CEO

3.4K 201 8
                                    

Pria melangkahkan masuk kedalam ruangan kantornya dengan memakai pakai jas rapi serta nampak tampan dengan balutan dasi yang membalut lehernya dan jangan lupa tatapan tajamnya yang bisa membunuh semua kaum wanita yang melihatnya .

Ia langsung mengambil beberapa berkas yang ada dirak serta membaca dan duduk di kursinya dengan nama kebanggannya yang ada dimejanya.

Ia langsung mengambil beberapa berkas yang ada dirak serta membaca dan duduk di kursinya dengan nama kebanggannya yang ada dimejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jung seok jin

Seorang CEO yang memiliki kekayaan yang sangat fantastis akan tetapi kekayaan yang ia dapatkan sekarang berkat kerja kerasnya yang keras

Umurnya masih 26 tahun akan tetapi ia masih sangat muda menjadi CEO diperusahaan terkenal dikorea selatan 'jung copart' .

Ia adalah anak pertama dari ketujuh bersaudara dan dialah yang menjadi panduan untuk keenam adiknya .






"Bawakan aku berkas itu sekarang!!" Kata jin ditelepon dan sekarang ia sedang menikmati indahnya keindahan kota korea dari atas perusahaannya sambil menyeruput segelas kopi hangat ditangannya .

Krek

Suara pintu kebuka menampilkan seorang pria yang tampak sedikit tergesa gesa dengan keringat didahinya lalu nafas yang tak beraturan langsung saja ia menghampiri jin yang masih membelakanginnya .

"Kenapa kau datang terlambat?" Tanya jin tanpa memutar balik kursi kerjanya sekarang "maaf pak, tadi saya dapat telepon kalau ada kontrak kerja sama dengan perusahaan luar negeri" jelas sekertaris jin dengan sekali tarik nafas .

"Oke terima dan buat jadwal saya !" Perintah jin lalu dianggukin oleh sekertarisnya dan dengan cepat sekertarisnya memberikan berkas itu kepada jin "kamu boleh keluar" kata jin lalu sekertarisnya pun melangkahkan kakinya menuju pintu ruang kerjanya dan keluar .






"Mengapa sangat tiba tiba?"

"...."

"Gue masih banyak dokumen yang harus gue periksa !!"

"...."

"Hm "




Pembicaraan jin ditelepon langsung ia matikan sepihak lalu ia berjalan menuju pintu dan keluar dari ruangannya sambil membawa jasnya ditangan kanannya .

Banyak pegawai perempuan memadati tempat ia berjalan akan tetapi jin tidak pernah melirik jangankan melirik membalas sapaannya saja tidak mau .

Sampai ada seorang wanita bertubuh tinggi dengan pakaian yang membuat orang lain melihatnya jijik melangkah mendekat kearah jin lalu berhenti didepan jin .

"Apa yang kau lakukan?!" Tanya jin pada perempuan itu yang langsung memeluk tangan kanan jin "lepaskan !! " kata jin sambil berusaha melepaskan pegangan perempuan yang sedikit menganggunya .

"Apakah kau mau bermain denganku?" Tanya wanita itu dengan suara yang dibuat sedikit mengoda "oh berarti kamu itu la*ang haha " kata jin sambil tertawa kecil .

"SATPAM TANGKAP WANITA INI DAN USIR DIA JAUH JAUH!!" Kata jin dengan penekanan disetiap katanya banyak pegawainya yang melihat kejadian tak mengenakan yang dialami oleh bosnya .

"Baik pak" kata satpam itu lalu menarik jauh wanita yang langsung memberontak akan tetapi ia kalah dengan tenaga satpam itu .

"Ahh sampah satu tersingkirkan ckk" gerutu jin sambil membenarkan jas miliknya dan keluar dari kantornya dengan masih memegang jas itu ditangan kanannya menambah kesan cool dan tampan .






Jin sedang berada direstoran yang tak jauh dari kantornya dia sedang menunggu orang yang meneleponnya tadi akan tetapi masih belum datang juga sampai akhirnya ada pria dengan penampilan santai berjalan menghampirinya .

"Bang apa kabar?" Kata pria itu sambil membuat tos bersama jin dan mereka pun berpelukan antar men dan men "lo kok tiba tiba ngasih tau gue sih?" Tanya jin kepada pria itu yang masih berdiri .

"Lu mau gue berdiri aja apa duduk nih?" Tanya pria itu membuat jin sedikit tertawa lalu ia menyuruh pria itu duduk di kursi yang berada didepannya .

"Duduk lah jun ,udah duduk lu" kata jin lalu yeonjun pun duduk didepannya sambil membawa beberapa berkas "lu nelepon gue nyuruh kesini ngapain?" Tanya jin ke yeonjun yang masih menunggu pesanannya .

"Ada yang pengen gue bilang sama lo bang" kata jun lalu jin mengangguk dan menyeruput kopi hangatnya hingga sedikit " oke , gue mau minta tolong sama lu bang perusahaan appa gue udah mulai bangkrut lu bisakan bantuin? Maksudnya kerja sama bareng gitu?" Tanya yeonjun sambil mencoba sedikit minumannya .

"Oh gitu toh ,yaudah gue bisa " kata jin lalu yeonjun memasang wajah senangnya dan menyerahkan beberapa berkas "oke nanti gue kabarin lu" kata jin lalu dianggukin oleh yeonjun dan mereka pun bercerita mengenai banyak hal .

"Selamat ya bang lu dah jadi CEO terkaya dikorea " kata yeonjun sambil menjabat tangan jin yang langsung disambut hangat oleh jin "haha gue pun nggak nyangka padahal dulu gue sekolah rangking 12 aja dah bangga ini jadi CEO uffttt banyak rintangannya " jelas jin saat menginggat masa SMA nya dulu .

"Oh ya bang yoongi masih jadi produser musik?" Tanya yeonjun kepada jin yang dibalas anggukan kepala "gue sebenarnya pengen bangun satu kantor dan dia yang megang tapi dianya nggak mau" kata jin lalu yeonjun hanya ber-ho ria .





















Sore hari pun telah berganti dengan malam ,angin malam yang dingin membuat jin yang sedang keluar dari mobil mengigil kedingingan dengan angin yang menembus tulangnya .

Rumah besar yang ditinggalin oleh 7 pria dengan profesi yang berbeda dan tentunya dengan sifat yang sangat berjungkir balik dengan saudaranya yang lain .

Semenjak mereka ditinggal oleh appa dan eommanya kealamnya ,jin bertanggung jawab besar untuk mendidik adiknya yang mulai memasuki masa puber dan mulai desawa akan tetapi sikapnya masih aja kayak anak kecil .

Kadang saat jin pulang dan langsung menuju dapur ,keadaan dapur sudah tidak berbentuk lagi mulai dari panci yang berserakan, sayuran yang dicacah cacah dan bir yang bertumpahan dimeja makan .

Bukan rasa damai yang dirasakan oleh jin akan tetapi rasa amarah dan kesal dengan perbuatan adik adiknya sedangkan ketiga adiknya yang sudah bekerja pulangnya tengah malam atau nggak pulang sama sekali karna pekerjaannya .

Ketiga adiknya jin sedang duduk disofa dengan meja tamu yang berantakan dan jangan lupa ada sampah bungkusan dari cemilan yang masih ada isinya membuat serpihan serpihan biskuit berserakan .

Bungkus Kinder joy saja berserakan ntah kemana mana dan lebih paranya TV dihidupkan full satu harian dengan ketiga adiknya yang tertidur disofa dengan wajah imutnya .

Jin ingin membangunkan mereka akan tetapi ia takut jika adiknya harus kebangun akibatnya lalu ia mengambil selimut yang berada dikamarnya dan menyelimuti ketiga adiknya .

"Pantes nggak bukain pintu ckk" kata jin lalu ia langsung kekamarnya setelah mematikan TV yang nggak ditonton sama sekali daripada uang listriknya terbuang sia sia .

"Badan gue lengket semua ishh" kata jin lalu berjalan menuju kamarnya dan masuk kekamar mandi serta mengambil baju santai dan menidurkan dirinya .

Banyak dokumen yang harus ditanda tanganin oleh jin jadi tangannya capek buat tanda tanganin dokumen .











Vote and coments

Medan. Jum'at ,10 januari 2020 

abangku;BTS ❤ (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang