☘Happy Reading☘
Indra melongo mendengar kata yang keluar dari mulut Arvan barusan, hancur? Bukannya kemarin Rima bilang Arvan terlihat begitu bahagia, walaupun ia menikah karena dijodohkan. Indra tahu dari awal ia mendengar cerita Arvan tentang ia akan dijodohkan dengan Nata, Arvan sudah tertarik kepada Nata. dari situlah indra tahu kenapa Arvan tidak menolak perjodohan ini seperti sebelum-belumnya
"Hey biasa aja kali ekspresinya, gak usah sampe melongo begitu laler bisa masuk tuh" kata Arvan dengan tersenyum getir
"Van sebenarnya apa yang terjadi sih? Gue bingung dah"
"Sampai sekarang dia belum juga bisa cinta sama gue, sebelum dia nikah sama gue dia punya gebetan. Dan sekarang gue ngizinin dia berhubungan dengan gebetannya, gue membebaskan dia"
"Demi apa lo ngizinin dia berhubungan dengan gebetannya. Udah gila lo Van, really crazy"
"Ya memang itu yang dia inginkan"
"Van dia istri lo, lo it--"
"Lo gak ngerti dra, gue sayang sama dia, gue pengen dia bahagia, gue gak mau dia terkekang sama ikatan pernikahan ini" ucap Arvan memotong ucapan Nata sebelumnya
"Tapi bukan gitu caranya Van, dengan cara lo ngizinin dia berhubungan dengan gebetannya itu salah"
"Selama dia bahagia gue gak masalah"
"Iya dia bahagia, nah lo sendiri bagaimana? Bahagia sama kaya dia hah? Enggak kan, yang ada lo tersakiti Van. Lo itu seorang kepala keluarga, pemimpin dalam rumah tangga, dan lo malah ngebebasin dia gitu aja yang ada lo itu harus bimbingan dia, lo bisa buat dia bahagia dengan cara lain Van" Indra menghela nafasnya
"Mau bagaimanapun dia itu masih abg, masih labil. Bisa juga rasa sukanya sama gebetannya itu cuma obsesi semata dan cintanya cuma cinta monyet kaya abg-abg lainnya, dan tugas lo Van buat dia jadi lebih dewasa, ingetin dia terus akan statusnya. Gue yakin dia pasti cinta sama lo, lo nya yang harus sabar nanggepin dia, salah siapa nikahin anak yang baru lulus SMA" Indra menyikut lengan Arvan
"Padahal kan banyak perempuan yang lebih dewasa yang orang tua lo kenalin, lo sendiri yang memilih untuk menikahinya jadi lo harus tanggung juga resikonya, dari dulu lo doyannya sama abg-abg gitu ya"
"Thanks ya ndra buat pencerahannya, apa yang lo ucapin itu benar. Saat itu gue juga lagi emosi, gue bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu"
"Sama-sama itu gunanya sahabat Van"
"Gue gak nyangka, seorang playboy kaya lo bisa ngomong sebijak dan sedewasa itu. Beruntung Rima dapetin lo, cepet halalin tuh"
"Gue sih siap kapan pun Rima mau, dia nya yang belum mau Van"
"Sabar ya, yaudah balik hotel yo udah mau magrib"
---
Arvan mengendarai mobilnya menuju apartemen, ia sudah berencana untuk meminta maaf kepada Nata dan untuk memulai semuanya dari awal bersama-sama, ia juga sudah tak sabar bertemu dengan Nata menumpahkan semua kerinduannya kepada Nata
Tiba-tiba ia melihat sebuah toko bunga dipinggir jalan, Arvan meminggirkan mobilnya dan memarkirkannya di depan toko bunga tersebut, ia turun dan masuk kedalam toko membeli sebuket bunga untuk Nata, setelah itu ia kembali mengendarai mobilnya menuju apartemen
Begitu sampai di parkiran, Arvan segera turun dengan membawa sebuket bunga yang tadi ia beli, ia berjalan menuju lift, senyuman yang terukir di wajahnya tidak luntur sama sekali, ia berharap Nata suka dan mau menerimanya, melulainya dari awal, dan belajar untuk mencintainya
Sesampainya di depan pintu Arvan menekan bel, sengaja ia ingin membuat surprise kepada Nata dengan tiba-tiba pulang tanpa memberitahunya, tak lama pintu pun terbuka menampakan Nata dengan wajah keterkejutannya, Arvan tersenyum dan hendak memeluk Nata namun tiba-tiba
"Siapa sayang?"
Deghh....
Gerakan Arvan terhenti mendengar suara laki-laki dari dalam apartemennya, tak lama laki-laki yang ternyata itu adalah Arga berdiri di samping Nata merangkul bahu Nata, menatap Arvan
"Loh bukannya dia yang waktu itu datang ke prom bareng kamu yang"
Arvan mematung melihat pemandangan di depannya, hatinya terasa dihantam oleh batu yang begitu besar, senyuman yang tadi menghiasi wajah tampannya pudar seketika, ternyata Nata telah menyiapkan kejutan yang tak kalah besar dari kejutan nya
Arga mengibas-ibaskan tangannya didepan wajah Arvan, menyadarkan Arvan dari lamunannya
"Mau apa anda datang ke apartmen pacar saya?" tanya Arga
Pacar? Hati Arvan rasanya semakin remuk saja mendengarnya, sementara itu Nata sedari tadi Nata tak bergeming sama sekali, ia tak tahu harus berkata apa
"Ah iya ini saya cuma mau nganter oleh-oleh untuk Nata, kebetulan saya baru landing dari bali" Arvan memberikan sebuket bunga dan sebuah paper bag kepada Nata, Nata menerimanya dengan tangan yang bergetar. Setelah itu Arvan melangkahkan kakinya pergi meninggalkan apartmennya sendiri
Nata menatap kepergian Arvan, ada rasa sakit disudut hatinya melihat kepergian Arvan, seharusnya ia pulang mendapatkan sambutan yang manis dari istrinya, namun apa yang dilakukan oleh Nata apa seperti ini caranya menyambut suaminya yang baru pulang bekerja, istri macam apa dirinya ini, istri? apa masih pantas dirinya disebut sebagai seorang istri
"Yaudah ayo masuk sayang" ajak Arga
"Bentar ya, aku mau nyimpen ini dulu dikamar" Arga menganggukan kepalanya, Nata pergi menuju kamarnya meletakan paper bag dan buket bunganya diatas tempat tidur, saat ia meletakkan bunganya tiba-tiba sepucuk surat terjatuh, Nata mengambilnya dan membacanya
Tangan Nata bergetar, air matanya sudah tak bisa ia tahan lagi ketika membaca bait demi bait surat itu, kakinya terasa lemas tubuhnya pun terjatuh ke lantai, dengan tenaga yang tersisa Nata segera mengambil ponselnya dan berusaha menelpon Arvan, namun bukannya Arvan yang menjawab panggilannya yang ada hanya suara operator
Dirasanya Arvan belum jauh dari apartemen, Nata segera berlari keluar Apartemen dan menghiraukan panggilan Arga. Arga menatap Nata bingung melihat Nata tiba-tiba lari sambil menangis dan ia pun segera berlari mengejar Nata
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly With My Captain
RomantizmArvano Antariksan seorang laki-laki berwajah tampan, bertubuh tegap, dan tinggi yang berprofesi sebagai pilot ini terkesan mempunyai sikap dingin, dan cuek. Arvan selalu dijodohkan oleh sang mamah kepada anak dari teman-temannya, karena ia takut...