Part 5

18.6K 776 2
                                    

☘Happy Reading☘

Pernikahan Arvan dan Nata akan diselenggarakan dua minggu setelah hari wisuda Nata disekolah

Dan hari ini adalah hari wisuda Nata, jam dinding sudah menunjukkan pukul 07.30 sementara acara akan dimulai pukul delapan, Rian, Helen, dan Kayla sudah berada di mobil akan menghadiri acara wisuda Nata, mereka masih menunggu Nata yang sedang di toilet

"Teh Nataaaaa... cepetann udah telat nih, gimana sih katanya mau wisuda" teriak Kayla dari dalam mobil dengan mengeluarkan kepalanya keluar jendela mobil

Nata keluar rumah, dia terlihat cantik dengan menggunakan kebaya berwarna abu-abu dan rok batik panjang dengan belahan disisinya dari atas lutut sampai mata kaki, rambutnya ia curly bagian ujungnya dan dibiarkan terurai, lengkap dengan polesan make up di wajahnya

Nata menghembuskan nafas berat, ia masuk kedalam mobil, mereka pun berangkat menuju sekolah Nata, Nata berpikir hari ini Nata harus bahagia walaupun akhir-akhir ini ia kurang bahagi, ia masih belum bisa menerima perjodohan ini dengan lapang dada

Karena tadi mereka buru-buru mereka belum sempat sarapan, tadi Helen sempat memasukan sandwich kedalam tupperware, ia membuka tupperware nya masing-masing mengambil satu, karena Rian sedang menyetir Helen menyuapinya

Nata yang melihat itu berpikir apakah pernikahannya juga nanti akan bahagia seperti ayah bundanya, tapi ia akan menikah dengan orang yang ia tidak kenal sama sekali, yang ia tidak cintai, bahkan ia akan menikah karena keterpaksaan, bisakah bahagia, dan manis semanis coklat, sedangkan awalnya saja sudah pahit

Akhirnya mereka sampai di sekolah Nata, mereka keluar dari mobil dan berlari menuju tempat acaranya karena acaranya sudah dimulai, saat Nata akan masuk ke aula dan duduk di samping teman-temannya Nata sempat ditarik oleh Helen

"Aduh kenapa lagi sih Bun" ucap Nata kesal, Helen merogoh tasnya mengeluarkan lipstik

"Lipstik kamu luntur kan tadi abis makan sandwich" ucap Helen memakaikan lipstik di bibir Nata

"Udah, sana duduk" Nata pun duduk di bangku yang kosong di baris keempat dari belakang

Nata melirik kesampingnya, ia terkejut, jantungnya berdegup kencang ternyata yang duduk disampingnya itu Arga, karena orang disampingnya seperti sedang memperhatikan Arga pun menoleh

"Nata, kamu cantik sekali" ucap Arga memuji penampilan Nata yang memang terlihat anggun, wajah Nata merona mendengar itu ini pertama kalinya Arga memujinya biasanya ia akan memarahi Nata karena datang telat

"Makasih, emm... and you look very handsome" Nata juga memuji Arga, tapi memang ia kelihatan lebih tampan dari biasanya dengan memakai celana bahan berwarna biru dongker, kaos putih yang dibalut dengan jas yang senada dengan celana terlihat cocok ditubuh Arga. Arga memberikan senyuman mautnya kepada Nata "Astaga diabetes nih gue liatnya" ucap Nata dalam hati

"Thanks" balas Arga, Arga melihat cincin melingkar di jari manis Nata, ia rasa Nata tidak pernah memakai cincin. Arga pun menanyakannya

"Ah em.. ini.. tadi dikasih bunda, iya dikasih bunda katanya buat aksesoris aja biar gak terlalu polos" ucap Nata gugup, terlihat mencurigakan bagi Arga, "Ahh.. bodoh Nata bodoh.. sial kenapa bisa lupa sih ngelepas ini cincin sialan" gerutu Nata dalam hati

Tiba saatnya pengumuman siswa yang mendapatkan hasil ujian tertinggi, ini dia yang Nata nantikan Nata berharap dia lah yang mendapatkan nilai ujian tertinggi walaupun kelakuan Nata bisa dibilang nakal, pergaulannya kurang baik tapi ia tetap belajar dengan rajin demi menggapai cita-citanya

"Untuk jurusan ips, siswa yang mendapatkan nilai Ujian Nasional tertinggi diraih oleh Ananda Argadana Pratama" sorak semuanya bertepuk tangan, Arga memang masuk jurusan ips tapi kelakuannya gak seperti anak ips lainnya yang punya cap nakal, kebalikannya Nata ia anak ipa tapi kelakuannya seperti anak ips

"Kepada sodara Argadana Pratama untuk dipersilahkan naik ke panggung" Arga pun bangkit dan berjalan ke atas panggung saat melewati Nata, Nata sempat mengucapkan selamat yang dibalas anggukan oleh Arga

"Dan sekarang untuk jurusan ipa, siswa yang mendapatkan nilai Ujian Nasional tertinggi diraih oleh" Nata gugup, jantung berdebar-debar serasa akan copot ia menunduk dan berdoa, semoga saja kerja kerasnya selama ini tak sia-sia

Jika ia mendapatkan nilai tertinggi peluang untuk masuk fakultas kedokteran gigi akan semakin mudah dan terbuka lebar, Helen pun yang duduk dibelakang ikut tegang ia memeluk lengan suaminya

"Ananda Nataya Kiarani" sontak Nata mengangkat kepalanya, ia tersenyum bahagia ia pun berdiri dan berjalan naik ke atas panggung dan berdiri disebelah Arga, Arga mengucapkan selamat kepada Nata "Terimakasih" balas Nata

Kepala sekolah pun memberikan sebuah piala dan kertas yang digulung yang diikat dengan pita merah, mereka pun diberi kesempatan untuk berbicara sepatah dua patah kata, Arga terlebih dahulu, setelah itu Nata

"Em.. saya seneng sekali sampai tak bisa berkata-kata" ucap Nata menyeka air matanya yang keluar, air mata bahagia

"Yang pastinya saya ucapkan terimakasih untuk semua guru-guru yang selalu sabar menghadapi sikap Nata, untuk teman semua yang selalu ada disaat aku membutuhkan, kepada pak satpam yang selalu membukakan pintu gerbang walaupun saya sering terlambat, dan kepada ayah, bunda, dan adikku tercinta yang selalu mensupport dan mendukung Nata ini semua Nata persembahkan untuk kalian" ucap Nata memamerkan piala dan gulungannya kepada Rian, Helen, dan Kayla dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya

Helen yang melihat anaknya terharu dan bangga, air mata bahagia sudah mendarat di pipinya, Rian tersenyum bangga kepada Nata, Kaya menyeringai ia sudah menduganya kakaknya itu pasti bisa

"Dek contoh tuh teteh kamu punya tekad dan keinginan yang kuat jadinya kamu lihat sendiri kan" ucap Rian kepada Kayla

"Iya yah iya, makanya naikin dong uang jajan Kay biar tambah semangat belajarnya" jawab Kayla

"Dek kamu ini, toh kan belajar buat kamu kamu juga bukan buat ayah" nasihat Rian kepada anak bungsunya itu

"Iya ayahku tersayang" balas Kayla

Setelah turun dari panggung Nata berlari ke arah ayah, bundanya dan langsung memeluknya bahagia, untuk kali ini saja ia melupakannya soal perjodohan itu

Semua siswa pergi ke lapangan dengan membawa balon yang diberikan oleh panitia, begitu pun dengan Nata semuanya sudah berada di lapangan serentak semua siswa berteriak dan loncat melepaskan balon yang mereka pegang, setelah itu semua adik kelas satu dan dua berdatangan memberikan setangkai bunga mawar kepada kakak kelasnya yang mereka anggap berkesan

Nata mendapatkan cukup banyak bunga, ternyata ia cukup famous juga dikalangan adik kelasnya. Nata melihat Agra kerepotan karena mendapatkan banyak bunga jelas saja secara dia kan mantan ketua osis

Tiba-tiba semua perhatian teralihkan kepada seseorang yang baru saja datang dengan mengendarai mobil sport berwarna putih, ia terlihat tampan dan gagah dengan menggunakan celana jeans hitam, kaos putih polos yang dipadukan dengan jaket jeans berwarna abu, sepatu sneakers putih dan sebuket bunga ditangannya

"Wahh gilaa gilaaa ganteng banget..." histeris salah satu perempuan kepada teman perempuan lainnya yang sudah bergerak seperti cacing kepanasan

Nata gak peduli tuh dengan apa yang mereka bicarakan, tiba-tiba tangan seseorang dari belakang Nata memberikan sebuket bunga kepadanya, Nata pun membalikkan badannya untuk melihat si pemilik tangan dan Nata membelalakkan matanya tak percaya

Fly With My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang