Part 42

29.8K 1.1K 583
                                    

Happy Reading

Nata bersikap seperti biasanya kepada Diba, ia tidak pernah bertanya atau membahas tentang masa lalu Diba dan suaminya, penjelasan dari Arvan sudah cukup baginya

Namun entah kenapa Nata merasa, Diba sering sekali datang ke rumah nya, dan kebetulannya ia datang tepat saat Arvan sedang ada di rumah, Nata sedikit risih karena sikap Diba yang sekarang, terlebih lagi ia tahu bahwa Diba ini masih belum bisa move on tapi, Nata percaya Arvan tidak akan pernah berpaling darinya

Saat ini Nata dan Diba sedang ada di kantin kampus, mereka tengah menyantap makan siang mereka

"Oh ya Nat, kita kerjain tugas yang dari pak Amrul itu bareng yah, aku kurang paham materi yang diajarin sama pak Amrul" ucap Diba

"Boleh, mau kapan? Kerjainnya di rumah kamu ya"

"Besok aja, kelas kita besok gak terlalu padet kan, di rumah kamu aja lah Nat"

"Kali-kali di rumah kamu Dib, gak bosen apa di rumah aku terus"

"Kak Vano gak ngizinin ya aku sering-sering datang ke rumah"

"Eh bukan gitu Dib, emm.. yaudah deh terserah kamu aja mau dimana"

"Yeayyy" ucap Diba sedikit teriak, ia terlihat begitu senang. Setelah itu keadaan menjadi hening mereka kembali menyantap makanan mereka masing-masing. Melihat ekspresi Diba yang begitu senang, terlintas di pikiran Nata untuk bertanya kepada Diba tentang perasaannya kepada Arvan, namun nata sedikit ragu ia takut nantinya hubungan mereka akan canggung, tapi Nata tidak bisa terus merasa tidak nyaman begini, akhirnya Nata memberikan diri untuk berbicara kepada Diba

"Dib.." panggil Nata

"Hmmm" dibalas deheman oleh Diba

"Em.. kamu masih belum bisa move on dari mas Arvan?" Diba yang sedang mengunyah makan tiba-tiba terhenti

"Maaf Dib.. ak-"

"Iya" jawab Diba memotong ucapan Nata. Dada Nata terasa sakit, walaupun ia tahu Diba memang belum bisa move on, karena Nata tahu Arvan adalah cinta pertamanya Diba

"Kamu bisa tinggalin kak Vano buat aku Nat?" Nata membelalakkan matanya menatap Diba, apa maksud ucapan Diba

"Dib, masih banyak laki-laki yang lebih baik di dunia ini dari mas Arvan"

"Kak Vano adalah pilihan terbaik dari yang terbaik Nat"

"Astaghfirullahalazim Diba, sadar Mas Arvan itu suami aku"

"Aku tau, makannya aku nanya apa kamu bisa tinggalin kak Vano buat aku? Kalau gak, Nat izinin aku juga untuk memiliki kak Vano"

"Maksud kamu?"

"Izinin aku jadi madu kamu, bujuk kak Vano agar menikahi aku, jadiin aku istri keduanya"

"Udah gila ya kamu"

"Nata bukannya kamu cinta sama Arga, kenapa kamu gak cerain kak Vano dan menikah dengan Arga, dan aku menikah dengan kak Vano, biarin kak Vano bahagia dengan aku Nat, aku gak akan menyakiti kak Vano seperti apa yang kamu lakukan"

Nata menggeleng-gelengkan kepalanya, air matanya sudah mengalir di pipinya, ia tidak menyangka Diba akan berkata kerjam seperti itu, hati Nata benar-benar sakit mendengar semua ucapan Diba

"Itu dulu Dib, sekarang aku cinta sama mas Arvan, begitu juga sebaliknya" ucap Nata, lalu pergi meninggalkan Diba di kantin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fly With My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang