terkesan mempunyai sikap dingin, dan cuek. Arvan selalu dijodohkan oleh sang mamah kepada anak dari teman-temannya, karena ia takut...