Part 12

16K 618 1
                                        

☘Happy Reading☘

Setelah mengikuti beberapa tes untuk masuk universitas, akhirnya Nata diterima di universitas yang ia incar dan berhasil masuk fakultas kedokteran, setelah beberapa hari kemarin ia mengikuti ospek hari ini pertama kalinya Nata akan mengikuti kelas pertamanya

Dengan langkah bahagia Nata keluar kamar untuk sarapan, ia melihat Arvan yang sudah berada di meja makan "Kapan dia pulang" batin Nata, iya tiga hari yang lalu Arvan pergi bertugas. Nata sudah terbiasa ditinggalkan oleh Arvan, Arvan yang jarang pulang kadang Arvan hanya akan berada di apartemen paling lama tiga hari, ia tak heran ketika laki-laki itu tiba-tiba menghilang pagi-pagi buta atau datang tiba-tiba seperti sekarang ini

Tapi itu tidak masalah untuk Nata, karena dengan begitu ia bisa bebas melakukan apapun tanpa ada bayang-bayang suami

"Masih inget pulang ternyata" ucap Nata duduk di sebelah Arvan sambil mengambil nasi goreng buatan mbak Ratih, Arvan tersenyum mendengar ucapan Nata selayaknya seorang istri yang merindukan suaminya

"Inget dong kan ada istri yang menunggu di rumah" balas Arvan, Nata menatap Arvan sinis "siapa juga yang nunggu, yang ada hidup gue tanpa lo lebih tenang" batin Nata

"Mau kemana udah rapih, bukannya kelas kamu mulai jam 10 ?" tanya Arvan

"Ngambil mobil di rumah ayah, biar gak capek naek angkutan umum buat pergi ke kampus" jawab Nata, ah iya kenapa ia bisa lupa bagaimana Nata akan pergi ke kampus--pikir Arvan

"Aku beliin yang baru aja kamu ngomong aja mau yang mana, untuk hari ini aku yang anterin kamu ke kampus" bola mata Nata berbinar mendengar ucapan Arvan

"Serius ?" tanya Nata kembali memastikan, Arvan menganggukan kepalanya, Nata berteriak kegirangan ia akan meminta mobil yang selama ini Nata inginkan, refleks Nata memeluk Arvan

"Terimakasih Arvan"  ucap Nata lembut tepat di telinga Arvan

Deghh... deg... deg...

Jantung Arvan berdegup dua kali lipat lebih kencang, ini pertama kalinya Nata memeluknya

"Emm... sama-sama" balas Arvan, tiba-tiba Nata melepaskan pelukannya menjauhkan tubuhnya dari Arvan

"Sorry aku refleks" ucap Nata

"Gak papa kali aku kan suami kamu, kalau mau cium juga boleh" ucap Arvan tersenyum jahil

"Idih apaan sih" balas Nata

"Kenapa ? kita kan udah halal Kia, udah sah secara agama dan negara" Nata hanya terdiam karena memang benar apa yang dikatakan Arvan

Setelah itu Arvan mengantar Nata ke kampus, ini kali pertamanya juga Arvan mengantar Nata ke kampus, setelah sampai Nata pun hendak turun

"Makasih ya" ucap Nata

"Ehem... ehem... gak ada yang lupa" kata Arvan, Nata terdiam sejenak memikirkan kayanya emang gak ada, Nata menggelenkan kepalanya, Arvan menghela nafas pendek lalu ia menjulurkan tangannya, Nata mengerutkan keningnya masih belum mengerti

"Huh.. Kia harusnya kamu mencium tangan aku, itu cara seorang istri pamitan kepada suaminya" ucap Arvan, Nata pun menuruti apa yang dikatakan Arvan agar ia bisa cepat keluar, setelah itu Arvan menarik kepala Nata dan mencium keningnya sontak Nata membelalakkan matanya lalu memukul lengan Arvan

Fly With My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang