/ Allice Alea Kimberlly /
**
"Keluar."
Lagi, satu kata yang tak gadis itu harapkan keluar begitu saja dari bibir Felix.
Hatinya berdenyut keras, pelipisnya berkeringat, hidungnya memerah dan matanya sembab. Gadis itu menoleh, memandang Felix yang diam seribu bahasa.
"Apa yang akan kau lakukan setelah ini?" tanya Allin, dengan tatapan khawatir.
Felix berdecih, dia melihat Allin dengan remeh. Felix memutar kepalanya menghadap gadis yang berada di sampingnya, memajukan wajahnya dan satu tangannya mencengkram erat dagu Allin.
"Aku tak akan buka kartu," balas Felix, penuh tanda tanya.
Sontak, air mata Allin kembali meluruh. Selain merasakan sakit di dagunya yang dicengkeram Felix, hatinya tak kalah sakit.
"Please, aku janji tidak akan membantahmu lagi, Lix!" mohon Allin, dengan suara yang tidak terdengar jelas karena kuku-kuku panjang Felix menusuk bawah dagunya.
Felix tersenyum miring, lalu mendorong wajah Allin dengan kasar.
"Kau kira tubuhmu sebagus apa, apa pantas dibangga-banggakan?" sinis Felix, jelas dia kesal dengan gadis ini, tidak, gadis di depannya ini sudah bukan gadis lagi.
"Nyatanya, kamu nikmati—"
"TIDAK SAMA SEKALI!" tekan Felix, dengan suara kencang dan mata elangnya, Felix memandang Allin dengan tatapan membunuh, seakan murka.
"Ta-tapi—"
"Kubilang keluar! Percuma kau berjanji tidak akan membantahku, sekarang saja kau sudah membantahku, LOL!" sarkas Felix, dia membuang wajahnya dari Allin.
AC mobil terasa dingin, tetapi Allin tidak dapat merasakan semuanya. Kini, dia berada di mobil Felix, dengan Felix yang berada di kursi pengemudi dan Allin di sampingnya.
"Kumohon, satu kali kesempatan lagi, aku cinta pa—"
"OMONG KOSONG! AKU BILANG KELUAR, JALANG!" potong Felix, napasnya memburu hebat. Matanya tetap menghadap ke depan tanpa minat untuk melihat wajah berantakan Allin.
Tubuh Allin sepenuhnya bergetar, pertama kali dia mendengar panggilan tidak pantas pada dirinya. "Kau tau, Lix? Aku tidak akan seperti ini kalau bukan karenamu!" sahut Allin, dengan suara sumbang.
Felix menoleh lalu tersenyum meremehkan.
"Ya, kau tak akan pernah bisa pergi sana-sini, beli ini-itu, kalau bukan karenaku! Aku punya kekuasaan, tapi aku dibutakan olehmu!" Telunjuk Felix menunjuk tepat di wajah Allin, mimik wajahnya menyeramkan.
"Sampai aku tidak sadar kalau selama ini aku cuma buang-buang apa yang seharusnya tidak aku buang," lanjut Felix.
"Kau! Kau penyebabnya!" tunjuk Felix dengan jarinya pada wajah Allin. "Aku bener-bener menyesal pernah berhubungan denganmu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Imaginary Devil (END)
RomanceCerita Felix - Alea [15+] ❝ Kau melebihi iblis, Felix. Hentikan ini! Or I'll be g o n e f o r e v e r ❞ ** some chapters are locked, pls follow to unlock ** "Kau adalah batas antara rutinitas dan realitas." "Semua dunia tentangmu, itu milikku!" ...