O3-tuan sok ngatur

4.3K 240 67
                                    

/ Allice Alea Kimberlly /

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/ Allice Alea Kimberlly /

*

Sinar matahari pagi yang hangat itu menelusup masuk ke dalam piyama gadis cantik itu. Dia menggeliat, merasakan sinar matahari telah terbit. Alea mendudukkan dirinya di atas ranjang.

Dia menoleh pada jendela rumahnya. Lalu mengernyitkan alis. Mengusap matanya dan mengedipkan berkali-kali. "Kenapa aku sudah di rumah?" tanyanya pelan.

Gadis itu menghela napasnya, tak Inging menghiraukan dan berjalan menuju kamar mandi. Membersihkan dirinya dan tak lupa menyikat giginya. Dia tersenyum di cermin kamar mandinya. "Hari ini harus lebih baik daripada kemarin!" Ucapnya dengan sedikit keras.

"YA! DAN PASTINYA AKAN LEBIH BAIK!"

Alea menegang mendengar suara itu, dia menengok ke pintu kamar mandinya dengan horor. Bagaimana tidak? Orang
tua Alea sedang bisnis ke luar negeri, tidak mungkin pulang tanpa memberi kabar terlebih dahulu.

Alea berjalan dengan ragu, dia menggigit bibir bawahnya, detak jantungnya terasa lebih cepat. Tangannya menggapai kenop pintu dan perlahan memutarnya.

"Hah," kaget Alea melihat Felix yang berdiri tegap di depan pintu kamar mandinya, menggunakan jas yang rapi dan tataan rambutnya yang seperti baru habis dicukur, membuatnya semakin elegan.

Felix tersenyum simpul. "Terkejut akan kehadiranku?" tebak Felix, dia memegang dagu Alea dan menariknya agar menghadap wajahnya. Karena Felix lebih tinggi daripada Alea, membuat Alea harus mendongak.

Senyuman Felix berubah menjadi smirk. Dan sukses itu membuat Alea merinding, "Kenapa kau ada disini? Sedang apa kau? Darimana kau tau rumahku? Sejak kapan kau datang? Kau mengambil kunci rumahku? Atau jangan-jangan aku lupa mengunci—"

"Diamlah!"

Alea tersentak karena Felix yang tiba-tiba meninggikan suaranya, tangannya terkepal kuat, menghadapi pria yang bahkan belum dia kenali itu.

Felix melepaskan tangannya pada dagu Alea, dia berjalan dan duduk di tepi ranjang. Melihat Felix yang tidak keluar dari kamarnya itu, membuat Alea mengencangkan handuk yang melilitnya.

Semuanya hening, tidak ada yang membuka suara. Bahkan napas mereka berdua terdengar sampai akhirnya Felix membuka mulut, "Cepatlah pakai baju, kita akan berangkat 15 menit lagi!" tekan Felix, laku mengeluarkan ponsel dari saku celana bahannya.

Alea membulatkan matanya kesal. "Hey Tuan sok ngatur! Bagaimana aku akan pakai bajuku jika kau masih terus mengoceh disini? Keluarlah dari kamarku, sialan!" maki Alea kesal.

Mendengar Alea yang melontarkan kata-kata tak pantas itu, membuat Felix menaruh ponselnya, tatapannya menajam dengan rahangnya yang ikut mengeras. Felix mengepalkan tangannya diselingi dengan amarah. Dadanya naik turun, dan dia berjalan menghampiri Alea.

Imaginary Devil (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang